01. Malu Dadakan

5.3K 538 8
                                    

Makan malam sama Bang Ronal.
Makannya sama lempuyang.
Halo semua salam kenal.
Karena tak kenal maka tak sayang.

Jam pelajaran pertama sudah selesai, artinya masih ada waktu beberapa menit lagi, sebelum jam pelajaran kedua.

Kesempatan itu digunakan Tata dan Lia untuk mengisi perut di kantin, tiba-tiba Tata melihat siluet wajah seseorang.

"Woy Singa!" teriak Tata dengan kencang sampai orang yang dimaksud menoleh ke belakang.

'Singa' yang dimaksud bukan singa kebun binatang, apalagi siluman singa, dih serem amat.

Dia adalah Lion, yang juga teman kelas Tata. Tapi, di jam pelajaran tadi dia tidak masuk, sudah pasti bolos, Tata lebih senang memanggil Lion dengan sebutan Singa.

"Apasih, kangen?" katanya kelewat pede, "tapi, emang gue ngangenin sih orangnya."

Tata dan Lia hanya memasang ekspresi seakan-akan mau muntah, mereka sudah terbiasa menghadapi sikap lion yang memang playboy karatan.

"Iya sih, kangen banget tau," ucap Tata sambil mensejajarkan langkahnya dengan Lion.

Lion yang mendengar itu tersenyum pongah namun sedetik kemudian senyumnya hilang.

"Maksudnya kangen traktirannya," lanjut Tata sambil tertawa tanpa dosa.

"Dasar ular!" Lion melirik Tata sinis, namun kemudian air mukanya berubah cepat seiring ada adek kelas lewat.

"Hai Raisa," sapanya sambil tersenyum bodoh. Tapi, yang disapa bukanya menjawab malah kebingungan.

"Eh? Saya Reyna Kak, bukan Raisa." Seketika tawa Tata dan Lia meledak, Lion jadi salah tingkah, sedangkan Adek kelas itupun langsung pergi meninggalkan mereka.

Seiring dengan menghilangnya Adek kelas tadi, Tata akhirnya tidak tahan untuk menyeletuk.

"Tau nggak Yon? Harusnya nama Lo itu bukan Lion. Tapi, Crocodile." Lia dan Tata tertawa keras lagi sampai Tukang Kebun saja menolehkan kepalanya kebingungan.

Lion hanya mencibir dan langsung memimpin menuju kantin.

Sesampainya di kantin Tata langsung pesan es kepal Milo, tidak tanggung-tanggung topingnya yang paket lengkap, hal itu membuat harganya juga mahal. Tapi, tidak masalah, 'kan yang bayar Lion.

"Yon, tadi kok nggak ikut kelas?" tanya Lia sambil mengemili kentang gorengnya, sedangkan Tata sudah fokus dengan es kepalnya.

"Oh, telat bangun gue, maklumlah jomblo nggak ada yang bangunin."

"Sekarang aja jomblo, paling nanti sore udah taken," celetuk Tata tanpa menoleh ke arah lawan bicaranya, karena es kepal lebih menarik daripada mereka.

Lion hanya cengengesan nggak jelas sambil berjalan kembali menuju kelas diikuti oleh Tata dan Lia.

"Kapan sih Lo tobat gitu?" Ini pertanyaan sebenarnya sudah kesekian kali yang ditanyakan oleh Tata. Tapi jawabannya tetap sama.

"Belum waktunya." Selalu saja begitu responnya.

"Bukanya apa, takutnya lo kena karma patah hati dan Lo ngerepotin gue rengek-rengek minta dihibur, Lo pikir gue badut."

Lion hanya mencibir. "Lo juga dulu gitu gara-gara Faul."

Raut wajah Tata langsung berubah, moodnya mendadak turun, Tata memandang Lion tajam.

Lion yang mengerti telah salah bicara merasa bersalah, Tata memang selalu sensitif jika membahas tentang Faul.

"Eh Ta, gue nggak bermaksud," ucap Lion merasa bersalah.

Cewek BarbarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang