Hampir

9.8K 299 23
                                    

"LO"

Nayra tersenyum dan mengedipkan satu matanya.

Adel menarik tangan Nayra untuk keluar dari kantin, Adel membawa Nayra ke taman belakang sekolah. Sebelum mereka sampai di taman! Sudah banyak pasang mata yang memperhatikan gerak-gerik Adel dan Nayra

"Lo ngapain di sini?" Ujar Adel khawatir

"Bantuin mang Dadang bikin bakso"

"Gue serius"

"Ya sekolah, pakek nanya lagi. Lo ga liat gue pakek seragam??" Jawab nayra sambil memutar badannya

"Fix Lo gila"

Adel tampak cemas bila Nayra kembali ke sekolah, sepertinya memang ada satu rahasia yang mereka tutup rapat-rapat.

"Lo tau nggak? Dengan begini Devano akan tau semuanya!"

"Nggak bakal. Kan gue sekarang kelas 11. Nama gue Nayra. Jadi Lo mulai sekarang harus panggil nama gue Nayra. Oke"

"Tapi yang lo-"

"Turutin aja sih"

"Untung sahabat kalo bukan-"

"Kalo bukan kenapa?" Kekeh Nayra

"Udah GUE BUANG KE UJUNG DUNIA"

Disisi lain ada satu orang yang memperhatikan mereka berdua, orang itu sangat dekat tapi tidak bisa mendengar obrolan antara Adel dan Nayra, mungkin karena mereka ngobrolnya sangat pelan.

Orang tersebut perlahan mendekati Adel dan Nayra, sontak hal itu membuat mereka terkejut dan langsung berdiri. Wajah mereka berdua berubah! Seperti orang ketakutan.

"Terimakasih sudah mau memperlihatkan lingkungan sekolah kak, lain kali boleh lagi ya. " Alibi Nayra saat Devano sekarang berada di depannya

"Oh boleh kok dek. Jangan sungkan-sungkan minta tolong aku" ujar Adel sedikit panik

Devano memperhatikan gaya bicara mereka berdua. Memang ada yang mengganjal. Kenapa kebetulan sekali?? Devano menaikkan satu alisnya lalu mulai berbicara

"Kalo mau bantuan? Gue bisa" tawar Devano, Adel langsung membulatkan mata ke arah Nayra

"Gue cabut duluan ya. Babay Nayra, bay Dev"

Sial batin Nayra.

Saat Adel hendak pergi, Nayra juga ingin pergi, ia tidak bisa menatap wajah Devano selama ini apa lagi harus sedekat ini.

"Saya permisi dulu kak" ujar Nayra

"Lo bisa bohongi mereka semua. Tapi nggak dengan gue STEFFY LEVRONKA" ujar Devano ia menekankan nama Steffy

Nayra menghentikan langkahnya, ia mematung mendengar perkataan Devano.

"Ma..maksud kakak apa?"

"Nggak usah belajar jadi penipu. Lo nggak pantes" tegasnya

"Maaf saya nggak paham yang kakak bilang"

Devano menghela napas pelan!

"Gue tau Lo bukan Nayra. Lo itu Steffy! Kenapa Lo bohongi gue? Bohongi kita semua?"

Jujur Nayra sudah tidak bisa menahan air matanya. Ia rapuh kalap harus berdebat dengan Devano. Ia tidak sanggup.

"Maaf kak, nama saya Nayra bukan Steffy" jawab nayra lalu buru-buru pergi dari tempat itu

"MAU LO LARI SEJAUH APAPUN GUE AKAN TETEP KEJAR LO" Teriak devano tapi Nayra tidak peduli ia terus berjalan hingga tubuhnya tidak terlihat

••••••

DEVANO (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang