SAMUDERA 22 || JARAK DALAM HUBUNGAN

10K 1.4K 1.5K
                                    

Kecepatan kalo aku minta komen 500 sih 😔

Yaudah jadi 1k aja gimana?
Awas kalo baru sehari udah lolos. Sesayang itu yah kalian sama Samudera?

Inget vote itu yang paling perlu buat aku!!

Btw, ini part cukup menguras emosi sih. Jangan sampe kalian pada banting hp ya bacanya :)

Enjoy!

©©©

Asap mengebul keluar dari mulut lelaki yang saat ini tengah menikmati sebatang rokok. Dia tidak menghiraukan tatapan teman-temannya yang heran melihat dirinya. Markas Jupiter memang sedikit ramai malam ini. Samudera yang hari ini bertugas untuk mengawal anggotanya kumpul di markas. Seharusnya dia bersama dengan Bagus, tetapi lelaki itu bilang ada urusan yang harus dilakukan. Tanpa bertanya, dia juga tahu urusan apa yang dilakukan sahabatnya itu.

"Lo ngerokok?"

Samudera mengangkat kepalanya melihat Regina, gadis yang sekarang bergerak duduk di sampingnya. Gadis itu terlihat cantik dengan rambut panjang bergelombang yang terurai. Hanya lelaki bodoh yang menolak gadis secantik Regina. Sayangnya lelaki itu adalah dirinya sendiri.

"Lagi pengin."

"Setau gue, lo paling lemah soal rokok."

"Gue frustasi, Re." Jawab Samudera membuang rokoknya ke lantai.

"Kenapa? Ada masalah di rumah?"

Samudera menggeleng, "bukan, ini soal Biru." Jawabnya.

"Kenapa lagi? Gue pikir setelah lo diterima, hubungan kalian bakal baik-baik aja."

"Gue pikir juga gitu. Gue kira, gue udah bisa ngerti dia sepenuhnya. Ternyata gue salah."

"Apa masalahnya? Dia gak mau ngasih lo jatah?"

"Sialan! Pikiran lo sama mesumnya kayak Nolan!" Ujar Samudera terkekeh.

"Jangan samain gue sama si brengsek itu yah!"

Samudera tersenyum melihat tanggapan dari Regina. Gadis itu memang selalu bisa membuat mood-nya naik. Dari situlah, cerita Samudera mulai mengalir. Dia merasa sangat mudah saat bercerita pada Regina. Jujur saja, gadis itu seperti punya sesuatu yang mampu membuat lawan bicaranya merasa nyaman. Walau terkadang sikap manja dan centil itu tetap ada, tetapi Samudera tahu kalau Regina teman curhat yang menyenangkan. Pemikirannya juga luas, jadi mudah memberikan solusi baginya.

Kepala Samudera menunduk setelah menceritakan segalanya pada Regina. Beban yang tadi menindih kepalanya seakan mulai berkurang walau tidak sepenuhnya. Sesaat kemudian, dia merasakan tangan Regina menyentuh pipinya. Sontak saja, Samudera langsung menoleh dengan perlahan. Dia melihat gadis itu tersenyum lebar padanya.

"Lo pernah bilang ke gue, supaya jangan mempertahankan orang yang gak bisa cinta sama gue. Kenapa lo sendiri masih terus bertahan, padahal udah berkali-kali dia nyakitin lo?" Tanya Regina.

Pertanyaan gadis itu membuat Samudera terdiam. Dia yang memberikan solusi pada Regina tapi dirinya sendiri tidak bisa melakukan itu. Ternyata rasanya jauh lebih sulit daripada yang dia bayangkan selama ini.

Samudera (JUPITER SERIES #2) [TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang