(60) smirk..?

755 95 21
                                    

Happy reading~
Target : vote = 45
      Comment = 15
          
Jeongyeon membuka mata nya yg berat.

Ia melihat jam di sudut dinding kamar nya yg menunjuk kan jam 4 lewat 15.

Jeongyeon mendengus pelan lalu memilih bangkit dari ranjang nya.

Ya , dia tidak lupa , jika hari ini adalah hari pertama nya bekerja di apartement jimin.

Ia sempat berpikir.

Mengapa ia sebodoh itu kemarin , sampai menyetujui permintaan jimin.

Akh , memang menyesal , ia sangat menyesal sekarang..!

Sudahlah , tak ada guna nya juga menyesal.

Lebih baik sekarang ia membersihkan tubuh nya , lalu pergi ke apartemen jimin.

^^^
04 : 55

Jeongyeon menekan tombol bel apartemen. Ya , jeongyeon melihat bel tersebut ada , ya untuk apa guna nya.

Tiba tiba saja sebuah suara mengagetkan jeongyeon.

"Halo..halo , bisa beritahu nama nya..?"

"Y-yoo jeongyeon..."kata jeongyeon sedikit kaget , karna tiba tiba saja , sebuah speaker kecil di samping bel tersebut mengeluarkan bunyi yg membuat jeongyeon reflek kaget.

"Oh...dengan nama yoo jeongyeon...? Jika begitu silahkan langsung menaiki lift...., ruangan tuan jimin akan otomatis terbuka nanti nya , karna tuan jimin sudah memberitahu saya sebelum nya."

"Ja-jadi...anda yang mengatur ruang lantai saya sampai..?"

Huft...lupakan pertanyaan konyol jeongyeon.

"Ya. Silahkan ikuti arahan saya tadi."

Tut.

Seketika bunyi speaker kecil itu berhenti. Entah siapa lah. Mungkin jeongyeon rasa , itu adalah penjaga apartemen jimin.

Memang takjub jeongyeon tidak bisa di pungkiri , jimin sangat kaya ternyata.

Jeongyeon maju perlahan ke arah pintu , namun tiba tiba saja pintu tersebut otomatis terbuka , ah ternyata apartemen ini langsung lift.

Jeongyeon menghela nafas pelan.

Ia rasa ia seperti sudah ketinggalan zaman terlalu jauh saja , sampai ini saja ia seperti kepanikan.

Jeongyeon memasuki lift itu , dan otomatis juga lift tersebut tertutup , entah kenapa ini malah terlihat menyeramkan bagi jeongyeon.

Dapat jeongyeon rasakan lift tersebut terhenti , dan pintu seketika langsung terbuka , menampilkan sebuah kamar yang sangat luas.

Ia kemudian beranjak keluar dari lift.

"Woah..." kagum nya.

Kamar bernuansa abu abu dan hitam , namun membuat kesan tenang bagi jeongyeon pribadi.

Ia sangat menyukai warna gelap.

Dapat juga jeongyeon mencium aroma mint dan bambu yang menjadi satu , yang menguatkan kesan indah pada kamar ini.

"Ini kamar jimin...?"heran jeongyeon tiba tiba , karna ia baru sadar jika ini adalah sebuah kamar.

"Hei , dah siap liat liat nya..?"

Jeongyeon membalik kan tubuh nya dan seketika-

"AHHH...!!!"kata jeongyeon kaget.

Sementara jimin di depan nya menampilkan wajah bingung nya , namun pipi jeongyeon malah terlihat memerah.

B.O.Y.STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang