Perhatian #MPBB

497 26 1
                                    

Dia siapa?

Pertanyaan itulah yang kini tengah dipikirkan oleh Arrayan,ia masih penasaran dengan pria misterius yang membantunya kemarin,entahlah rasanya Arrayan mengenal siapa pria misterius itu.

"Gw harus selidiki siapa pria itu sebenarnya,"gumam Arrayan mantap.

Lamunan Arrayan buyar seketika,karna ia melihat istrinya yang sedang tersenyum polos kearahnya.

"Kenapa?"tanya Arrayan kepada Istrinya itu.

"Kamu sibuk gak?"tanya balik Nadia.

Arrayan menggeleng pelan.

"Anterin aku ke mall yuk,"pinta Nadia dengan puppy eyes nya.

"Gak,"tolak Arrayan mentah mentah.

"Ayok dong Arrayan,"pinta istrinya itu.

"Oke gw anterin,tapi ada 1 syarat,"ucap Arrayan dengan seringaiannya.

"Apa?"

"Jangan halangin gw,kalo gw mau ngebunuh,"jawab Arrayan yang membuat Nadia membulatkan matanya tak percaya.

"Kan kemarin udah ngebunuh,"kata Nadia tak terima jika suaminya ini membunuh lagi.

"Itu kemarin,sekarang belum,"balas Arrayan.

"Oke oke terserah kamu aja,yang penting sekarang ayok kita ke mall dan kamu yang traktir,"ucap Nadia yang diangguki oleh Arrayan.

"Yess,"teriak Nadia sembari refleks mencium pipi milik Arrayan.

Cup!

Arrayan yang mendapat perlakuan seperti itu hanya menampilkan wajah datar nya saja,sementara Nadia ia menyembunyikan mukanya di dada bidang Arrayan.

"Maaf!"cicit Nadia.

Tanpa menjawab apapun,Arrayan langsung saja keluar kamar dan berjalan kearah bagasi rumahnya. Setelah sampai di bagasi,ia langsung masuk kedalam mobil nya kemudian disusul oleh Nadia yang baru saja tiba dengan nafas yang tersengal-sengal.

Setelah dipastikan Nadia sudah masuk,Arrayan pun langsung melajukan mobilnya kearah mall.

Selama di perjalanan,Nadia terus saja menatap suaminya ini dengan perasaan bersalah. Lagi pula yang tadi itu hanyalah refleks semata,tapi kenapa Arrayan bisa semarah ini kepadanya.

"Arrayan,"panggil Nadia sembari mencolek lengan Arrayan.

"Hm,"balas Arrayan cuek.

"Kamu marah sama aku?"tanya Nadia hati-hati.

Arrayan hanya diam,ia tak menjawab apapun.

"Arrayan jawab ihh!!"rengek Nadia.

Karena merasa risih,Arrayan memberhentikan mobilnya di pinggir jalan terlebih dahulu, ia kemudian menatap Nadia dengan tatapan datar nya. Nadia yang dilihat seperti itu merasa takut. Sungguh!tatapan suami nya ini sangat menakutkan.

"Kenapa berhenti?"tanya Nadia dengan nada pelan.

"Lo bisa kan gak ngeganggu gw saat lagi nyetir? Itu bahaya Nadia! Dan untuk masalah tadi gw gak marah,lo istri gw jadi lo berhak untuk cium pipi gw,"tutur Arrayan.

"Beneran gak marah?"tanya Nadia memastikan.

"Gw rasa lo gak budeg budeg amat untuk mendengarkan semua penjelasan gw tadi,"jawab Arrayan sambil melajukan mobilnya kembali.

Sementara Nadia? Ia sedang menatap kesal kearah suami nya ini.

"Tadi aja kata-katanya agak sedikit lembut,eh sekarang berubah jadi pedes lagi. Dasar cowok!"batinnya kesal.

My Psychopath Bad Boy [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang