Ruangan rahasia #MPBB

482 27 1
                                    

Jarum jam itu menunjukkan tepat pukul 21.00 malam WIB. Di sebuah ruangan minimalis yang tertata rapi, lamat-lamat terdengar suara derap langkah kaki.

Seorang wanita paruh baya berumur sekitar 35 tahun mendekat kearah kamar milik seorang pemuda berumur 16 tahun.

Tok...Tok...Tok

"Sayang,apakah kamu dan istrimu sudah bangun?"tanya wanita paruh baya itu dengan nada agak sedikit berteriak.

"Sudah,bu!"jawab seorang wanita didalam sana.

Wanita paruh baya itu menghembuskan nafasnya lega.

"Baiklah,nanti ibu tunggu kalian dibawah ya,kita makan malam bersama,"kata wanita paruh baya itu.

"Iya,bu!"

Akhirnya, wanita paruh baya itupun memutuskan untuk kembali kearah meja makan,dan menyiapkan semua makannya yang telah dimasak nya tadi.

Tak lama kemudian,terdengarlah suara derap langkah kaki dari arah tangga. Seketika,senyuman manis pun terbit dari wajah cantik wanita paruh baya itu.

"Selamat malam,bu!"sapa seorang wanita cantik yang ada disebelah seorang pria berwajah dingin.

"Malam,nak!"balas wanita paruh baya itu.

"Ibu siapa mereka?"tanya menantu dari wanita paruh baya itu sembari menunjuk 3 orang pemuda dan 1 orang wanita.

"Mereka adalah sahabat dari paman Gilbran dulu,nak! Sementara yang wanita itu adalah sahabat dari Ibu dulu,"jawab wanita paruh baya itu.

"Mereka menginap?"tanya pemuda tampan yang sedari tadi diam.

Wanita paruh baya itupun mengangguk.

"Hay,Arrayan!"sapa salah satu dari pria tersebut.

"Hay paman Alex,"balas pria tampan itu.

"Oh! Ternyata ingatanmu masih kuat ya,Arrayan!"sindir Alex dengan terkekeh.

"Aku masih belum tua seperti mu,paman!"cibir pemuda tampan itu.

"Aku tahu itu,"ucap Alex dengan nada santai.

Arrayan mendengus kesal,lalu ia duduk diatas kursi yang tersedia di meja makan tersebut.

Mereka semua pun memutuskan untuk makan bersama. Setelah Selesai makan bersama,kedua orang tua Arrayan pun memutuskan untuk pergi ke kamarnya karna hari sudah malam.

"Arrayan,ada yang ingin paman bicarakan kepadamu,"ucap Firman dengan serius.

"Silahkan!"balas Arrayan.

Firman diam,ia kemudian mengkode Arrayan lewat tatapan matanya,pandangan milik Firman itu tertuju kepada Nadia,istri dari Arrayan.

Arrayan yang mengerti akan hal itu hanya mengangguk saja.

"Nadia,bisa kah kau kembali ke kamar? Aku ingin berbicara dengan ketiga paman tua ini,"ucap Arrayan kepada sang istri yang membuat ketiga sahabat alm.pamannya itu mendelik kesal kearahnya.

Nadia mengangguk,lalu ia beranjak dari kursi tersebut dan pergi kearah kamarnya.

"Jadi,apa yang ingin kau bicarakan? Wahai paman jelek!"ledek Arrayan.

"Ini tentang paman mu,"jawab Vano yang sedari tadi diam.

"Paman Gilbran?"tanya Arrayan memastikan.

Vano mengangguk.

"Ada apa dengannya?"

"Tidak ada apa apa,tapi paman ingin bertanya kepadamu. Apa kamu mengetahui apa isi yang ada di dalam kamar milik Gilbran?"

My Psychopath Bad Boy [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang