(39) bantuan

685 65 6
                                    

Happy reading~

Jam sudah menunjukkan pukul lima sore , namun jennie dkk belum menghentikan aktivitas kesenangannya.

Namun....mungkin sebentar lagi akan berakhir?

"Hah.....capek banget..."kata jennie yang sudah selesai memukuli para member twice.

Tak berbeda dengan yang lain , mereka juga merasakan kelelahan.

Oh ayolah.

Itu adalah perlakuan yang sangat terlarang.

Tapi apa ini?!

Mereka terlihat seperti psychopath.

Beberapa percikan darah terdapat di lantai , karena pukulan mereka yang cukup keras.

"Gimana..., kita pulang aja kali ya?" Kata jennie yang merasa sudah cukup lelah.

"Lo yakin mereka udah pingsan?" Tanya yeri tak yakin.

Jennie memandang para member twice yang sudah tergeletak pingsan tak berdaya, dengan pandangan yang sangat remeh.

"Heh..., emang kalo menurut lo? Lo liat gini mereka masih sadar?! Bodoh." Kata jennie kasar.

Yeri menundukkan kepalanya karena merasa bersalah sudah mengucapkan pertanyaan tadi.

Namanya juga babu , apa aja ya takut sama yang berkuasa.

Jennie memandang yeri sinis lalu memilih untuk berjalan dahulu ke depan.

Namun di balik itu , seulgi dan wendy ternyata belum pulang sedari tadi untung menyaksikan kejadian ini.

Karena tak ingin ketahuan , seulgi dan wendy dengan sigap masuk ke kamar mandi di samping mereka.

Namun sialnya kelakuan mereka yang sangat mendadak itu menimbulkan suara.

Tek.

Jennie seketika memberhentikan langkahnya.

Para member lain yang ada di belakangnya menatap jennie heran.

"Kenapa?" Tanya irene.

Jennie mengerutkan dahinya sedikit curiga lalu menatap sebuah ruangan kamar mandi yang ada di samping nya. Yaitu kamar mandi yang ternyata seulgi dan wendy masuki.

"Gw tadi kayak dengerin suara di sini...." gumam nya lalu beralih memegang gagang pintu kamar mandi.

Deg!

Satu

Pintu sudah mulai bergerak.

Dua.

Pintu sudah mulai terbuka.

Tiga.

Sedikit lagi....

"Jennie-ah~" seru seseorang

Namun rasa curiga nya seketika saat mendengar seseorang yang sangat ia kenal menanggil namanya.

Dengan segera ia berlari meninggalkan member lain dan melepas pegangannya kepada gagang pintu yang ia pegang tadi.

Tanpa membersihkan percikan darah yang ada di tubuhnya.

Jennie berlari kelapangan lalu memeluk seorang pria yang baru saja memanggilnya dengan perasaan yang sangat senang.

"Yoongi oppa...." ucap jennie girang.

Yoongi pun membalas pelukan jennie sigap.

Lalu tak lama ia mengerutkan dahinya bingung.

"Baju kamu...,kenapa ada ini...? Ini darah kan?"curiga yoongi lalu melepaskan pelukannya.

B.O.Y.STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang