Jalang #MPBB

609 25 0
                                    

Dentuman musik semakin larut semakin terdengar keras saja. Arrayan dan ketiga temannya itu memilih club sebagai tempat hiburan mereka berempat. Banyak perempuan jalang disana yang menggoda mereka,namun mereka tidak tergoda sama sekali.

"Hay ganteng,"sapa seorang jalang yang sudah ada di dekat mereka berempat.

Arrayan,Zidan,Rizkan, dan Julian hanya menatap wanita tersebut dengan datar.

"Apa kau tidak tergoda dengan tubuhku yang seksi ini,tuan?"tanyanya sambil mengelus rahang milik Julian.

"Maaf maaf ya ni tante,tapi kita berempat enggak suka cewek yang udah gak perawan,"tolak Julian dengan nada halus,bahkan sangat halus.

"Aku masih perawan,ganteng!"ucapnya sambil tersenyum manis.

"Aku tidak percaya terhadap mu,"timpal Rizkan.

"Jika kau tidak percaya,kau bisa melihatnya sendiri,"ucapnya sambil duduk di pangkuan Rizkan.

Karena merasa risih,Rizkan pun menghempaskan tubuh jalang tersebut dengan cara yang cukup kasar.

"Awssh--kau ini ya nakal sekali,"ucapnya dengan nada yang dibuat-buat.

"Pergilah tante!aku dan teman-temanku tidak tertarik sama sekali denganmu,"usir Rizkan kepada jalang tersebut.

"Tapi aku masih perawan,kalian yakin tidak tertarik sama sekali dengan body ku yang seksi ini?"tanyanya sambil menggoyang-goyangkan pinggul nya dengan seksi.

Karena merasa risih,Arrayan pun mulai mengeluarkan senjata andalannya yaitu pisau kesayangannya dari dalam saku jaket miliknya.

"Apa kau yakin,jika kau masih perawan Nona?"tanya Arrayan yang membuat ketiga sahabatnya itu menatapnya takut.

Pasalnya,jika Arrayan sudah bertanya seperti itu,maka sesuatu yang buruk akan terjadi kepada jalang tersebut.

"Aku yakin,"jawab jalang itu dengan antusias.

"Apa aku boleh mengeceknya dengan pisau kesayanganku ini?"tanya Arrayan sambil memutar-mutarkan pisau kesayangannya.

Jalang itu menatap Arrayan dengan tatapan takut,baru kali ini ada seseorang yang ingin mengecek keperawanannya menggunakan alat yang tajam seperti itu.

"Tidak boleh,"jawab jalang itu dengan perasaan was-was.

"Apa kau takut?"tanya Arrayan dengan nada dinginnya.

Jalang itu menggeleng dengan cepat,ia sama sekali tidak takut dengan ancaman yang diberikan oleh pria ganteng di hadapannya ini. Bisa saja itu hanya sebuah main main belaka bukan?

"Jadi kau tidak takut?"tanya Arrayan memastikan.

"Tidak,"jawab jalang itu dengan tegas.

"Baiklah,kalo begitu cepat buka baju mu,"titah Arrayan yang membuat Jalang itu lagi lagi menggeleng.

"Bukan kah tadi kau yang menyuruhku dan teman-temanku untuk mengecek keperawananmu?"

"Ya aku memang menyuruhnya,tapi bisakah kau mengeceknya dengan tangan mu saja?  tidak usah memakai pisau mu itu,"tanya Jalang itu.

"Tanganku terlalu suci untuk memegang bagian intim mu itu,"tolak Arrayan.

"Benarkah?"tanya jalang itu dengan nada meragukan.

Arrayan diam,ia tak berniat menjawabnya lagi. Ia sudah lelah untuk menghadapi wanita nakal dihadapannya ini.

"Jawab aku,tampan!"paksa jalang itu.

Karena tak kunjung mendapat jawaban,dengan beraninya si jalang itu menarik rahang milik Arrayan,lalu menciumnya.

Zidan,Julian, dan Rizkan yang melihat hal itu hanya menampilkan wajah kagetnya masing masing. Pasalnya,Arrayan tidak suka jika bagian tubuhnya itu disentuh oleh orang yang tak dikenal,tapi sekarang dengan beraninya si jalang nakal itu mencium Arrayan?

My Psychopath Bad Boy [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang