13.Rasa yang tak sama

4.2K 320 3
                                    


Happy reading..

****

A

lunan lagu dari kaleb j terdengar seisi coffe shop,lagu yang marak di bicarakan akhir-akhir ini,dengan mengisahkan dua orang anak manusia yang terjebak zona friendzone.
Lagu itu sendiri bercerita bagaimana sang laki-laki selalu ada di sisi wanita yang sukainya diam-diam tanpa wanita itu ketahui jika laki-laki itu menaruh hati pada nya.

Sangat cocok dengan suasana hati marissa saat ini,biarpun posisinya berbeda,dalam kisah marrisa,dialah yang memendam perasaan dan berakhir dengab kekecewaan.

meski kini mereka duduk berlima dengan azka dan tiga curut,marrisa hanya terfokus pada sosok azka yang sedang tersenyum dengan pandangan fokus pada ponsel.

Ini bukan salah khanza,marrisa nggak menyalahkan siapa-siapa di sini,biarpun hatinya sakit,azka berhak bahagia dengan pilihannya,biarkan marrisa yang tanggung perasaanya sendiri.

"Cieeee yang senyum-senyum sendiri,lagi chat'an sama siapa sih"seruan itu berasal dari arief yang sedang asik menyerumput orange juicenya.

"Udah ketebak sih,kan doi abis dapat hadiah jadi ya gitu mesem-mesem sendiri" timpal seno ikut-ikutan.

"Yang sketsa arsiran itu kan?? Wah gila sih arsiran sederhana gitu di tangan khanza bisa jadi istimewa ya" raka meyelutuh ia menyikut tangan azka "kaaa bilangin khanza dong gue juga mau dibuatin sketsa kayak lo"

Azka mendelik "apaan sih,suruh yang lain ajaa,khanza cuman bisa buatin wajah gue doang,wajah lo nggak bisa masuk kanvas".

"KURANG AJARRR lo kira wajah gue apaaan" balas raka tak terima.

"Minta ke khanza nya langsung aja,gue yakin khanza mau" kompor seno.

"Nahhh bener itu,ide bagus,nanti pas azkanya nggak ada kita ke panti ya no" raka dan seno berhigh five,dengan tawa menggema.

Azka jelas jengkel,wajahnya cemberut.

Azka.
Zaaa kalau seno sama raka ke panti kamu jangan keluar ya,bilang aja lagi tidurr.

Khanza.
Loh kenapa??

Azka.
Ya pokok nya jangan keluar.

Khanza.
Aneh kamu.

Azka kembali cemberut dengan balasan khanza,ia menatap temannya-temannya yang sedang tertawa mengejek.

"Makanya buruan tembak khanza biar punya hak larang-larang"ujar arief.

"Uhuk" marrisa tersedak,kini perhatian mereka beralih pada marrisa yang terbatuk-batuk.

"Kenapa?" Tanya azka ia menyodorkan air mineral ke arah marisa..

"Enggak apa-apa" marrisa tersenyum "btw bener apa yang di bilangin arief? Lo belum nembak khanza?"

Azka mengangguk "gue belum punya kesempatan,lagian gue baru kenal khanza sebulan,gue nggak mau nyakitin dia,jadi gue bakal pikirin matang-matang dulu"

"Saran gue,jangan  kelamaan di gantung,takut nya khanza malah mikir lo cuman main-main" marrisa menghela nafasnya sesaat sebelum melengkungkan senyumannya "cewek butuh kepastian"..

Seno terkekeh mendapat tatapan tanya oleh mereka.

"Saran lo boleh juga,tapi"seno mendekat nyaris menyentuh pipi marrisa "hati lo siap?" Bisik seno.

KHANZA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang