Part 17

11.1K 371 4
                                    

Nathan memegang bahu Zea, membuat gadis itu ketakutan.

"Ternyata tubuhmu cukup sexy," bisik Nathan pelan.

"Hentikan. Aku tadi hanya bercanda." tubuh Zea menegang ketika Nathan tiba-tiba memeluk pinggangnya.

"Kau bercanda? tidak ada alasan sayang, malam ini akan panjang." Nathan mengedipkan matanya.

"Apa maks--- ehhmpp." Nathan langsung menutup mulut Zea dengan ciumannya.

Zea pun memukul dada Nathan, berusaha mendorong dada pria itu.

Tapi tenaganya kalah dari Nathan, secepat kilat Nathan mengangkat tubuh Zea dan menjatuhkan nya keatas ranjang.

"A--apa yang akan kau lakukan?" Zea terlihat ketakutan.

"Tentu saja meniduri mu." Nathan menyeringai dan melepas kaos, menampilkan tubuh atletisnya.


******


Zea membuka matanya perlahan, merasakan tangan Nathan melingkar di pinggang nya.

Zea mengigit bibir bawahnya, merutuki kebodohan nya semalam.

Dia pikir Nathan akan melakukan yang aneh-aneh kepadanya, tapi nyatanya Nathan hanya tidur memeluknya saja.

"Kau sudah bangun?" suara serak Nathan terdengar sangat sexy dan menggoda telinganya.

"Ehem.." Zea hanya mendehem,tak mampu bicara lagi.

Apalagi pria di belakang mencium pundak nya, membuat bulu kuduk Zea meremang. Apalagi jantung Zea sekarang berdebar tak karuan.

"Apa kau menyesal?" tanya Nathan berbisik di telinganya.

"Menyesal kenapa?" Zea membalikkan tubuhnya hingga sekarang berhadapan dengan Nathan, mata mereka bertemu.

"Aku tidak melakukan apapun padamu." Nathan membelai pipi Zea.
"Hei… maksud mu seolah-olah aku berharap kau melakukan sesuatu kepada ku." Zea terkekeh geli mendengar kata-kata tidak masuk akal itu.

"Aku akan melakukan nya kalau sudah jatuh cinta kepada mu." ucapan Nathan membuat Zea sedikit sedih, benar pria itu sama sekali tak menyukai nya.

"Apa kau juga mencintai setiap wanita yang kau tiduri?" Zea tersenyum pahit.

"Apa maksud mu?aku ti---" kata-kata Nathan terhenti, pria itu langsung memicingkan mata.

"Hei… kau sedang cemburu?" goda Nathan.

"Tidak. Aku hanya ingin tahu." Zea mencoba membuang muka.

"Lihat aku. Aku tidak pernah tidur dengan wanita mana pun." Nathan menarik dagu Zea agar menatapnya.

"Benarkah? apa kau melupakan sesuatu di club Z?" Zea menaikan alisnya.

Nathan langsung terkekeh mendengar ucapan Zea.

"Sebenarnya aku hanya mengerjai mu, karena saat itu aku sedang kesal," ucap Nathan serius.

"Kesal kenapa?" Zea menatap bingung.

"Bersiaplah. Kita ke kampus bersama." Nathan mengalihkan pembicaraan dan mengecup kening Zea sebelum beranjak dari tempat tidur.

"Hei… kau belum menjawabnya." Zea mendengus kesal, tapi Nathan sudah masuk ke kamar mandi.

Setelah bersiap, Zea turun terlebih dahulu ke lantai bawah.

"Selamat pagi kakek.." Zea duduk di samping Louis yang sudah menunggu untuk sarapan.

"Kau terlambat hari ini. Apa sekarang bersama cucu ku lebih penting?" Louis tersenyum menggoda Zea.

"Tentu saja." Nathan langsung menyela dan membuat Zea mengerucutkan bibirnya.

2. Please..Hug Me (Sexy Love) THE ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang