Goodbye Vanya #MPBB

171 15 3
                                    

Membunuh. Satu kata yang ingin Arrayan lakukan kepada wanita dihadapannya ini.

Sudah 3 hari belakangan ini,Vanya meneror nya secara terus-menerus. Dan hal itulah yang membuatnya merasa risih.

"Hay,Arrayan!"

Suara itu lagi,suara itu lagi. Jika ini bukan area sekolahan,mungkin wanita yang dihadapannya ini sudah Arrayan siksa sedari tadi.

Cup.

"Hey,sayang!"

Bolehkah Arrayan membunuh nya sekarang juga? Ia tidak bisa menahan hasratnya untuk tidak membunuh orang kali ini.

Zidan,Julian,Rizkan? Ketiga pria itu sibuk menyaksikan drama yang sebentar lagi akan berlangsung.

Karena sudah tak tahan,Arrayan langsung saja menarik kerah baju Vanya lalu menyeretnya kearah lapangan tanpa belas kasihan sedikitpun.

Kedua sahabat Vanya yang melihat hal itu,mereka berdua berteriak histeris. Seumur hidup mereka,Vanya,sahabat mereka berdua, belum pernah sekalipun diperlakukan kasar seperti itu oleh seorang lelaki. Sementara Arrayan? Ah! Pria itu memang berbeda.

Bugh!

"Lo.udah.buat.gw.muak!"ucap Arrayan dengan penuh penekanan,serta tatapan matanya yang tajam.

"Am---pun,"lirih Vanya.

Arrayan tersenyum manis kearah korban nya ini. Ia mencengkeram dagu milik Vanya dengan sangat kuat. "Lo pikir,gw bakal ngampunin lo begitu aja? Gak,Vanya gak! Gw bakal bermain-main dulu sama lo dengan pisau yang ada ditangan gw ini,"ucap Arrayan sembari menunjukkan pisau kesayangannya yang selalu ia bawa.

"Gw gak ma---"

Jleb!

AKKHHH!!!

"Berisik,bego!"sentak Arrayan sambil menusukkan pisau yang tadi ia bawa kearah perut Vanya.

Semua murid yang menonton disitu berteriak histeris. Kecuali ketiga sahabat Arrayan,mereka bertiga memang sudah biasa melihat hal-hal yang berbau penyiksaan seperti ini.

"Ini baru permulaan,lo jangan mati dulu. Gw tau lo wanita yang kuat,Vanya!"ucap Arrayan sembari mengusap puncak kepala Vanya menggunakan cutter yang baru saja ia ambil didalam saku celananya.

"Akhh! Sakit,brengsek!"

Ah! Kata-kata itu. Arrayan membenci kata-kata kasar itu. Seumur hidupnya,Ersya,ibunya. Tidak pernah mengajarkan anaknya itu untuk berbicara kasar seperti yang dilakukan oleh Vanya tadi. Menurut Ersya, berbicara kasar hanya akan menambah dosa saja.

"Stop! Berbicara kasar Vanya,sayang! Bukankah ini yang kau mau?"

Vanya menggelengkan kepalanya. Jika ini bukanlah perintah dari boss nya,ia tidak akan berani menganggu jiwa sang iblis yang satu ini.

"J--anga--n b-un--uh g-w,"pinta Vanya dengan tangisan yang sudah mengalir deras.

Arrayan tersenyum melihatnya. "Permintaan lo,gw terima!"putusnya.

Vanya tersenyum kearah nya.

"Gw emang gak akan bunuh lo,Vanya! Tapi,gw akan cincang cincang bagian tangan dan kaki lo hingga tak tersisa sedikitpun. Tapi tenang aja,lo masih akan tetap hidup, gw pastiin itu,"lanjut Arrayan sembari menyuruh Rizkan,Julian, dan Zidan untuk menyekap ketiga cabe itu. Tentu saja mau tak mau ketiga pria tampan itu harus melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Arrayan,jika tidak,maka keluarga mereka lah yang menjadi korbannya. Arrayan memang lah kejam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Psychopath Bad Boy [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang