Part 18

11K 379 12
                                    

Zea menyandarkan kepala di kaca jendela mobil.

Sesekali dia menghela nafas kasar.

Pikirannya mengingat kejadian di kampus tadi, bagaimana gadis yang bernama Jane begitu agresif mengajaknya bertengkar bahkan menampar pipinya.

Nathan hanya diam sambil melirik kearah gadis di sebelahnya, dia tahu kalau masalah hari ini disebabkan oleh nya.

"Sialan..Jane benar-benar membuat masalah untuk ku. Kalau kakek sampai tahu masalah ini, aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi..!!!" Nathan mengumpat dalam hati.

Nathan dan Zea sudah sampai di apartemen.

"Istirahat lah.Aku akan memesan makanan." Nathan mengambil ponsel dan menghubungi restoran.

"Tuan.." Zea melirik Nathan yang duduk di sofa.

"Ada apa? hentikan memanggil ku seperti itu." gerutu Nathan tak suka.

"Bukannya kau yang bilang hubungan kita tuan dan pelayan" Zea berdecak sebal.

"Lupakan..tadi kau mau bilang apa??" Nathan sengaja pura-pura membaca buku.

"Kenapa tadi kau membela ku??" Zea menyipitkan mata,menatap curiga kepada pria di depannya.

"Kau tidak suka aku membantu mu? kenapa tidak berterima kasih saja..!!" desis Nathan sinis.

“Bukan begitu-----“ suara bel pintu membuat Zea diam.

Nathan segera membuka pintu dan melihat pelayan mengantar makanan yang dipesan tadi, membuat pembicaraan mereka terhenti.

Mereka pun segera makan, karena Zea memang sudah merasa lapar.

Zea senang sekali ketika Nathan memperlakukan nya dengan baik, hingga lupa tadi ingin bicara apa.

Tapi dia merasa curiga kenapa pria itu berubah menjadi baik.

"Jangan-jangan ada sesuatu yang direncanakan pria gila ini. Aku harus tetap waspada." batin Zea.

Nathan menghubungi Louis untuk mengabarkan mereka menginap di apartemen nya malam ini.

"Sebaiknya kau tidur." Nathan menatap Zea yang masih menonton televisi.

"Kau mau kemana?" Zea mengerutkan keningnya melihat Nathan yang memakai jaketnya.

"Aku akan keluar sebentar, teman-temanku ingin bertemu di club." Nathan membuka pintu dan meninggalkan Zea sendiri.

"Dasar menyebalkan." gerutu Zea pelan.

Club Z

"Kau meninggalkan istri mu sendirian di apartemen?" Devon terkekeh kecil, tangannya merangkul dua wanita yang bergelayut manja di dekapan Devon.

"Aku sedang malas membahasnya." Nathan menyesap gelas wine, dia hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah Devon yang selalu berganti-ganti wanita.

"Kenapa kau tak mencoba menyukainya? dia cukup cantik." Greg menggoda Nathan.

Nathan hanya diam, tak peduli dengan kedua temannya.

"Sekarang saja aku sudah menyukainya." batin Nathan.

Nathan pulang ke apartemen dalam keadaan mabuk.

"Hei..kau mabuk." Zea melihat Nathan berjalan sempoyongan, lalu membantu memapah pria itu.

Zea membaringkan Nathan di tempat tidur. Astaga, Zea berdecak sebal melihat kelakuan Nathan.

Zea membuka sepatu Nathan dan mencoba membuka jaketnya.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Nathan yang masih setengah sadar.

"Aku sedang membantu mu melepaskan jaket, " dengus Zea kesal.

Tanpa aba-aba Nathan menarik Zea ke pelukannya.

"Apa yang kau lakukan..?!" Zea mencoba melepaskan diri.

"Sebentar saja seperti ini," ucap Nathan lemah lalu tertidur.

"Lihat dirimu. Benar-benar lucu ketika tidur." Zea menyusuri lekuk wajah Nathan, bulu mata lentik, hidung mancung dan bibir yang menggemaskan.

"Astaga..aku pasti sudah gila." Zea cepat-cepat melepaskan diri dari dekapan Nathan.

Zea pun berbaring di samping Nathan dengan memunggungi pria itu.

Nathan terjaga tengah malam karena panas, dia segera melepas kaosnya. Lalu menatap gadis yang tertidur pulas di samping nya.

"Mimpi indah.." Dia menutupi tubuh Zea dengan selimut, lalu mengecup pucuk kepala Zea.

Alarm ponsel Zea berbunyi, dengan perlahan Zea membuka mata.

Yang pertama kali dia lihat adalah wajah tampan yang masih terlelap.

"Kapan dia membuka bajunya?" Zea menutup wajahnya yang merona karena melihat dada telanjang Nathan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kapan dia membuka bajunya?" Zea menutup wajahnya yang merona karena melihat dada telanjang Nathan.

"Hei..bangun." Zea menusuk wajah Nathan dengan jari nya berulang kali.

"Kita harus pulang. Aku mau ke kampus," lanjut Zea.

"Lagipula kenapa kau mabuk?! seperti orang yang banyak masalah saja," gerutu Zea sambil duduk di sebelah Nathan.

Nathan menarik tangan Zea, hingga dia terjatuh lagi ke pelukan Nathan seperti semalam.

"Aku memang dalam masalah. Karena sudah jatuh cinta kepada mu." ucapan Nathan membuat Zea membelakan mata.

Nathan benar-benar terpesona kepada Zea, gadis itu bahkan terlihat cantik saat bangun tidur.

Bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bersambung....

Jangan lupa kasih vote ya💋💋💋

2. Please..Hug Me (Sexy Love) THE ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang