Bagian IV

7.2K 629 25
                                    

•••

Sakura merasa ranjangnya seperti ada yang naik. Matanya masih berat untuk terbuka dan lebih memilih melanjutkan tidurnya.

Keesokkan paginya cahaya matahari masuk melalui celah jendela kamar bernuansa putih gading milik sakura.

Sakura mengerjapkan matanya. Dia merasa ada sesuatu yang melingkar di perutnya. Dan itu adalah tangan. Matanya membulat sempurna.

Siapa yang berani-beraninya masuk dan tidur di kamarnya bahkan tidak sopannya memeluknya? Sakura berbalik dan

Deg

Uchiha sasuke tertidur nyenyak memeluk sakura.

"KYAAAAA"

Brukk

Sasuke terjatuh dari ranjang dengan tidak elitnya. Akibat tendangan maut istrinya.

"Apa yang-----" "mau mati?" Ucap sakura dingin menatap tajam sasuke

Sasuke menatap sekeliling kamar dan akhirnya sadar sepenuhnya 'Oh shit'

"KELUAR KAU BRENGSEK!!"

Prangg

Satu vas bunga melayang hampir mengenai kepala sasuke. 'Sial apa dia atlet lempar lembing?' Keringat dingin mengucur di dahinya.

Sasuke langsung berlari cepat keluar dari kamar sang nyonya sebelum nyawanya melayang.

•••

Sasuke sudah duduk tegap menghadapi keluarga istrinya saat ini. Dia mengusap keringat di dahinya berulang kali.

"Kau siap menerima hukumanmu?" Tanya kizashi.

Sakura membatalkan jadwalnya pagi ini untuk menyaksikan eksekusi suaminya.

"Ya" jawab sasuke mantap.

Sasori tersenyum miring "Pertama-tama kau harus menerima hukuman dariku"

Sasuke menelan ludahnya kasar. Oh god. Jika ada yang lebih berbahaya dari psikopat maka sasorilah orangnya.

Meskipun itachi menyetujui permintaan keluarga Haruno untuk menghukum sasuke. Tapi itachi juga takut akan terjadi apa-apa pada adik bungsunya ini.

"Bu-bukan 'itu' kan?" Tanya itachi pada sasori.

Sasori mengedikkan bahunya dan berjalan menuju ke belakang rumah milik sasuke dan sakura ini.

"Apa yang dia lakukan?" Bisik Mikoto pada Itachi dan itachi menjawab 'tak tau'

"Jika nii-san berpikir membuatnya duduk di kursi setrum itu maka hentikan" sakura mulai angkat suara ketika sasori kembali dengan kursi yang dia rancang kemarin

Sasuke melirik sakura. 'Dia membelaku?'

"Kau ini ada-ada saja" ucap mebuki sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Tidak! Dia harus duduk disini! Buktikan jika kau seorang lelaki jantan!" Ucap sasori dengan lantang

Sasuke berdiri melangkah mendekati sasori. Dengan wajah pasrah dia duduk di kursi itu.

'What? Dia ingin mati?!' Sakura melongo tak percaya dengan sasuke.

Sasori mulai mengambil steker kursi itu dan mencoloknya ke stop kontak di dinding.

"Jangan nii-san" ucap sakura dingin

"Dia sudah menyakitimu! Pria bajingan ini harus dihukum seperti ini!" Teriak sasori

Be The One✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang