Happy reading!!.Khanza membuka lemarinya,mencari baju yang sekiranya cocok untuk ia pakai di acara syukuran azka,khanza yakin di sana akan ada banyak orang,sebenarnya ia sedikit ragu untuk datang,khanza takut kehadirannya malah menjadi pusat perhatian orang-orang di sana.
Jujur khanza masih sering minder dengan kekurangannya,maka dari itu khanza sebisa mungkin meminimalisir bertemu dengan orang-orang baru,ia hanya tidak ingin di cap pengganggu.
Lelah,khanza terbaring di atas kasurnya,menatap langit-langit kamar yang putih bersih.
"Zaaaa"
Suara kenzoe yang memasuki kamar tidak membuat khanza bangun,ia masih betah berbaring dengan posisi kaki menjuntai kebawah,lemarinya khanza biarkan terbuka,beberapa baju berada di atas kasur,membuat kenzoe melongo.
"Kamu ngapain? Berantakan banget ini baju" kenzoe menelisik kamar khanza dengan pandangan bingung.
"Khanza lagi cari baju yang cocok" khanza melempar notbook kecil ke arah kenzoe.
Kenzoe di buat terkekeh olehnya,lantas duduk di dekat khanza.
"Mau kemana emang?"
"Di ajak temen ke acara syukuran" khanza bangun ia menatap kenzoe lekat "apa khanza nggak usah datang aja kali ya?" Tambahnya.
Kenzoe mengerutkan kening nya "temen? Kamu punya temen? Cewe? Cowo? Namanya? Sejak kapan kamu punya temen?"
Khanza menghela nafasnya,bertanya pada kenzoe memang bukan solusi yang baik.
"Namanya azka,zaa nggak sengaja ketemu dia beberapa kali terus pernah ngobrol juga di bis,dia ngajak azka ke acara tasyakuran ibu nya" khanza menaruh notbook nya ke pangkuan kenzoe "menurut abang zaa datang nggak?"Kenzoe terlihat berfikir,tangannya ia taruh di dagu,matanya memutar-mutar mencarikan khanza sebuah jawaban "datang aja,kalau ada apa-apa langsung hubungin abang,apa lagi kalau dia kurang ajar,biar abang tonjok dia sekalian".
"Ok"
Kenzoe mengangguk-ngangguk,lalu matanya tertuju pada sebuah dres bewarna pink soft dengan bentuk A line di depannya terdapat kancing yang di jadikan hiasan, kenzoe segera meraih baju tersebut lalu ia berikan pada khanza.
"Ini cocok,pake ini aja" kenzoe menaruh bajunya pada tubuh khanza,menilai apakah cocok atau tidak.
Khanza menoleh,matanya langsung berbinar "baju pemberian abang,tahun lalu"
Senyum kenzoe mengembang "pilihan abang nggak pernah gagal"
Khanza hanya menggeleng-geleng,kenzoe memang memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
*****
Minggu pagi.
Mobil audi hitam terparkir di depan sebuah panti asuhan kasih ibu, seseorang keluar dengan tampilan yang luar biasa tampan,meskipun yang di pakai biasa-biasa saja,hanya kemeja panjang yang lengannya sudah di lipat hingga siku,juga celana jins hitam.
Azka berjalan pelan,sebenarnya ini terlalu pagi,jam masih berdenting di angka setengah tujuh,azka terlalu bersemangat hingga lupa jika masih terlalu pagi untuk bertamu dan menjemput seseorang.
Sebelum masuk azka memerhatikan rumah bercat putih di depannya,tidak ada pohon besar di depan,seperti yang khanza ceritkan kemarin,azka hanya mengendik bahunya,nanti ia akan bertanya lebih tentang panti asuhan ini,dari pandangan azka juga terlihat beberapa anak kecil yang sedang asik bermain,ada yang main bola,perosotan juga beberapa anak perempuan yang asik dengan boneka.
KAMU SEDANG MEMBACA
KHANZA ✔
Literatura Femininaselamat datang di kisah khanza. yang selalu ceria tanpa suara. yang selalu tersenyum tanpa ada tawa. yang akan menangis ketika ia merasa terluka. Hanya itu yang dapat saya tulis untuk mendeskripsikan isi dari keseluruhan cerita ini. Jika penasaran m...