Chapter 18

300 21 0
                                    

Berdasarkan KUHP pasal 340 yang berbunyi “Barang siapa dengan sengaja dan direncanakan lebih dahulu menghilangkan nyawa orang lain, dihukum karena pembunuhan di rencanakan, dengan hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya dua puluh tahun.

Haechan tidak di hukum mati atau di penjara seumur hidup. Tapi, dia mendapat hukuman penjara selama 20 tahun. Sedangkan Tuan Yunho, hanya 15 tahun karena kasus jual beli narkoba.

-20 tahun kemudian-
“Selamat jalan Tuan Lee, semoga kau bisa hidup dengan baik.” Ucap salah satu sipir yang menjaga di tahanan.

Pria berusia 40an itu tersenyum sambil mengangguk “Terima kasih pak, aku pergi.” Dia berdiri sejenak di depan gerbang, matanya melihat sekelilingnya, senyuman mengembang di wajahnya yang lebat dengan kumis dan janggutnya. Dia menarik nafas dalam-dalam, menghirup aroma alam bebas setelah 20 mendekam di penjara.

“Ibu, aku sangat merindukanmu. Aku pulang.” Gumamnya sambil mulai melangkahkan kakinya menjauh dari Rutan.

Lee Dong Hyuck, dia terus berjalan menelusuri kota Seoul. Kota yang menjadi ibukota Korea Selatan ini sangat indah apalagi di malam hari. Terlihat orang lalu lalang memulai aktifitasnya di pagi hari seperti biasa. Tidak ada lelah di kakinya saat menuju rumahnya dengan berjalan kaki. Karena tidak ada uang yang di pegangnya.

Sampainya di depan rumahnya, Dong Hyuck lagi-lagi melihat sekeliling rumahnya. Di sekitarnya mrmang berubah dengan adanya bangunan baru dan lain-lain. Tapi, rumahnya dan halamannya tetap sama hanya saja, banyak bunga-bunga indah dengan berbagai warna. Dia mulai melangkah masuk gerbang. Tapi, seketika terhenti saat melihat seorang gadis cantik sedang menyirami tanaman. Senyuman yang mengembang di wajahnya, membuat gadis itu semakin cantik dan hampir sempurna.

“Si-siapa gadis itu?! Bukankah ini ru_”

“Janny-a, kau sudah selesai menyirami bunganya?” tanya seorang wanita yang sudah sepuh dengan rambut yang memutih serta kulit keriput keluar dari rumah tersebut.

“Uh, Iya Eomma, aku baru saja menyelesaikannya.” Jawab Janny sambil mengemas tempat air untuk menyiram dan kerannya lalu membantu Ibunya untuk berjalan.

“Kalau sudah selesai, bantu Ibu memasak ya, ayo!” ajaknya.

“Ok, hari ini Eomma ingin masak apa? Sayur rumput laut, sup kimchi atau apa?”

“Ibu ingin masak makanan kesukaanmu.” Jawab sang ibu. Mereka berjalan bersama masuk ke dalam rumah.

Dong Hyuck terkejut, amat samgat terkejut melihat siapa gadis tadi. Tidak mengira kalau itu Janny, gadis kecil yang dia culik dan bunuh orang tuanya saat berusia 5 tahun. Kemudian dia mencoba untuk masuk ke rumahnya.

Tok! Tok! Tok!
Tidak lama pintu di buka, terlihat gadis yang sangat cantik itu berdiri di hadapannya saat ini. Mereka saling menatap penuh tanya.
“ Paman ca... Dong Hyuck Op-pa?!” ucap Janny begitu terkejut dengan sosok yang sedikit asing di matanya. “K-kau Haechan Op-pa kan?”

Pemuda itu tersenyum getir, air matanya mengepul “Iya, i-ini aku Janny-a. Haechan Oppa.”

“O-Oppa!” ucap Janny sambil berhambur memeluk sang Kakak lalu menangis.

Haechan kikuk, canggung untuk membalas pelukan adiknya yang kini telah dewasa. Sedikit tangannya mencoba untuk melingkar di punggung gadis itu lalu mendekapnya erat.

“Janny-a, Kau tumbuh dengan baik. Aku senang.” Bisiknya sambil mengusap rambut Janny lembut.

“Janny, siapa yang...” Nyonya Lee menutup mulutnya, air matanya langsung terjatuh. “Do-dong Hyuck, pu-putraku?!” ucapnya, pemuda itu langsung berlari memeluk sang ibu.

I'm Sorry, Because I'm Bad Boy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang