Ancaman #MPBB

471 34 11
                                    

Bugh

Plak

Srett

Bugh

Plak

Blash

"MALEM MALEM GINI MALAH NGEBUNUH ORANG,TIDUR ARRAYAN! BERISIK TAU GAK?!"omel Nadia yang sudah sangat kesal dengan ulah suami tampannya ini.

"Orang udah beres,masih aja ngomel. Berisik tau,gak?!"balas Arrayan yang menirukan nada suara istrinya itu.

Nadia menatap tajam pria dihadapannya ini,jika Arrayan bukanlah suaminya mungkin saat ini Arrayan sudah ia bunuh dengan cara yang sangat sadis. "Ish! Ngeselin,"gerutunya yang membuat Arrayan tertawa kecil.

Brak

"Astagfirullah,"gumam Arrayan kaget.

"TIDUR AJA DILUAR SANA,GAK USAH TIDUR DIKAMAR,"teriak Nadia di dalam kamarnya.

Mulut Arrayan terbuka lebar,bagaimana mungkin istrinya bisa sekejam ini kepadanya? Apa ini efek menikah dengan seorang psychopath kejam seperti Arrayan?

Arrayan menahan rasa amarah nya yang sebentar lagi akan meledak,ia berjalan kearah ruang penyiksaan lalu mengambil salah satu pisau kesayangannya. Setelah itu ia kembali kearah kamarnya,lalu mendobrak pintunya dengan sangat kencang.

Nadia yang sempat ingin tidur,kini membuka matanya kembali. Ia memandang suaminya itu dengan pandangan takut.

"Kenapa? Takut,iya?" Suara Arrayan begitu terdengar mengerikan di telinga Nadia. Entah apa yang merasuki Arrayan saat ini,sehingga ia tega membuat istrinya kesayangannya ini ketakutan.

"M---ma--u ng--apa-in?"tanya Nadia dengan terbata-bata.

Arrayan tersenyum manis. "Gak ngapa-ngapain. Cuman mau kaya gini doang,"ucapnya sambil menyayat salah satu tangan milik Nadia.

Nadia meringis kesakitan. Ia memandang suaminya ini dengan tatapan tak percaya.

"Sakit,"lirihnya.

Arrayan memandang istrinya ini dengan tatapan meremehkan. Jika sudah banyak masalah,Arrayan akan seperti ini. Menyakiti orang yang ia sayang,tanpa sadar.

Setelah puas dengan luka yang diciptakannya kepada sang istri,Arrayan berjalan kearah pojokan kamarnya untuk menenangkan diri. Sedangkan Nadia,wanita itu sedang mengobati tangannya menggunakan betadin yang ada dikamar itu. Setelah selesai mengobati lukanya,Nadia menatap suaminya itu dengan pandangan lirih. Nadia memang kesal dengan sikap kekerasan Arrayan tadi,akan tetapi melihat Arrayan yang lemah seperti ini,membuat rasa kesal Nadia hilang seketika. Cinta memang membutakan.

Dengan langkah pelan,Nadia berjalan mendekati Arrayan lalu memeluknya. Ia juga mengusap puncak kepala suaminya itu dengan sayang.

"Kalo lagi ada masalah itu cerita,jangan dipendem kaya gini. Sakit sendiri kan akhirnya,"nasihat nya.

"Maaf." Hanya kata itulah yang mampu diucapkan oleh Arrayan.

Nadia tersenyum manis kearah Arrayan. "Gak apa-apa,"ucapnya.

Arrayan membalas pelukan istrinya itu dengan sangat erat. Entah mengapa firasat buruk tentang Nadia kini menghampirinya.

"Jangan kaya gitu lagi,aku takut,"lirih Nadia sembari menangis di dada bidang Arrayan.

Arrayan mengusap puncak kepala Nadia dengan sayang. Sesekali ia juga mencium nya juga.

"Maaf,"ucapnya lagi dan lagi.

My Psychopath Bad Boy [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang