17.Mine

4.1K 295 8
                                    


Can i call you my own,and i call you my lover

________

HAPPY READING


Sebulan telah berlalu,kini semuanya telah kembali seperti sedia kala,tidak ada yang berubah,hanya saja kini khanza lebih tekun mengasah kemampuan lukis nya,berkat pak januar karya khanza sekarang lebih di kenal luas,bahkan katanya jika ada kesempatan khanza bisa membuka pameran lukisan nya sendiri,sungguh membayangkannya saja membuat khanza luar biasa bahagia.

Seperti pada sore hari yang cerah,dengan di temani cookies coklat buatan bunda aan,khanza memulai lukisannya dengan arsiran halus-halus,fokus nya sedikit terusik ketika dering ponsel nya berbunyi nyaring.

Khanza mengerutkan alisnya ketika nama azka tertera di layar dengan mode vidcall.
Dengan tangan yang masih memegang pensil,khanza mengetik sebuah pesan,mengabaikan panggil vidio dari azka.

Khanza:
Bisa chat aja nggak? Aku lagi ngerjain satu lukisan.

Tidak begitu lama balasan azka datang.

Azka:
😑😑😑

Azka:
Iya deh nggak apa-apa.
Besok pagi gue jemput ya kita olah raga bareng.

Khanza:
Aku nggak suka olah raga.

Azka:
Sekali ini aja deh,janji ini pertama dan terakhir.

Khanza mencebik,ia mengangguk meski jelas azka nggak akan pernah lihat,lalu membelas dengan sahutan iya,azka bilang besok akan menjemput pukul setengah lima pagi,kurang pagi menurut khanza.

******

Sesuai kesepatakan pagi-pagi buta khanza sudah bangun bahkan sudah siap dengan kaus yang di lapisi hoodie crop yang khanza padukan dengan celana trening selutut bewarna abu-abu,khanza mengikat tali sepatu nya erat,lalu bergegas keluar.

Ketukan sepatu khanza membuat bunda aan menoleh sebentar lalu kembali fokus pada sop yang sedang ia masak.

"Mau kemana zaa?" Tanya nya menatap ke arah khanza.

"Di ajak olah raga sama azka".

Bunda aan mengangguk kecil,tangannya kembali lihay memotong beberapa sayuran pelangkap,seperti wortel,kentang,dan bunga kol.

Sementara azka berjalan ke arah pintu,udara dingin begitu menusuk ketika khanza berada di teras rumah,suasana masih sangat gelap,untung khanza memakai hoodie crop seenggak nya tubuh nya tidak begitu merasakan hawa dingin,khanza heran azka mengajak nya olah raga tapi kenapa harus pagi buta.

Tidak lama,azka datang dengan vespa metic bewarna pink,dan senyum merekah ketika melihat khanza sudah menunggunya.

"Udah siap?"

Khanza hanya mengangguk,lalu segera naik ke jok belakang motor azka.

"BUNDAA KITA BERANGKAT YAA" azka berteriak lantang.

Tidak lama sosok bunda berdiri di pintu "iya,hati-hati"

Keduanya mengangguk serempak sebelum melajukan motor nya.
Di perjalanan khanza cukup penasaran kemana azka akan membawanya,dengan keadaan yang remang-remang khanza hanya bisa menangkap jalanan sepi yang berbatu,seperti arah menuju bukit.

KHANZA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang