"Iya, halo? ini siapa?"
"Rose!ini gua Bambam"
"Oh, kenapa?"
"Jungkook kecelakaan Rose, cepetan lu kesini!"
"Dimana sekarang?!"
"Rs Budi Kusuma."
"Ok, thanks."
tut tut.
"Puter balik cas. Kita ke rumah sakit budi kusuma sekarang!"
.
Rose mengepalkan tangannya kuat-kuat sampai telapak tangan gadis itu berwarna putih memucat, semenit yang lalu Jungkook lewat didepan kedua mata nya. Dibawa oleh beberapa suster, pemuda terbaring lemah dengan banyak luka yang didapat, dan Rose sendiri masih shock melihat itu. Terlihat sangat jelas bagaimana parah nya luka yang didapat Jungkook dari tabrakan itu.
Benar-benar mengerikan.
Nafas nya tersenggal, Rose memang phobia dengan darah. Banyak hal yang Rose lalui dengan darah. Begitu banyak kejadian kelam hanya karna darah. Dan Rose sangat benci itu.
"Udah kak, tenang." Lucas mengelus punggung kakaknya yang bergetar. Iya Rose sedang menangis sesenggukan saat ini.
Setelah Jungkook dibawa ke rumah sakit, belum ada satupun keluarga Jungkook yang datang. Bunda dan Soobin sedang dalam perjalanan. Gadis berambut pirang itu menatap kosong ujung flat shoes yang ia pakai saat ini. Ada banyak sekali penyesalan dan kata maaf yang sudah Rose lontarkan.
Gadis itu tertunduk dalam tangis. Menyalahkan dirinya, bahwasanya penyebab kecelakaan ini adalah ulah nya. Dirinya lah yang bertanggung jawab atas semua kejadian yang Jungkook alami saat ini.
"Cas, ini semua salah gue. Ga seharusnya gue ngomong kayak gitu tadi, gue bersalah cas. Harus nya gue yang ada didalem bukan Jungkook." Rose menangis tersedu sedu. Ia hanya takut akan terjadi sesuatu hal yang buruk pada Jungkook, ia takut kehilangan laki laki itu.
Tidak tau mengapa. Tapi yang jelas, ia benar-benar takut.
"Lu ngomong apa sih kak?! Ga ada yang salah disini, ini udah takdir dari Allah. Jadi lu gausah nyalahin diri sendiri, ok?" Lucas tidak mengerti dengan pola pikir kakaknya, ia masih sempat-sempat nya sibuk menyalahkan diri sendiri ketika keadaan sedang genting seperti ini.
Tak lama kemudian datanglah Ellen dan Soobin. Sangat terlihat dengan jelas raut wajah khawatir Ellen, ia ingin segera masuk ke dalam ruangan Jungkook namun ditahan oleh suster karena jungkook saat ini sedang dalam penanganan serius.
Ellen dengan pasrah menjauhkan tubuhnya dari pintu ruangan itu. Matanya sudah banjir dengan airmata. Tak sanggup bila melihat keadaan Jungkook yang penuh dengan alat medis. Wanita paruh baya itu menangis tanpa suara, ia menutup wajahnya dengan kedua tangan.
Setelah puas menangis dan sudah merasa tenang, Ellen menoleh kan kepalanya ke samping, menatap seorang gadis yang sedang berada di samping nya, gadis itu menangis sama seperti diri nya.
"Kamu Roseanne kan?" tanya Ellen pada Rose. Rose mengangguk pelan, lalu menyalami serta mencium punggung tangan Ellen.
Ellen tersenyum tipis, "Udah saya duga, kamu pasti pacar nya Jungkook." Perkataan Ellen sukses membuat Rose reflek menggelengkan kepalanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/186028887-288-k589318.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐔𝐧𝐭𝐢𝐥 𝐏𝐞𝐨𝐩𝐥𝐞 𝐒𝐞𝐞 [✔]
FanfictionThe way to sleep forever, some scenes have been changed. SELESAI [] rosékook | [AU] © 2019 fluttersyy_