Happy reading!!****
Azka melirik jam di lengan kirinya, dengan senyum kecil,lelaki yang memakai kemeja putih dan celana bahan bewarna hitam menyempatkan mampir ke panti terlebih dahulu, Sebelum memulai hari nya yang akan melelahkan tidak ada salahnya untuk melihat senyum Khanza.
Azka memperhatikan keadaan panti yang sepi,dengan hawa yang sejuk,setiap kali Azka memijakkan kaki di sini selalu rasa kenyamanan yang akan Azka rasakan,ia tersenyum kecil lalu melangkah ke arah pintu depan.
Belum juga di ketuk,pintu coklat itu terbuka menampilkan kenzoe dengan tampang wajah khas orang bangun tidur. "Ngapain Lo di sini? Pagi-pagi buta?"
Azka mengerjab "pagi buta apanya,udah mau jam sembilan ini"sela Azka "lagian Abang kenapa jam segini baru bangun mana masih ileran lagi"
Reflek kenzoe menyapu ujung bibir nya namun ternyata nihil,ia justru mendapatkan Azka yang terpingkal "kurang ajar Lo jadi manusia"
"Mau kemana sih bang?"
"Beli pembalut"
Bola mata Azka membulat "Abang pms?"
Kenzoe berdecak ia menatap Azka malas "menurut Lo sendiri gimana?"
Dengan cengiran Azka kembali berujar "buat siapa emang?"
"Khanza,tu anak lagi nangis perut nya sakit"
Raut wajah Azka berubah khawatir "gue boleh masuk?"
"Hmmm" kenzoe hanya bergumam sebelum lelaki itu meminjam motor Azka untuk ke minimarket terdekat.
*•••••*
Azka meringis ketika melihat Khanza yang meringkuk kesakitan di balik selimut,niat hati ingin melihat senyum cerah Khanza,justru mendapati wanita itu sedang merintih kesakitan,khanza menekuk lutut nya seperti bentuk bayi dalam kandungan,langkah kaki Azka mendekat ia duduk di pinggir kasur mengelus anak rambut Khanza yang basah oleh keringat.Merasakan tangan seseorang,Khanza menoleh,ia sedikit terkejut melihat kedatangan Azka,dengan susah payah Khanza bangkit ingin duduk namun Azka lebih dulu berujar.
"Udah nggak usah bangun,kamu lagi sakit"
"Cepat sembuh ya,doaiin aku hari pertama aku kerja lancar"
Khanza mengangguk kecil,ia menggenggam tangan Azka kuat sampai buku jemari nya memutih.
"Sakit banget ya zaa?"
Lagi-lagi Khanza mengangguk "udah sejak kapan kamu ke sini?"
"Barusan" Azka tersenyum ia kembali mengusap-usap rambut Khanza "aku sengaja kesini dulu baru nanti ke kantor ayah,tapi ngelihat kamu kesakitan gini aku jadi nggak tega ninggalin"
Khanza menggeleng "aku nggak apa-apa ini udah biasa kok,kamu berangkat aja,nanti sore juga udah mendingan"
"Ok,aku berangkat,cepat sembuh ya Khanzanya Azka" lelaki itu mengecup kening Khanza lama,lalu bangkit untuk keluar kamar.
"Udah balik bang?"
"Hmm" kenzoe menyerahkan kunci motor,lalu laki-laki itu menaruh satu bungkus bubur "Lo mau ikutan sarapan? Bunda Aan udah nyiapin sarapan tadi"
"Engga usah bang,gue mau langsung ke kantor ayah"
"Good luck"
Azka terkekeh "bang kalau misal gue jadi sama Khanza,nggak lucu banget kalau Lo beneran jodoh sama kak sya"
KAMU SEDANG MEMBACA
KHANZA ✔
ChickLitselamat datang di kisah khanza. yang selalu ceria tanpa suara. yang selalu tersenyum tanpa ada tawa. yang akan menangis ketika ia merasa terluka. Hanya itu yang dapat saya tulis untuk mendeskripsikan isi dari keseluruhan cerita ini. Jika penasaran m...