#5

636 27 0
                                    

"matematika"

Haha, iya itulah keputusan terakhir gue setelah merenung semaleman, eh enggak ding seharian, eh enggak juga sih tepatnya beberapa menit.

Flashback on

Waktu pelajaran ibu guru Kimia (maaf banget ya Bu, gue panggilnya gitu. Soalnya gue kan anak baru, jadi belum hafal nama gurunya^^).

"Karena waktunya habis ibu akhiri, tapi sebelum itu ibu dapat pesan" (sambil membuka buku catatannya)

"Airin, Anggit, Helen, Nanda, Saroh, dan Amanda, kalian diminta untuk pergi keruang BK setelah pelajaran ibu selesai. Pas istirahat kedua jangan lupa ya."

"Oke sekarang ibu benar-benar akhiri, wassalamu'alaikum"

Jleeeeb......

Apa BK, mendengar kata itu. Seakan memori yang dulu terulang kembali, dimana gue nggak pernah absen dari ruang BK. Gue sering banget dipanggil BK waktu kelas VII dan viii, chik ternyata gue dulu nakal banget ya.

'apa gue buat salah lagi'
Batin gue, tapi gue rasa selama gue sekolah di sini gue nggak pernah buat masalah.

Ada sih, tapikan nggak mungkin sampai masuk BK. Orang cuma nggak sengaja numpahin air ke roknya kakel (haha), tapi apa iya sih padahalkan cuma kejadian itu.

Selama dijalan menuju ruang BK, gue sibuk dengan pikiran gue. Dan tanpa sadar Airin sedang memperhatikan gue.

"Hei, kamu kenapa?"

"Hah apa?"

"Hich, kamu kenapa Amanda?"

"Aku nggak papa kok"

"Yakin?"

"Iya"

"Oh oke"

Setelah memastikan gue bener-bener baik, kita kembali hening. Dan gue kembali dengan pikiran gue.

"Kenapa"

Nih anak, tau-tau udah disebelah gue aja. Siapa lagi kalau bukan Nanda, salah satu dari dua anak laki yang dipanggil juga.

"Hmm"

"Gue tanya kenapa, jawabnya hem"

"Nggak papa bang"

"Gue nggak percaya"

"Gue beneran nggak papa, tenang aja"

"Gue tahu kok apa yang lo pikir, jadi nggak usah bohong sama gue."

"Apa yang tahu"

"Lo takut sama BK kan, karena Lo dulu banyak banget cerita sama BK."

Loh kok nih anak tahu aja sih apa yang gue pikirin.

"Lo nggak perlu takut, Lo nggak buat masalah kan?"
Tanyanya dan kemudian gue balas dengan anggukan,

"Yaudah, paling cuma ya sekedar sharing tentang apa gitu. Makanya jangan suka masuk BK karena masalah."

Dasar abang jahat. Gue cuma bisa pergi ninggalin abang gue dan nyusul Airin yang udah jalan duluan.

"Kamu jalannya cepet banget sih Rin?"
Tanyaku sembari menyamakan langkahnya.

Dia hanya terkekeh pelan,

"Enggak kok, kamu aja yang jalannya pelan. Aku cuma nggak mau ganggu kamu sama sodara kamu aja."

Hijrah With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang