Sea mengerucutkan bibirnya sebal. Ia membuat ukiran-ukiran tak kasat mata di tepi ranjang rumah sakit dengan ujung jari telunjuknya.
Tiba-tiba, sesuatu terbesit di benaknya, membuatnya tersenyum ceria. Ia hendak memberitahukan ini pada Aidan, tapi Sea selalu lupa.
"Dan, kayaknya, Kak Basta suka sama Nadya, deh," bisik Sea, seolah takut ada yang mendengar. Padahal, mereka hanya berdua saja di kamar.
"Masak ya, kemarin, Nadya kan nginep di rumah aku. Terus waktu kita makan malem bareng berenam, Kak Basta lirik-lirik Nadya gitu."
Hening sejenak, sebelum akhirnya Sea menambahkan.
"Kayaknya, kemarin Nadya juga kelihatan happy banget. Apa jangan-jangan, mereka saling suka, ya?"
Walaupun tak ada jawaban, Sea tetap senang bisa bercerita dengan Aidan. Laki-laki itu tak menunjukkan tanda-tanda akan bangun, namun setidaknya, Sea yakin Aidan masih berada di dekatnya.
"Dan, kapan bangunnya?" tanya Sea. Ekspresi wajahnya berubah sedih. "Masa aku sendirian terus, kan bosen."
Sudah satu minggu Aidan mengalami koma, dan masih belum ada tanda-tanda Ia akan bangun. Iagan tak mengizinkan Sea, Adara, maupun Windy menginap malam-malam disana, karena ia khawatir mereka akan sakit. Beruntungnya, Ditto, Bian, dan beberapa rekan se-tim Aidan menawarkan diri untuk ikut menjaga Aidan saat malam.
Jadi, shift pagi-siang untuk perempuan, dan shift sore-malam untuk laki-laki.
Tiba-tiba, pintu kamar Aidan terbuka. Sea menoleh, dan mendapati Ditto serta Bian di sana.
"Eh, si Eneng," kata Ditto.
Sea tersenyum, berdiri menghampiri Ditto dan Bian.
"Hai Se," sapa Bian, yang berbeda 180 derajat dari Ditto. "Udah dari jam berapa disini?"
"Jam 6," kata Sea. Ia melirik jam tangannya. "Kak Ditto sama Bian yang jaga malem ini ya?"
Mereka berdua mengangguk kompak. "Neng pulang dulu, gih. Besok baru sayang-sayangan lagi ama si Aidan."
Sea mengangguk. "Kalau gitu aku pulang dulu, ya. Bye Kak, bye Bian!"
Setelah berpamitan dengan Ditto dan Bian, Sea berjalan keluar dari kamar. Ternyata, Sebasta sudah menunggu di dekat meja resepsionis.
"Kak Basta," panggil Sea. Sebasta yang sedang sibuk dengan ponselnya, mendongak.
"Udah ada yang gantiin?" tanyanya. Sea mengangguk. "Kak Ditto sama Bian udah dateng. Yuk, pulang!"
***
3 hari kemudian...
"Kamu yakin, nggak mau pergi ke rumah Oma?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SEANDRA ✓
Teen FictionDi hari pertamanya, Sea harus dipertemukan dengan sosok Aidan, laki-laki dingin yang katanya tak tersentuh. Tak hanya itu, ia lagi-lagi dikejutkan dengan Aidan yang tiba-tiba menembaknya di hari pertama mereka bertemu! Hingga suatu hari, sebuah ra...