Untuk kesekian kalinya

10.5K 315 10
                                    

Nayra memasuki kelasnya dengan langkah gontai, ransel yang ia tenteng kini ia taroh di atas meja, di dalam kelas masih ada beberapa siswa, termasuk Fifi! Teman baru Nayra. Nayra memperhatikan Fifi yang sangat serius menyalin PR dari pak jujun. Nayra pikir Fifi ini siswa yang rajin, ternyata sama saja dengan Adel.

Nayra duduk di samping Fifi, tapi anak itu masih fokus dengan buku plus pulpennya .

"Kamu ngapain? Sibuk banget ?" Ujar Nayra

"Ssttt..."

Nayra mengernyitkan dahinya. Kelakuan Fifi sama persis dengan kelakuan Adel

"Akhirnya seleeeeesaaaaiiiii" Fifi melentangkan tangannya ke arah Nayra

Gini amat nih bocah batin Nayra

"Bukannya pak Jujun nanti nggak masuk ya? Kan lagi ada ujian praktek kelas 12"

"WHATTTT" teriak Fifi membuat Nayra menutup kedua telinganya

"Kenapa Lo nggak bilang dari tadi? Bikin ribet nyalin kan gue!" Wajah Fifi terlihat bete

"Emm sorry deh. Aku pikir kamu udah tau, lagian kamu nggak cek di grub kelas sih" ujar Nayra polos

Identitas Nayra di kelas 11 belum terbongkar. Jadi buat sekarang posisi Nayra masih aman, tapi suatu saat pasti semuanya akan tau soal identitas Nayra. Nayra sudah siap mental untuk menerima semuanya.

Jam menunjukkan pukul 07.00 otomatis gerbang sekolah sudah di tutup. Nayra memutuskan untuk keluar dari kelas, selama ia menjadi siswa kelas 11, Nayra jarang sekali berkumpul dengan teman seangkatannya. Ia memilih menemui Adel secara sembunyi-sembunyi

"Nay Lo mau kemana?" Fifi mengejar langkah kaki Nayra yang saat ini berhenti di koridor

Nayra membalikkan badannya!

"Mau ke toilet" Nayra menunjuk satu arah.namun itu bukan arah ke toilet melainkan taman sekolah

"Toilet sebelah sana kali.. situ mah jalan mau ke taman"

"Emm anu, eh iya ya.! Aku lupa. Ya udah aku ke toilet dulu ya. Babay fi"

Aneh batin Fifi sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal

🌻🌻🌻🌻

"

Gue mau bicara sama Lo" ujar seorang wanita dari belakang Nayra

Nayra membalikkan badan lalu berdiri dari tempat duduknya.

Keysa menghampiri Nayra yang menatapnya dengan tatapan datar, ia mengusap lembut lengan Nayra, namun hal itu langsung di tepis oleh Nayra .

"Mungkin Lo cewek beruntung yang di cintai Devano. Dulu gue cinta banget sama dia dan sebaliknya. Tapi gue mutusin untuk ke luar negeri karna suatu alasan. Devano pikir gue ninggalin dia waktu itu karna gue nggak ngasih dia penjelasan sama sekali, sampe akhirnya Devano ketemu Lo. Dan jatuh cinta sama Lo"

"Gue nggak tau kenapa dia secepat itu ngelupain gue. Yang pasti Devano sangat terluka pada saat itu. Lo pernah nggak sih cinta banget sama orang? Saat raganya sama Lo tapi hatinya untuk orang lain!"

Nayra terdiam mendengarkan Keysa bicara panjang lebar. Ada angin apa sampe Keysa mau terbuka dan bicara baik dengan Nayra? Padahal Keysa sangat benci terhadap Nayra.

Nayra bisa melihat dari mata Keysa, di pelupuk matanya sudah terbendung air mata yang ia tahan. Mungkinkah Keysa menangis? Atau jangan-jangan hanya air mata buaya?

Tapi Nayra melihat seperti tidak ada kepalsuan!

"Gue pernah memiliki seseorang yang raga sama hatinya bukan untuk gue" jawab nayra

DEVANO (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang