Be The One✔

Bagian XXI

•••

Gaara meletakan clipboardnya di meja dan melepas kaca matanya kemudian ia menatap pria di depannya

"Kau sudah mengalami sedikit perubahan sekitar 40%. Apa kau menyadarinya?"

"Tidak"

"Kau sudah tidak bergantung dengan obat lagi. Apa emosimu masih belum terkontrol?"

Sasuke menggeleng

"Akan lebih bagus kau melakukan terapi. Bagaimana kalau bulan ini?"

"Tidak ada cara lain?"

Gaara menghela nafas "Sasuke, hanya itu caranya agar kau bisa berhenti bergantung pada alkohol dan mengontrol emosi dengan baik"

Sasuke terdiam

"Kau sudah menemui sakura?" Sasuke menggeleng

"Cobalah terbuka padanya. Ceritakan beberapa hal yang menurutmu harus kau ungkap. Agar dia bisa membantumu"

Sasuke menunduk dan membisu.

Gaara berdecak kesal "Kau terlalu bodoh dan lamban! Cepat ambil hatinya sebelum ada orang yang menempatinya dan kau menyesalinya!"

Sasuke mendongak "Apa dia akan menerimaku kembali? Aku sudah melukainya gaara. Aku ... aku takut dia mengatakan sesuatu yang tidak ingin aku dengar"

Gaara mengusap wajahnya kasar kemudian menatap serius sasuke "Hubungi dia dan bertemu. Bicara dulu baik-baik. Katakan bahwa kau menyesalinya dan kau ingin menyembuhkan luka yang pernah kau berikan"

Sasuke menghela nafas kemudian berdiri dan berjalan keluar dari ruangan gaara.

Ia membuka ponselnya dan mengirim pesan pada sakura.

Sakura
Terakhir dilihat pukul 3.10

✅ Kau dimana?
4.15

Satu menit kemudian sakura membalas pesannya.

Di Apartemen. Ada apa?
4.16

✅ Bisakah kita bertemu?
Di cafe euro. Lantai 2
Aku menunggumu
4.16

Ia memasukan ponselnya ke saku celana tanpa menunggu balasan sakura. Kemudian menyetir mobilnya ke arah cafe.

•••

Itachi menatap sendu ibunya yang kini diam dan mengurung diri di kamar. Setelah mendengar pernyataan dari sasori bahwa sakura akan menikah dengan pria lain Mikoto terpukul dan menangis.

"Ibu. Ayo makan dulu" sahut itachi lembut.

Mikoto menggeleng dan terisak "Aku menginginkan sakura berada disisi sasuke dan kenapa harus seperti ini..."

Itachi menghela nafas kemudian duduk di hadapan ibunya dan mengelus punggung tangan ibunya. "Itu pilihan sakura ibu. Kita harus menghargainya. Sasuke sudah membuatnya terluka dan wajar jika sakura tidak bisa menerimanya kembali"

Mikoto semakin terisak. Dia merasa kecewa dengan sasuke. Kenapa putra bungsunya itu tidak bisa melihat ketulusan dari gadis berdarah Haruno itu? Bahkan dari sekian banyak pria yang melamar gadis itu dengan tegas dia menolak dan malah menerima Sasuke meski tau rumor buruk tentangnya.

Fugaku berjalan masuk ke kamar dan menatap putra sulungnya "Itachi. Ayah ingin bicara dengan ibumu"

Itachi mengangguk kemudian keluar dari kamar orang tuanya.