Detik berikutnya pemuda itu tersenyum kembali, "Lo udah tau pasti Rose siapa pengagum rahasia itu. Yang jelas, si pengagum rahasia itu akan tetep jadi pengagum rahasia. Lo gausah takut. "
Rose menundukkan kepalanya menatap coklat putih yang berada di genggamannya. Hati nya benar benar kacau sekarang.
Jungkook gue harus apa sekarang?
***
Jungkook mengepalkan tangannya kuat kuat, bersiap untuk meninju wajah lebam pemuda yang sedang berada di hadapan Rose saat ini. Ia melihat dengan mata kepalanya sendiri pemuda itu memegang tangan Rose sembari memberikan sebuah coklat. Jungkook merasa sama sekali tidak dihargai sebagai pacar dari gadis itu.
Jungkook kesal, seketika emosi nya memuncak.
Bugh
Sebuah tinjuan keras mendarat dengan sempurna di pipi lebam Alza. Laki laki itu tersentak kaget dan tak mampu untuk mengelak akibatnya ia tersungkur jatuh ke tanah. Jungkook menampilkan seringainya. Matanya berkilat amarah. Bahkan wajah pemuda itu memerah.
Rose yang melihat itu sontak membantu Alza untuk bangkit. Matanya beralih menatap Jungkook yang datang dengan tiba-tiba dan tanpa aba-aba langsung memukul Alza.
"Kamu apa apaan sih?!" Rose mengernyit heran. Jungkook datang tiba-tiba langsung meninju Alza yang sedang bicara dengan nya.
Apa itu baik? bahkan tadi Rose sama sekali tidak merespon.
"Kamu bilang apa apaan?! Aku yang seharusnya nanya Rose, kamu ada apa sama dia?" Jungkook menatap serius gadis itu. Rose mengerutkan kening nya tak paham dengan apa yang Jungkook katakan.
"Maksud kamu?"
Jungkook berdecih, menatap tajam laki laki yang berada di belakang gadisnya. "Gue pacar rose, jadi lo jangan pernah deketin dia lagi. Kalo lo masih berani, gue ga akan segan segan bunuh lo." Jungkook menarik Rose pergi dari tempat itu. Meninggalkan Alza yang tersenyum kecut menatap sendu punggung Rose yang kian menjauh.
Jungkook membawa Rose kedalam mobil hitam nya. Rose terperanjat kaget ketika Jungkook masuk ke dalam mobil dan menutup pintu mobil dengan keras. "Kamu tu kenapa sih?!" tanya Rose, Jungkook memijat pelipis nya.
Kepalanya tiba-tiba pusing, ia kemudian menoleh menatap Rose yang juga menatap nya. Mereka masih bersitatap, raut wajah Jungkook mengisyaratkan luka dan kekecewaan.
"Dia yang secret admirer itu kan?"
Rose memilih bungkam, ia masih kesal dengan tingkah Jungkook yang menurut nya masih sangat kekanak kanakkan. "Jauhin dia, aku gasuka kamu berhubungan sama dia." Jungkook mulai menjalankan mobil nya.
"Tanpa kamu suruh juga aku bakal jauhin dia, kamu yang berlebihan. Apa coba tadi? Pengen keliatan keren?"
"Rose..." Jungkook menggeram dengan pelan.
"Apa?"
Jungkook menoleh kan kepalanya lalu kembali membuang muka, ia sadar bahwa tadi itu keterlaluan. Ia juga merasa dirinya sangat berlebihan, pemuda itu memang hanya memberikan coklat pada Rose, tetapi rasanya seperti laki laki itu ingin mengambil Rose dari Jungkook.
Cukup cringe.
"Iya aku tau aku salah, aku bener-bener emosi tadi."
"Kook, he just gave me a chocolate, he didn't hug or even kissed me, you were exaggerating, childish tau ga?" Rose memandang jengah Jungkook yang sedang fokus menyetir.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐔𝐧𝐭𝐢𝐥 𝐏𝐞𝐨𝐩𝐥𝐞 𝐒𝐞𝐞 [✔]
FanfictionThe way to sleep forever, some scenes have been changed. SELESAI [] rosékook | [AU] © 2019 fluttersyy_