Maut

9.5K 297 13
                                    

Aku tidak sanggup kehilangan kamu, biar aku saja yang pergi dari mu

Semalaman Steffy tidak bisa tidur, karna memikirkan pertunangan Devano dengan Keysa, otomatis steffy akan kehilangan devano untuk selamanya. Matanya pagi ini sangat sembab. Hingga terlihat seperti zombie berjalan. Atau lebih tepatnya monster .

Steffy meletakkan tasnya asal lalu keluar dari dalam kelas, ia merasa jenuh karna hidupnya sangat monoton tanpa kehadiran Devano.
Ia memandang kesekitar hingga menemukan punggung laki-laki yang tak asing bagi Steffy . Lalu Steffy beranjak mendekati pria itu.

"Dev itu Lo?" Tanya Steffy

Steffy duduk di samping devano yang tengah menatap lekat taman sekolah ini.

"Boleh gue tanya sesuatu?" Ujar Steffy lalu mendapat anggukan dari Devano

"Emmm... Apa bener kalo Lo bakal lanjutin pertunangan itu?"

"Kenapa?". Devano menoleh ke arah Steffy

"Gue ikut seneng Dev" bohong. Steffy sama sekali tidak senang. Ia merasa sakit yang amat terdalam.

"Makasih" singkat dan jelas

"Keysa cocok ya sama Lo. Dia-"

"Dia perempuan yang selalu gue sayangi dalam keadaan apapun" putus devano membuat Steffy seketika terdiam. Lalu selama ini devano menganggap Steffy apa? Batu pajangan?

"Kalo misal gue sama Keysa dalam keadaan bahaya. Lo bakal selametin siapa? Gue dulu atau Keysa dulu?" Ujar Steffy ngasal

"Keysa" tegas devano tanpa berfikir panjang. Itu sangat menyakitkan bagi Steffy. Tapi Steffy tau masalah yang udah berlalu itu harus ia simpan rapat-rapat

"Keysa berarti banget ya dalam hidup Lo?"

"Iya. Banget!"

Jujur devano mengatakan ini tidak atas kemauannya . Padahal Steffy lah satu-satunya wanita yang Devano cintai. Tapi devano tidak mau membuat keluarga Steffy merenggang. Devano tidak mau Reyhan yang notabene nya adalah kakak Steffy harus bermusuhan dengan Steffy. Lebih baik devano saja yang mengalah. Toh juga menjadikan Keysa sebagai tunangannya adalah impian devano 2 tahun lalu. Sebelum kehadiran Steffy.!

"Kalo gitu gue pergi dulu ya. Jaga diri baik-baik" Ucap Steffy lalu berjalan pergi. Bahkan devano tidak menghentikan langkahnya, devano diam sembari memandang punggung Steffy yang semakin lama semakin menjauh .

Ucapan Steffy barusan seperti memberi makna, jika nanti akan terjadi sesuatu pada dirinya. Tapi entahlah apapun itu Steffy sangat mencintai devano. Dan sebaliknya.

•••••

"

Lo nebeng gue nggak?" Tanya Adel sambil menenteng ranselnya

"Nggak deh. Gue naik taxi aja di depan"

"Yakin? Mumpung gue belum pergi nih"

"Yakin" ..

"Ya udah gue duluan ya. Babay" putus Adel lalu meninggalkan Steffy yang masih berada di kelas .

Steffy berjalan ke halte depan, ia tampak murung. Steffy masih memikirkan Devano. Tinggal besok pertunangan devano dengan Keysa. Rasanya ia tidak mau datang dan ingin pergi dari dunia ini. Tapi bagaimana caranya?

DEVANO (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang