(36) hurt.

715 61 9
                                    

Happy reading~
Voment!

Sedari tadi chaeyoung hanya termenung di bangku taman sambil menendang nendang kecil batu batu kerikil yang ada di tanah.

Untung saja keadaan sekolah yang sudah sunyi karena keadaan yang sudah pulang.

Ia termenung hingga tak sadar bahwa air matanya menetes begitu saja.

Ia menghela nafasnya berat lalu menggosok matanya karena merasa gatal.

Ia terheran.

"Gw....kenapa nangis?"tanya nya bingung.

Sejujur nya saja , ia sendiri sebenarnya tahu mengapa air matanya lolos begitu saja , hanya saja ia berbohong kepada diri nya sendiri.

Ia hanya merasa sangat terbebani.

Mengapa akhir akhir ini mereka semua merasa ditekan?

Seperti kesengajaan supaya mereka semua mendapat kan masalah kembali.

Ya...,masalah , entah kenapa akhir akhir ini mereka selalu di pertemukan oleh bangtan.

Siapa yang ingin mendatangkan bencana untuk diri sendiri?

Tentu tidak ada.

Tapi lihat , bukan hanya dia yang sekarang menderita.

Mereka semua.

Mereka ber-9.

Bahkan tzuyu dan dahyun yang sebenarnya tidak berpengaruh kuat menjadi ikut dalam masalah ini.

"Hah...."desah chaeyoung pelan sambil menghadapkan kepalanya ke atas , di mana ia dapat melihat awan dan langit langit yang kian menggelap.

Ia kemudian terkekeh begitu saja.

"Kayak nya alam dan tuhan tahu kalo gw lagi sedih." Katanya di akhiri kekehan.

"Tapi kalo tuhan tahu , kenapa dia kasih semua masalah ini sama kami? Apa tuhan dendam?" Katanya sedih.

Ia lalu mengusap air matanya , memilih untuk menggendong ranselnya lalu pergi karena kondisi cuaca yang sudah tak mendukung.

^^^

Chaeyoung mendudukkan tubuhnya di halte bis , menunggu bis supaya ia dapat pulang.

Kenapa tak menelpon member atau supir?

Jawabannya baterai telepon nya sudah habis total. Atau bisa di bilang lobet.

Sial bukan?

Ia hanya menunggu bis dengan sedikit panik , karena ia samar samar melihat rintik rintik hujan yang sudah menurun.

Tapi kenapa bis nya tidak kunjung datang?

Belum lagi ia hanya sendiri disini , tidak ada guru atau satpam yang masih ada di sekolah.

Tadi pak satpam sebenarnya sudah menawarkan tumpangan untuk nya dengan menaiki motor.

Tapi dengan cepat chaeyoung menolak nya karena ia tahu dari wajah sang satpam saja sudah terlihat bahwa ia mesum.

Huh.

Dan akhirnya kejadian yang paling tak di harapkan adalah hujan.

"Anjing , hujan." Kata nya mengumpat karena kesal.

Tak lama setelah hujan samar samar ia melihat sebuah mobil putih yang menglekson kan dirinya.

Mobil itu pun tepat berhenti di depannya.

Kaca mobil pun kemudian turun.

"Naik chaeng."ajak seseorang yang ternyata ia adalah sin b.

Chaeyoung yang seketika sadar pun tak lama tersenyum girang lalu memilih untuk segera masuk kemobil dengan senang hati.

B.O.Y.STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang