SEA | 1

11.7K 962 122
                                    

Sea menatap pantulan dirinya didepan kaca, memastikan tidak ada yang terlewat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sea menatap pantulan dirinya didepan kaca, memastikan tidak ada yang terlewat. Senyumnya mengembang saat ia melihat rok abu-abu yang dikenakannya.

Akhirnya SMA juga!

Sea melirik jam dinding yang terpasang di kamarnya. Jam 6 pagi. Sea segera bergegas mengambil tasnya dan keluar kamar untuk sarapan.

"Widih Kak, liat tuh, adek kita udah SMA!"

Sea mendengus saat Samudra menggodanya. Ia duduk didepan Samudra, mengambil piring dan menaruh nasi goreng diatasnya.

Sebasta yang melihat itu hanya tersenyum. "Masuk jam berapa, Dek?"

"Jam 6.30 Kak, Bel sekolah jam 7," ujarnya, seraya menyendokkan nasi goreng buatan Ibunya kedalam mulut.

Sebasta mengangguk mengerti. "Agak cepet makannya, takutnya terlambat. Senin soalnya, ntar macet."

"Eh Dek, kalo mens ati-ati! Ntar kalo tembus keliatan," goda Samudra lagi. Kali ini, Sea melotot mendengar kalimat Samudra. "Apaan sih, Kak! Udah deh, berangkat aja sana! Gangguin Sea mulu!"

"SAMUDRA, ADIKNYA JANGAN DIGANGGU TERUS!"

Sea tersenyum puas mendengar suara Denaya, Ibunya dari halaman belakang rumah. Biasanya, Denaya pagi-pagi begini memang sibuk menyiram tanaman. Tak lama, sosok wanita paruh baya itu muncul di ruang makan, menyusul anak-anaknya.

"Papa kapan pulang, Ma?" tanya Sea pada Ibunya yang ikut mengambil piring untuk sarapan.

"Besok lusa, Se. Kamu mau titip apa, langsung telfon Papa aja."

Sea mengangguk mengerti.

"Loh Sea, bukannya kamu hari ini ada upacara awal tahun ajaran?"

Sea tersedak mendengar kalimat yang dilontarkan Denaya. Ia segera menghabiskan nasi goreng dan air putih miliknya, lalu segera bangkit dan mencium pipi Denaya.

"Sea lupa! Harusnya masuk jam 6.30! Kak Basta ayo berangkat!"

Sea sudah berlari kencang menuju mobil Kakaknya itu. Sebasta yang melihat kelakuan Sea, tersenyum dan langsung berdiri. Ia mencium pipi Denaya dan berpamitan, lalu menyusul Sea yang sudah panik sendiri.

"KAK BASTA CEPETAN!!!!!"

***

Sebuah motor hitam besar melaju kencang memasuki lahan parkir motor sebuah SMA elit. Suara knalpot yang sudah dimodifikasi membuat banyak pasang mata melihat kearah pengendara motor tersebut.

Ia segera turun begitu motornya terparkir manis ditempat yang seakan memang dikhususkan untuknya, dan langsung melepas helm dan jaketnya. Sayup-sayup terdengar kalimat pujian dari para siswi yang melihat dirinya.

SEANDRA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang