Playlist, cobalah mengerti.
*
Bukan sengaja aku update sedikit lama, perut aku bermasalah lagi kemarin jadi yang seharusnya ngetik kemarin tapi gak jadi. Malah guling² gak jelas.
Pengen double, semoga aja bisa yaa :)
Vote dan Comment!
Enjoy!
©©©
"Semua kembali seperti awal. Pertama kali aku terjatuh, kakiku yang terasa lumpuh gak bisa bergerak selama beberapa bulan. Sudah setahun aku gak merasakan seperti ini lagi. Tapi, semua kembali terjadi, tepat bersamaan dengan hatiku yang patah. Menambah rasa sakit yang ragaku rasakan, juga jiwaku."
Biru mengerjapkan mata, silau lampu yang tepat berada di atas kepalanya membuat dia membutuhkan waktu untuk memahami situasi di sekitarnya. Pertama kali yang bisa dia lihat setelah mampu menyesuaikan diri adalah Ibunya. Anita menatap putrinya dengan tersenyum. Wanita paruh baya itu mengusap pipi Biru penuh kelembutan. Matanya, mata yang dilihat Biru dari Ibunya terasa berbeda. Anita menatapnya seakan, dia kehilangan harapan yang selama ini berusaha dia gapai.
"Selamat pagi, sayang." ujarnya pada Biru.
"Pagi, Ma."
"Kamu mau minum?" pertanyaan Anita membuat Biru mengangguk.
Saat Biru hendak beranjak untuk duduk, tangannya masih seperti kemarin. Kebas dan tidak bisa dia gerakan. Sepertinya kali ini tangan kanannya yang lumpuh. Apa dia harus menangis lagi sekarang? Bukankah hal ini sudah biasa sebelumnya?
"Biar Papa bantu, sayang." suara bariton itu masuk ke telinga Biru. Dia menoleh ke kiri dan melihat Ayahnya, Barry Admaja mendekat ke arahnya.
"Biru lumpuh lagi yah, Pa?" tanya Biru saat dia sudah berhasil di dudukkan oleh Ayahnya.
"Bukan lumpuh, Bi. Kamu cuma perlu istirahat dan melakukan terapi selama beberapa kali supaya tangan kamu bisa digerakkan normal lagi." ujar Barry.
"Minum dulu." Anita menyodorkan gelas berisi air putih ke depan mulut Biru membiarkan putrinya meneguk isinya.
Sindrom guillain-barre, salah satu penyakit yang sebenarnya langka di dunia. Pada penyakit ini, sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi justru berbalik menyerang sistem saraf yang bertanggung jawab mengendalikan pergerakan tubuh. Penderita dapat merasakan nyeri pada otot-otot dari bagian kaki sampai ke tubuh bagian atas. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, hanya dapat diantisipasi agar sang penderita tidak terus menerus mengalaminya.
Biasanya setelah terjadi, sang penderita dapat mengalami kelumpuhan atau pelemahan sistem saraf yang diserang. Penanganan yang biasa dilakukan adalah dengan melakukan transfusi darah atau dengan terapi juga. Biru sudah pernah mengalami ini beberapa kali dalam hidupnya sejak dia berumur 10 tahun.
Pertama kali dia mengalami gejala ini adalah saat tiba-tiba kakinya mengalami kesemutan hebat. Dia bahkan sampai tidak bisa menggerakkan kakinya selama berhari-hari. Lalu kemudian, keluarlah diagnosis itu. Saat Biru diperiksakan di salah satu Rumah Sakit karena kelainan ini.
Sayangnya, pemeriksaan itu membuat semua yang tersembunyi dalam tubuh Biru seakan terkuak. Pertama kali menerima kabar dia menderita penyakit langka itu, Biru sudah menangis kencang. Disaat dia seharusnya bisa bermain bebas menjadi dibatasi oleh kedua orang tuanya. Dia hanya diperbolehkan untuk sekolah lalu setelah itu langsung pulang. Biru tidak pernah bermain seperti anak lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudera (JUPITER SERIES #2) [TERBIT]
Teen Fiction#1 in wattpad2020 10/07/2020 #3 in humor 26/07/2020 #1 in ceritaremaja 15/08/2020 #1 in sekolah 05/08/2020 Samudera Ranggalawan, siswa dengan predikat sebagai Kapten dari Geng bernama Jupiter. Lelaki dengan wajah ramah dan tampan namun menyimpan sos...