"Jangan sedih, kan ada kita di sini buat lo," ucap Lisa yang terus mengelus punggung sahabatnya.
Mereka bertiga—Jennie, Jisoo dan Lisa— langsung datang ke rumah kediaman ayah kandung Rosè setelah tahu fakta yang tersembunyi selama ini. Di sisi lain, mereka ingin marah, namun di sisi lain mereka bahagia karena sahabatnya masih bersama mereka.
Sedangkan Jennie, ia tengah duduk di bawah lantai dengan kedua tangannya mengelus-ngelus tangan milik Rosè berharap gadis itu merasa hangat dan tenang. "Enggak bakal ada yang marah, Rosè. Justru sebaliknya, mereka pasti seneng. Atau bahkan lebih seneng liat lo masih ada di sini. Apalagi tante Yoona, dia pasti bahagia banget," jelasnya.
Jisoo yang baru saja datang dengan nampan yang berisi air pun langsung meyahut penjelasan Jennie, "Jennie bener, gaakan ada orang yang marah." Lalu meletakan air tersebut di atas nakas.
"Tapi gue takut," ucap Rosè yang sedikit terisak, "Apalagi nenek sama tante, mereka pasti marahin gue karena udah bohongin mereka selama ini," sambungnya.
"Gue lupa sama orang saraf itu. Lo tenang aja, kan ada om Donghae. Dia pasti lindungin lo," ucap Lisa, "Elo itu beruntung Rosè, punya banyak cowok yang sayang sama lo. Om Donghae, Jisung, Guanlin, Jaehyun, June. Mereka pasti lindungin lo," jelasnya.
Rosè hanya terdiam, dengan air mata yang menetes. Bahkan kepalanya semakin pening ketika memikirkan kalimat maaf apa yang pantas ia ucapkan kepada ibu, dan keluarga ayah tirinya. Bahkan ia sudah berpikir jika mereka tidak akan memaafkannya.
"Anak kurang diuntung, kenapa kabur-kaburan? Nipu semua orang, bikin ibu kamu sakit-sakitan. Nggak mikir nyampe sana?"
Kalimat itu yang sangat ia takuti keluar dari mulut ibu dari ayah tirinya.
Atau kalimat ini,
"Kamu itu udah diajarin Yoona sama Chanyeol, kan kalau bohong itu perbuatan yang salah? Kenapa masih dilanjut! Anak gatau diri."
Jisoo langsung mengambil segelas air, dan menyuruh Rosè untuk meminumnya. Ia sangat berharap masalah yang menimpa sahabatnya segera selesai.
"Jangan sedih lagi, kan kita semua dukung lo," ucap Jennie dengan senyuman yang terukir dibibirnya.
***
Yoona terdiam, bahkan ia tak mendengar beberapa kali ketukan pintu di luar sana. Pendengarannya mendadak tuli ketika mendengar kabar dari mantan suaminya jika putri kesayangannya tertukar 3 tahun yang lalu. Lebih tepatnya mereka yang sengaja menukar posisinya hanya untuk merasakan kasih sayang yang selama ini tak pernah mereka rasakan.
Ia memeluk kedua kakinya, dengan air mata yang tak henti-hentinya mengalir. Entah kabar bahagia ataukah kabar duka yang ia dengar. Rosè masih hidup, tetapi putri sulungnya Jasmine lah yang sudah tiada. Bagaimana bisa ia lupa jika dirinya memiliki dua putri kembar. Suaminya mampu membersihkan setiap memorinya di masa lalu.
Rasanya ia begitu berdosa, karena sudah lupa jika Jasmine dan Jasslie adalah putri kembarnya. Tetapi, Chanyeol dan keluarganya sudah mencuci otaknya sampai ia sadar bahwa putrinya hanya Rosè saja.
"Mah, aku nggak bisa tidur. Mamah mau nggak temenin aku sampe tidur?"
Kata itu terus mengiang di telinganya sekarang. Dan bodohnya ia tidak menyadari perbedaan sifat putrinya yang sangat-sangat berbeda. Ia ingat betul bagimana sifat Rosè, dia cerewet, cengeng, boros, bahkan tidak pernah akur dengan adiknya. Dan sebelum putrinya, Jasmine datang. Gadis itu memiliki kepribadian yang bertolak belakang dengan adiknya—Rosè.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bobrok-Jaeros ✔️
RandomTerkadang, setiap masalah dalam sebuah hubungan itu datang dari luar. Sebagaimana, kisah dua orang yang saling mencintai ini. Haii, ini karya pertama aku di sini. Jadi, mohon maaf banyak penulisan yang salah di awal chapter. ^^ Aku harap kalian ngga...