Chapter 8

381 32 10
                                    

WARNING! NC 19+

-@@@-
Malam ini Haechan benar-benar sudah frustasi, dia hanya bisa memendam semuanya sendirian. Dia bingung hasrus berbuat apa. Setelah memastikan Ayahnya dan ke dua bodyguardnya pergi, pemuda tersebut melangkah mengendap-endap untuk pergi ke suatu tempat. Tapi, baru saja akan maauk ke dalam mobil, seseorang mambuatnya terkejut, siapa lagi kalau adiknya.

“Mau kemana kau, malam-malam begini pergi diam-diam?”

Haechan berbalik lalu melempar tatapan datarnya “Aku ada urusan” jawabmya singkat lalu maauk ke mobil. Yoong Hwa ikut maauk dan duduk di samping kursi kemudi.

“Hei! Apa yang kau lakukan?! Turun!” pinta Haechan.

“Aku jenuh di rumah, ayo kita pergi!” ucap Yoong Hwa sambil memutar music di mobil.

“Turun! Aku tidak ingin mengajakmu dan lagi, aku sedang ingin sendirian. Cepat turun, kalau tidak mau, aku akan ... “ Haechan mendesak Yoong Hwa ke pintu sambil mendekatkan wajahnya, gadis itu lagi-lagi dibuatnya gugup tapi kali ini tidak bisa menghindar.

“Ma-mau a-a-apalagi ka-hmmppp”, lagi pemuda itu mencium bibir Yoong Hwa dan menekannya hingga kepalanya menempel di jendela mobil. Tangan kirinya menekan tengkuk gadis itu sedangkan tangan kananya mengusap paha adik angkatnya yang hanya mengenakan rok mini, tidak hanya itu jemarinya menyentuh sang empunya dibalik cd dan menekannya sambil mengusapnya.

Yoong Hwa terkejut merasakan sesuatu di bagian sensitifnya, dia mencoba mendorong tubuh Haechan tapi, kedua tangannya telah terhimpit. Ciumman Haechan semakin menjadi, lumatan demi lumatan membuat bibir adiknya tenggelam di dalamnya, bahkan jemarinya sudah menjelajah masuk ke sang empunya.

Kang Yoong Hwa sedikit berjingsat saat merasakan sakit di bagian milliknya karena baru saja dimasuki 2 jari yang sekarang sedang dimainkan. Segera tangan gadis itu meraih bahu Haechan dan mencengkramnya keras.

“Aaaa!!” teriak Harchan kesakitan sambil menjauhkan tubuhnya.

PLAK! PLAK! 2 tamparan langsung mendarat dipipinya, membuat wajahnya memanas dan meringis kesakitan. Gadis itu mulai geram matanya berkaca-kaca menatap tajam Haechan,

“Dasar brengsek! Pria mesum! Maniak! aku akan melaporkan pada Ayah atas kelakuanmu selama ini padaku! Dan kau akan diusir dari rumah ini!” gadis itu menangis lalu membuka pintu mobil.

“Laporkan saja, aku juga akan melaporkan ayahmu pada polisi!” tegas Haechan.

Yoong Hwa berhenti di ambang pintu mobil dan langsung berbalik dengan tatapan penasaran “A-apa maksudmu huh?!”

Haechan tersenyum sinis “Kau ingin tahu, apa yang selama ini Ayah kerjakan setiap malam kan? Dia sering pergi ke club di Gangnam.”

Tubuh Yoong Hwa seketika lemas, jantungnya berdebar disertai rasa sesak. Hampir jatuh namun tangannya memegang erat pintu mobil. “Club malam?! K-kau sedang membohongiku kan? Ayah tidak pernah pergi ke tempat seperti itu!” 

“ Masuklah, aku akan membuktikannya padamu!”

-@@@-
Haechan membawa Yoong Hwa ke tempat di mana Ayahnya malam ini melakukan transaksi. Mobilnya berhenti di sebuah club di Gangnam. Mereka masuk dan berjalan menuju ke sebuah ruangan. Tapi, 2 orang mencegah mereka untuk tidak masuk ke dalam.

“Maaf, kalian tidak boleh masuk. Ini ruang VVIP!”

“Aku tidak akan masuk, aku hanya ingin tahu. Apa di dalam ada Tuan Yunho dan Tuan Nakamoto?” tanya Haechan.

“Darimana kau tahu?”

“Buka pintunya, biarkan aku masuk! Aku ingin tahu apa yang mereka lakukan di dalam sana!” Yoong Hwa memaksa untuk masuk, Tapi kedua pria itu menghalanginya. “Minggir! Biarkan aku masuk! Aku putri Tuan Yunho! Minggir!” paksanya.

I'm Sorry, Because I'm Bad Boy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang