Be The One✔

Bagian XVII

•••

Suasana hening di dalam mobil membuat sakura sedikit kesal. Sedari tadi wajah akashi tidak terlihat bersahabat dan itu membuatnya kebingungan.

"Sei-kun ada apa denganmu?" Tanya Sakura kemudian

Akashi menepikan mobilnya ketika sampai di cafe tujuan sakura

Sakura menahan lengan Akashi yang hendak keluar "Jawab dulu"

Pria itu melepas lengan sakura perlahan dan menatapnya "Kita akan bicarakan ini nanti"

Sakura menyerah dia meraih sling bag-nya dan melepas sealtbelt. Akashi hanya diam dan keluar dari mobilnya lalu membukakan pintu untuk gadis itu. Setelahnya dia masuk ke mobil dan pergi.

"Sakura" panggil ino ketika gadis itu sudah masuk ke dalam cafe.

"Ah. Ino"

Mereka duduk di meja pojok yang tidak bisa di jangkau banyak orang.

"Mana karin?" Tanya sakura setelah duduk

"Entahlah. Mobilnya bermasalah dan mungkin sekarang dia sedang mengukur jalan dengan kakinya" ucap ino dengan wajah datar

"Otakmu juga bermasalah" ujar sakura sambil membuka buku menu

"Hei. Kau benar-benar--

"Tidak"

"Yang benar saja berita tentang kalian-

"Tidak"

💢💢
Ino menatap kesal sakura. "Bisa tidak jangan potong ucapanku? Kau mau kupotong lehermu" ucapnya sambil memegang pisau daging

Sakura terkekeh dan menyeringai "Sebelum kau melakukannya fansku akan menjambak rambut pirang kebanggaanmu"

Ino menelan ludahnya kasar 'Biadap, kau biadap sakura'

"Akhh sial" Karin mengumpat ketika sampai membuat kedua gadis yang sedang berdebat menatapnya aneh

"Ada apa denganmu?" Tanya ino dengan heran

"Laki-laki sialan! Arggh pokoknya makhluk jahanam itu akan mati sebentar malam" ucapnya kemudian duduk di sebelah sakura dia mengambil air dan meminumnya

Ino dan Sakura menatap ngeri karin

"Kenapa sih? Suigetsu ya?" Tanya sakura

BYURR

"HOLY SHIT!! APA MASALAHMU MERAH SIALAN!!!" umpat ino ketika karin menyemburkan air padanya

•••

Drrrt drrrt

Itachi is calling...

Sasuke mengerutkan dahinya dan menjawab telpon kakaknya

"Hn"

"Pulanglah ke jepang. Urgent"

"Urgent? Aku sedang menyelesaikan-

"Ayah menyuruhmu sialan!!"

Sasuke langsung mematikan telponnya "kenapa dia sensitif sekali?" Tanyanya bingung

Dia menyandarkan punggungnya ke kursi dan menatap pemandangan di luar jendela.

"Aa. Bukankah bagus juga jika aku pulang dengan cepat" gumamnya sambil tersenyum

Drrrt

Satu pesan masuk membuat sasuke langsung membukanya

From : Gaara