Be The One✔

Bagian XIX

•••

Uchia Obito selaku Sutradara U'R mengonfirmasikan Proyek Film akan di hentikan.

Ino dan karin menonton tv dengan wajah dongkol luar biasa. "Memangnya tidak ada lagi aktor lain ya? Kenapa harus dihentikan sih?" Ucap ino kesal

"Sakuuu kau tidak ada jadwal pagi ini ya?" Teriak karin pada sakura yang berada di kamar.

"Dia sedang tidur kali" sahut ino ketika sakura tidak bersuara.

Kedua gadis itu ngotot ingin menginap di apartemen sakura dengan alasan menunggu akashi. Sedangkan yang ditunggu tidak datang-datang.

"Ino kau bisa masak kan? Cepat masak"

Ino menaikan satu alisnya "Sejak kapan aku bisa masak? Kalau kau ingin mati bilang"

Karin menendang betis ino kemudian berjalan dengan malas ke dapur. Membuatkan sarapan untuk si nyonya yang masih berkelana di dunia mimpi.

Sakura terlihat terganggu dalam tidurnya. Keringat membasahi dahi dan tubuhnya.

Sakura terlihat berlibur di canada bersama ayame sebelum dirinya kembali masuk kuliah seperti biasa di jepang. Dia berjalan sendiri ketika ayame pergi ke toko kue. Kaki jenjangnya menelusuri jalanan sepi di malam pukul 12 itu.

Langkahnya terhenti melihat ada pria yang akan tertabrak mobil karena berjalan di saat lampu traffic berwarna hijau. Akalnya menggerakan tubuhnya untuk menolong pria aneh itu.

BRUK

"Are u crazy sir!? If the cars running fast you will end!" Bentak Sakura

Hatinya terenyuh seketika melihat kedua onyx kelam itu meneteskan air mata. "H-hei? What happen??" Tanyanya kebingungan

Pria itu memandang kosong ke arah jalan. Sakura meneliti wajah pria itu "Are you japanese?"

Tanpa menjawab apapun dari sakura pria itu berdiri dan berjalan dengan sempoyongan ke trotoar. Melihat itu sakura meringis "dia mabuk rupanya"

Scene berganti-

Hari kelima dirinya di canada entah takdir gila apa yang kembali mempertemukan mereka berdua. Sakura mengingat pria itu namun nampaknya pria itu sama sekali tidak mengingatnya.

Bertempat di restoran dalam hotel disinilah sakura berada. Dia terlihat menikmati makannya dengan tenang tanpa ayame yang sedang mengurus sesuatu. Emeraldnya membulat melihat pria yang dia tolong itu tengah makan namun tiba-tiba dia seret beberapa pria berbadan besar.

Para pengunjung terlihat terkejut namun mereka tidak ingin ikut campur. Sakura yang sangat khawatir dan penasaran akhirnya mengikuti ketiga pria yang menyeret pria malang itu.

BRUK

BUGH

BUGH

"Uhuk" pria raven itu memuntahkan darah membuat sakura hampir berteriak jika dia tidak mengingat ada ketiga preman itu.

"if I see you around by tayuya again.  You will die" ucap pria pirang bertindik

Mereka pergi setelah memberi peringatan padanya. Sakura meneteskan air matanya. Kakinya ragu ingin menolong pria itu. Dia langsung mengambil masker dan topi dari sling bagnya kemudian memakainya. Dia menutup rambutnya dengan tudung hoodie. Lalu ia memberanikan diri mendekati pria itu dengan pelan.

"I will take u to hospital"

Pria itu mendongak dan menatap lemah sakura. Sakura mengepal tangannya. Dia tak kuat melihat betapa menyedihkannya kondisi pria itu. "Don't worry. I just want to help you"