-Canada-
Haechan sedang mengemas buku yang habis dipelajarinya. Perkuliahannya sudah selesai siang ini karena mata kuliah hari ini hanya 2. Setelah selesai, dia tidak memilih untuk keluar ruang kelas melainkam mengirim pesan pada seseorang. Tiba-tiba, salah seorang temannya memghampiri.
“Haechan-Ssi, ada surat untukmu.” Ucap temannya bernama Leo sambil memberikan surat berwarna coklat.
“Surat?! Dari siapa?” tanya Haechan sambil mengernyitkan dahinya.
“Entahlah, tadi ada seorang wanita cantik yang memintaku memberikan ini padamu. Sepertinya... Gadis itu penggemarmu.” Ucap Leo sambil menepuk bahu Haechan dengan senyum. “Ya sudah kalau begitu, aku pulang duluan ya, baca suratnya. Ok!?” Leo pamit.
Haechan yang hendak pergi, memilih untuk duduk membaca surat tersebut. Dia tersenyum setelah selesai membaca suratnya, dia menyimpannya lalu pergi.
-@@@-
Seorang gadis tengah duduk manis sambil membaca bukunya, sesekali dia melihat ke sudut jalan seolah menunggu seseorang. Tidak lama, dikejauhan terlihat seorang pria berjalan ke arahnya. Gadis itu langsung gugup dan merapihkan penampilan serta rambut panjangnya. Matanya kembali fokus pada buku novel yang di bacanya untuk mengalihkan kegugupannya.“Permisi,” sapa pria berwajah manis. “Kau... Yang bernama Jessica?” tanya Haechan dengan bahasa Inggris.
“Iya, aku Jessica. Terima kasih kau sudah mau datang menemuiku.”
Haechan terkejut mendengar bahasa yang di gunakan Jessica. “K-kau orang Korea juga?!”
Jessica mengangguk lalu tersenyum “Iya, Aku dari Seoul. Kau sendiri?”
Haechan duduk di samping Jessica dengan ragu “Aku juga dari Seoul, Aku kira kau orang Canada atau california.”
“Aku memang berdarah belasteran, antara Korea dan Amerika. Nama Koreaku Jung Soo Yeon.”
“O begitu, pantas saja kau terlihat sangat cantik. Lalu... Kenapa kau memberiku surat dan meminta bertemu disini? Apa...kita pernah bertemu sebelumnya?”
Wajah Jessica merona saat mendengar pujian dari Haechan “Kita memang tidak pernah bertemu. Tapi, aku pernah melihatmu saat pertama kali masuk ke sini. Kau... Mengenal Mark Lee kan?”
“Iya, Kami bersahabat sejak SMA. Kau mengenalnya?” tanya Haechan.
“Aku sepupunya.”
“What?! K-kau sepupunya Mark? Aku tidak tahu kalau Mark...” ucapan Haechan terpotong saat ponselnya menerima pesan. Peaan itu ternyata dari Mark, yang mengatakan tentang sepupunya itu.
Melihat Haechan yang fokus pada ponselnya, dengan ekspresi membingungkan.” Ke-kenapa? Apa... Ada sesuatu terjadi?” tanyanya hati-hati.
Haechan langsung terkesiap dan memasukan ponselnya ke saku jaketnya “Tidak ada, Hanya pesan dari Mark.”
Jessica mengangguk. “Perkuliahanmu sudah selesai?” tanya Haechan.
“Sudah”
“Hmmm... Kau sudah makan?”
“Belum” jawab Jessi sambil menggelengkan kepalanya.
“Bagaimana kalau kita makan, aku punya tempat favorite diaini. Ya... Mungkin tidak mewah, tapi rasa makanannya sangat lezat dan buat ketagihan. Aku yakin, kau juga pasti akan suka. Ayo!” ajak Haechan sambil beranjak berdiri. Jessica mengangguk, merekapun pergi.
-Korea-
Yoong Hwa benar-benar gelisah, rasa penasran dengan apa yang dikerjakan ayahnya itu semakin besar. Dia ingin sekali menanyakan langsung pada sang ayaj. Tapi, ada rasa takut menyelimutinya.“Bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan? Ooh my god! Kalau saja ada Op... Aiish kenapa jadi memikirkan si mesum itu! Ah sudahlah, kepalaku sakit! Lebih baik ku pergi saja jalan-jalan.” Gadis itu lamgsung merubah penampilannya lalu pergi.
“Kau mau kemana sayang?” tanya Sang Ayah yang ternyata ada di ruang keluarga. Saat melihat putrinya turun dari tangga memakai pakaian rapih.
“A-a-aku... Ingin jalan-jalan dengan teman kampus. Aku pergi dulu ayah, dah...” pamit Yoong Hwa.
-@@@-
Haechan memesan makanan begitu juga dengan Jessica. Sambil menunggu pesanan, mereka diam. Karena tidak tahu ingin membicarakan apa. Ponsel Haechan berdering, pria itu melihat nama si pemanggil di layarnya.
“Siapa yang menelpon? Kenapa tidak diangkat?” tanya Jessica.
Haechan merejeck panggilannya kemudian mensilent suaranya, “Nanti saja.”
“Kenapaa harus nanti? Apa... Yang menelpon pacarmu?”
“Bukan.” Beruntung pesanan langsung datang dan keduanya langsung menikmati makananya.
-@@@-
Haechan melanhkah menuju kamar Mark, tanpa mengetuk dia membuka pintunya. Mark yang sedang membaca buku, bejimbul kaget.“Markeu, Apa maksudmu memperkenalkan aku pada sepupumu? Kau ingin menjodohkanku huh?” tanya Haechan dengan nada kesal namun tatapannya datar.
“Wae? Memangnya salah ya? Bukankah kau masih sendiri, Jessica jug_”
BRUK! Haechan menyimpan tasnya kasar, melampiaskan kekesalannya. Mark langsung diam. Kini tatapannya berubah tajam.
“Aku tidak suka di jodohkan, apalagi sepupumu sepertinya lebih tua dariku. Dia terlihat seperti Nuna bagiku!”Mark terekeh mendengar kalimat terakhir yang di ucapkan sahabatnya itu. “Iya... Dia memang berbeda 2 tahun lebih diatasmu. Tapi, bukankah...dia gadis yang cantik dan manis?”
Haechan melirik sambil mendengkus kasar “Jangan salahkan aku, kalau nanti dia tersakiti karena perasaannya aku tolak. Ok?!” tegasnya lalu mengambil tas dan pergi ke kamarnya.
Mark mengejar Haechan, “Chan, Kau benar-benar tidak punya perasaan pada Yoong Hwa?”
Haechan yang sedang melepas pakaiannya mantel dan kemejanya, langsung berhenti sebentar lalu menoleh dengan tatapan masih tetap datar.
“Why? Kenapa kau membahas Yoong Hwa? Kau tidak berniat mendekati adikku kan?”Mark tersedak liurnya sendiri “Uhuk! Uhuk! Bu-bukan itu maksudku. Kalian kan bukhmmpp_”
“Kalau kau kesini untuk membahas sesuatu yang tidak penting, pergi saja. Aku ingin mandi lalu mwngerjakan tugas!” Haechan langsung menyumpal mulut Mark dengan kaos kakinya lalu mendorongnya keluar dari kamar.
“Cuih! Jinjja! Sialan kau Chan! Sudah berapa hari kau tidak ganti kaus kaki! Dasar JOROK!!” kesal Mark sambil melempar kaus kaki Chan ke tempat sampah lalu kembali ke kamarnya.
“Omo! Aku lupa, tadi Yoong Hwa menelpon...ku..., ada apa dia memanggilku banyak sekali? Apa ada sesuatu terjadi?”
“Chan! Kau yakin tidak menyukai Yoong...”
“YAK! DIAM KAU, MARKEU!” kesal Haechan saat Mark muncul tiba-tiba dari balik pintu sambil meledeknya, membuat pria berkulit eksotis itu melemparkan jaketnya, tapi Mark langsung menutup pintunya kembali. Terdengar suara gelak tawa puas Mark di luar kamar.
Haechan mencoba menghubungi Yoong Hwa dengan video call, tapi tidak juga di jawab. “Dasar pendendam! Apa dia marah karena aku tidak menjawab panggilannya? Ah lebih baik, aku menelpon saja.” Benar saja, menggunakan panggilan biasa, Yoong Hwa lalu menjawab.
📱 “Hallo, ada apa kau menelponku? Apa terjadi sesuatu?”
📱 “Sudah terlambat!” ketus Yoong Hwa.
📱 “Maaf, tadi aku sedang bersama seseorang. Jadi, tidak bisa menjawab teleponmu.”
📱 (“Se-se-seseorang? Apa Oppa... Sedang bersama teman wanita?” batin Yoong Hwa)
📱 “Hallo, Yoong Hwa! Kau masih disana kan? Hallo! Apa yang ter_”
📱 “...”
📱 “MWO?! Yoong Hwa, a-apa yang terjadi! Hallo! KANG YOONG HWA!! KANG_”TUUUUUT.... Panggilannya tiba-tiba terputus. Haechan menjadi panik, berkali-kali mencoba menhubungi ponsel Yoong Hwa tapi yang terdengar hanya suara operator.
“A-apa yang terjadi?!” gumamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry, Because I'm Bad Boy (TAMAT)
Fanfiction"Ini kisahku, seorang anak broken home yang meninggalkan luka mendalam hingga menjadi dendam" Lee Dong Hyuck (Haechan)