Happy reading
*****
Setelah berjuang hampir lima tahun,kini saatnya Azka menikmati hari kebebasannya. Hari dimana ia resmi mendapat gelar setelah menempuh pendidikannya,sekarang ia sudah tidak perlu lagi di sibukkan dengan revisi,mengejar dosen pembimbing,sampai kertas skripsi nya di coret habis-habisan.
Ketika namanya di panggil menuju panggung,Azka tersenyum bahagia di iringi tepuk tangan para tamu yang datang,dari atas panggung lelaki yang tampan dengan toga itu menyapu pandanganya,di sana terlihat kelurga Azka tersenyum bangga,bahkan alisya sampai mengacungkan jempol.
Selesai mengikuti seluruh acara,Azka berjalan keluar paling akhir sebab beberapa teman yang juga lulus mengajaknya berfoto bersama,Masih Dengan toga yang Azka kenakan,lelaki itu menghampiri keluarga nya memeluk mereka satu persatu terutama bunda yang sering menceramahi Azka untuk segera lulus.
"Makasih ya Bun,sekarang Azka lulus maaf baru bisa wujudin harapan bunda sekarang"ujar Azka pelan.
"Kamu lulus sekarang aja bunda udah bangga banget,iya kan yah?"
Pak rahadi hanya mengangguk kecil,lelaki tua itu menepuk pelan pundak Azka "ayah tunggu di kantor,tempat kamu di sana"
Azka mengangguk cepat,lalu alisya datang dengan bucket uang ratusan yang berukuran sedang,perempuan itu tersenyum lebar "happy graduation little boy"
"Thanks you sister"balas Azka menerima uluran bucket dari alisya "Khanza mana kak?"lanjut Azka,pasalnya sesuai permintaan bahwa Khanza akan alisya jemput.
Perempuan yang kini memakai dress brukat pink pastel menunduk "maaf Khanza nggak bisa datang,dia cuman titip salam tadi pas Kaka jemput katanya dia mau ada urusan sama Abang nya"
"Lo lagi nggak ngerjain gue kan kak?"Azka memicing matanya curiga.
Ditatap seperti alisya gelagapan ia melirik bunda dengan ekor matanya "ya egga lah tanya bunda kalau nggak percaya"
"Bener yah?"
Pak rahadi hanya mengangguk,ia tidak ingin campur sebenarnya tapi tidak punya pilihan lain ketika sang istri dan anak perempuannya menatapnya dengan memohon.
Azka bergeming lalu menghela nafas kecewa "terus tiga onta mana kok ikut-ikutan nggak muncul?"
Alisya mengendik bahu ia tidak tahu,"mungkin sebentar lagi".
"Azka"
Ketika namanya di panggil,Azka segera menoleh Marrisa berdiri di sana dengan senyum manis dan satu bucket bunga dengan campuran snack "happy graduation ya"
"Thank chaa"
Marrisa mengangguk,ia mengulurkan bucket yang ia bawa,banyak pertimbangan yang Marrisa lakukan sebelum berada di tengah-tengah keluarga ini,ia tidak sekuat baja untuk melihat bagaimana nanti keberadaan Khanza menjadi fokus semua orang. Marrisa mundur untuk melangkah pergi,namun tangannya di cekal bunda dewi.
"Marrisa sendirian?" Tanya bunda dewi
Perempuan itu mengangguk "Icha ada kelas tadi pagi selesai kelas langsung ke sini"
Bunda dewi mengangguk mengerti "ikut kita ke rumah ya Cha,bunda masak banyak buat hari kelulusan Azka"
Ini yang Marrisa hindari"icha kayaknya ada kelas Tante"alibi Icha setelah diam cukup lama.
"Iyakah? Akhir-akhir ini kamu udah jarang ke rumah loh Cha,kenapa sih? Kamu sama Azka lagi berantem?"
Marrisa buru-buru menggeleng "engga kok Tante kita baik-baik aja,ehmm kayaknya Icha ikut ke rumah Tante" Marrisa mana tega menolak ajakan perempuan paruh baya itu,bunda dewi begitu baik,yang Marrisa hindari Azka bukan keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KHANZA ✔
ChickLitselamat datang di kisah khanza. yang selalu ceria tanpa suara. yang selalu tersenyum tanpa ada tawa. yang akan menangis ketika ia merasa terluka. Hanya itu yang dapat saya tulis untuk mendeskripsikan isi dari keseluruhan cerita ini. Jika penasaran m...