SAMUDERA 31 || MEREBUT HATINYA KEMBALI

9.8K 1.3K 1.2K
                                    

Playlist, siapkah kau tuk jatuh cinta lagi.

*

Vote dan komen!!

Beberapa part ke depan akan aman dari sakit hati dan aku akan jadikan manis semanis mungkin buat dua couple ini.

Jadi tenang aja, hati kalian akan aman untuk sementara hehe

Enjoy!!

***

"Samudera?"

Biru membuka pintu kamar lelaki itu perlahan. Dia melihat Samudera tengah duduk di salah satu sofa yang ada di kamarnya dengan memainkan ponsel. Lelaki itu tidak mendongak sama sekali saat Biru masuk. Terlihat sekali tengah berusaha untuk menghindarinya.

Perlahan, Biru masuk ke dalam dengan membiarkan posisi pintu terbuka. Tidak mungkin juga dia menutupnya sementara ada Ayah dari lelaki itu yang bisa berpikir macam-macam nantinya. Biru mengambil posisi duduk di samping kekasihnya. Bibirnya mengerucut saat melihat Samudera masih saja bermain game di ponselnya mengacuhkan dirinya.

"Kamu masih marah yah?"

Tidak ada jawaban.

Samudera justru memasang wajah datarnya dan berusaha fokus pada game di ponselnya. Tidak ingin kalah, Biru justru memiringkan wajahnya sedikit ke bawah untuk menghadap Samudera. Berhasil, lelaki itu melirik sekilas dengan cepat seakan sudah hampir terpengaruh. Biru menahan senyumannya melihat Samudera terlihat berusaha sekeras mungkin menghindari tatapannya.

"Aku minta maaf deh. Aku tau kalau kamu pasti kangen sama aku kan? Iya, aku juga kangen sama kamu, tapi beberapa hari---"

"Siapa yang kangen?" potong Samudera dengan nada sewotnya.

"Kamu."

"Terlalu percaya diri kamu."

"Emang kamu gak kangen sama aku? Yakin nih gak kangen? Masa sih gak kangen? Padahal aku kangen berat loh sama kamu."

Biru tidak bisa menahan senyumannya lagi ketika melihat kedua sudut bibir Samudera berkedut karena menahan senyumannya. Lelaki ini benar-benar, luarnya saja sok-sok marah tetapi dalam hatinya tidak bisa. Benar apa kata David, Samudera dilihatnya saja tadi seperti beruang saat marah, padahal dalam hatinya seperti hello kitty.

Melihat kekasihnya masih memainkan permainan di ponsel membuat Biru sedikit kesal. Dia mengangkat tangan lelaki itu lalu menelusup ke sela kosong diantara kedua tangan Samudera yang tengah memegang ponsel. Dia memeluk lelaki itu dari posisi samping dengan erat. Wajahnya dia sembunyikan di balik kaos putih Samudera.

Sepertinya lelaki ini tidak bisa lebih lama lagi berpura-pura marah padanya, terbukti dengan Samudera yang sekarang meletakan ponsel di sampingnya lalu bergerak membalas pelukan Biru.

"Katanya gak kangen." ejek Biru masih dalam posisinya.

"Mana bisa aku gak kangen sama kamu. Kenapa tingkah kamu gemesin banget sih, Bi? Aku mau marah sama kamu agak lamaan jadi gak bisa." jawab Samudera menyenderkan kepalanya ke puncak kepala Biru.

"Kamu aja yang gengsian. Aku tuh tau kamu kangen berat sama aku. Iya kan? Jujur aja deh."

"Kamu ngeselin yah?" sahut Samudera mengeratkan pelukannya dan menciumi puncak kepala Biru berkali-kali.

"Maaf yah dari kemarin aku keliatan ngeselin banget buat kamu. Tapi emang aku lagi sibuk banget, kamu tau kan kalau Bu Rahayu minta aku buat bantu dia ngajarin anak kelas sepuluh yang mau ikut lomba fisika. Belum lagi dirumah juga aku banyak acara keluarga akhir-akhir ini." ujar Biru.

Samudera (JUPITER SERIES #2) [TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang