Happy reading ❣️
*Get Married*
"Aku bahagia dan nggak nyangka banget kalau beberapa menit lagi aku bakal sah jadi istri Abi."
Amanda menatap cermin, merapihkan gaun pengantinnya dibantu May dan Airin.
"Rin, Make, gue deg-degan." Katanya.
"Nggak papa, itu mah udah biasa. Tenang dulu gue juga gitu kali." Ucap Airin sambil merapihkan gaun Amanda.
"Lo udah nemuin orang yang bakal hidup bareng sama lo. Gue doain rumah tangga lo nanti kaya gue sama Nanda." Sambungnya.
"Aamiin"
"Jangan lupakan kisah cinta gue sama Radit juga." Sambung May yang satu minggu lalu akhirnya dipersunting Radit. Butuh perjuangan hingga akhirnya Radit mau membuka hatinya untuk May.
Mereka bertiga berpelukan.
Inikah akhirnya? Satu persatu sahabat menemukan jalan hidupnya masing-masing. Akan bergandengan bersama pasangannya masing-masing.
"Airin sudah selesai?" Tanya Emak.
"Iya udah kok, Ta...da...."
"Masya Allah, anak Emak cantik banget."
"Siapa dulu Emaknya?"
Mereka semua keluar dan langsung menjadi pusat perhatian.
"Sah para saksi"
"Sah...."
"Alhamdulillah"
Semua orang bahagia namun tidak pada seseorang yang juga berada disana.
"Gue nggak rela Amanda jadi punya lo!" Batinnya.
"Amanda punya gue, cuma punya gue!"
***
Hari ini adalah hari mereka. Dua insan yang sudah ditakdirkan untuk bersama.
"Makasih Abi...eh aku harus manggil apa sekarang Bi?" Tanya Amanda polos.
"Terserah." Jawab Abi tidak pernah berubah.
"Ih, masa terserah."
"Kan kalo pasangan itu biasanya punya panggilan istimewa gitu."
"Yaudah kamu panggil sayang aja." Abi berdiri di belakang Amanda dan melingkarkan tangannya di leher Amanda. . Seketika membuat Amanda yang sedang membereskan riasannya hampir terlonjak.
"Astagfirullah Abi!"
"Dosa!"
"Nggak boleh pegang-pegang!"
Abi bingung kemudian tertawa.
"kamu lupa ya? kita kan sekarang udah sah jadi suami istri." Kata Abi.
"Eh. Hihi maapin Manda lupa." Jawab Manda dengan memegang pergelangan tangan Abi yang masih melingkar di lehernya.
"Jadi makin sayang deh." Kata Abi mengecup kening Amanda.
"Ih Abi ternyata bisa romantis juga." Ucap Amanda.
"Jangan-jangan...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah With You
Teen FictionHijrah itu mudah, yang susah istiqomah. Namun bersamamu aku mampu melewatinya. "Dulu gue belum terlalu paham arti berhijrah. Hampir gue jauh dari sang kuasa, hingga akhirnya Allah mengirim seseorang untuk membantu gue berhijrah."