Terimakasih selalu ada

3.8K 130 9
                                    

Tuhan telah membiarkan dia yang ingin pergi untuk aku yang masih ingin bersama

Satu Minggu setelah mereka berpisah tidak lagi ada yang namanya berkomunikasi, tidak lagi saling menyapa dan tidak lagi saling bertukar kabar, tuhan memiliki cara terbaik untuk mereka bersama dan untuk mengakhiri sebuah hubungan. Sebuah takdir yang sempat menjadi nyata namun sirna ketika harus bersaing dengan masalalu,  Untuk itu hiduplah dengan jalan yang terbaik menurut Tuhan serta menjalani apa yang telah Tuhan tetapkan untuk kita sebab tidak ada takdir terbaik selain apa yang sudah ditakdirkan untuk Kita.

Berjuanglah selagi kamu mampu dan berbalik arah lah ketika pengorbanan mu tak diartikan olehnya lagi.

---------------

Kepala Adel mulai berputar-putar saat mendengar pernyataan dari nayra jika dia tetap melangsungkan acara pernikahannya dengan Devano, adel memijat pelipis keningnya rasa ingin sekali membenturkan kepala nayra ke dinding atau melemparnya jauh ke kutub Utara.  Sedangkan yang di lakukan nayra tersenyum sembari mengeluarkan puppy eyesnya.

"Masih ada waktu sehari buat Lo mikirin mana yang terbaik buat hidup Lo gue harap jawaban itu adalah keputusan terbaik" kata Adel memasuki ruang kamar

"Lo masih nggak percaya sama perubahan devano sekarang?" Nayra menarik baju yang di kenakan Adel

"Ini bukan masalah percaya atau enggak nay! Tapi ini masalah kehidupan lo sama dia yang nggak setahun dua tahun tapi selamanya" jelasnya

"Penyesalan terbesar ku adalah ketika tidak bisa mengarahkan sahabat terbaikku ke jalan yang benar"

Dibiarkannya nayra di ambang pintu karena Adel ingin nayra berfikir dua kali ini bukan masalah cinta tapi ini masalah bagaimana kehidupan nayra setelah bersama dengan Devano. Adel tidak munafik jika dirinya dulu juga pernah jatuh hati kepada Alex tapi dengan sekuat tenaga ia buang rasa itu demi sahabat nya.

Nayra terpaku membiarkan Adel yang marah-marah dengannya. Tidak ada lagi pertemanan yang sehangat dulu rasanya saat ini mereka menjadi orang asing. Nayra meninggalkan Adel yang berada di kamar serta dirinya memilih ke dapur untuk mengambil segelas air minum, tubuhnya butuh tenaga untuk menopang kenyataan.

"Gue relain perasaan gue hanya demi Lo tapi Lo malah sia-sia'in semuanya, nay!"

Hampir setengah jam mereka tidak saling berbicara hingga nayra memberanikan diri untuk menyapa Adel yang sedang terbaring di atas kasur sembari membalut tubuhnya dengan selimut. kedua bola mata nayra terfokus dengan Adel yang menatapnya dengan tajam lalu dengan segera Adel membuang muka dan yang dilakukan nayra adalah berlari menghambur ke pelukan Adel bersama balutan selimut.

"Gue minta maaf kalau keputusan ini malah ngebuat pertemanan kita jadi hancur, Del" katanya memeluk Adel dari belakang

"Gue juga minta maaf kalau selalu ngepaksa Lo ikut dengan jalan gue. Mulai sekarang gue lepas tangan, apa yang baik menurut Lo ya lo lakuin dan sebaliknya. Gue nggak berhak menentukan jalan hidup seseorang yang padahal gue belum tahu jalan hidup gue kemana. Tapi pesan gue, sebelum lo mengambil keputusan entah itu hal besar atau kecil lebih baik Lo fikirin dulu gimana manfaat, dampak dan resikonya buat lo karena salah sedikit saja semua itu akan berakibat fatal" lanjut Adel membalas pelukan nayra

"Kalaupun gue tetap memilih devano apa kita masih bisa berteman seperti dulu??"

"Gue nggak tau tapi rasa kecewa itu pasti ada" Adel melepas pelukannya lalu mengambil sebuah foto berdua mereka

DEVANO (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang