Chapter 11

327 36 0
                                    

GREDEEEG... (Suara pintu)

Mendengar suara pintu di buka, Yoong Hwa dan paman Han dag dig dug.
“Gawat! Jangan-jangan...?”

Yoong Hwa dan Paman Han langsung menoleh saat seseorang membuka pintu. Mereka berdua terkejut melihat siapa yang datang.

“Oppa!”
“Tu-tuan Muda!”

BRUGH!
Haechan langsung tidak sadarkan diri. Paman Han langsung menggendong menidurkannya di ranjang, sedangkan Yoong Hwa memanggil Dokter Suho.

“Kenapa kalian membiarkan Dia pergi huh! Baru 3 hari setelah operasi, lukanya masih basah. Bisa saja terkena infeksi! Kalian benar-benar keterlaluan, beruntung Tuan Haechan kuat, walau hampir kehabisan darah dan lukanya membengkak di tembah sedikit terbuka lagi. Tapi, dia masih bisa bertahan. Kalau saja Tuan Yunho tahu, bukan hanya paman Han dan kau saja Nona. Tapi, aku dan perawat lainnya akan kena masalah!” kesal Suho.

“Ma-ma-maafkan aku, ini semua salahku Dokter Suho. Aku tidak bisa mencegahnya untuk pergi.” Ucap paman Han dengan raut wajah menyesal.

Dokter Suho mendengkus pelan “Lain kali, paman harus bisa bersikap tegas, walaupun dia Tuan muda anda. Dia sudah ku beri suntikan anti biotik dan juga mengobati lukanya. Biarkan dia istirahat untuk menstabilkan kondisinya. Aku harap, kalian tidak mengulanginya lagi!” tegasnya.

“Ada apa ini? Kenapa Dokter Suho ada di sini?!”  melirik ke arah dua orang di hadapannya. “Yoong Hwa?! Pak Han?! Kenapa kalian ada di sinj huh?”

“A-aku ingin menjenguk Oppa,” jawab Yoong Hwa.

“Aku di sini untuk mengecek kondisi pasien saja. Aku permisi Tuan Yunho.” Pamit Dokter Suho.

-1 bulan kemudian-
Haechan sedang dalam masa pemulihan dan kondisinya sudah membaik. Tuan Yunho sedang bersamanya di kamar putra angkatnya.
“Nak, maafkan Ayah ya. Ayah benar-benar kehilangan akal waktu itu sampai membuatmu menderita.” Ucap Tuan Yunho sambil memegang bahu putranya.

Haechan tersenyum “Aku mengerti, kenapa Ayah begitu marah. Tidak akan ada yang suka, kalau anak perempuannya pergi ke club.”

“Kau benar-benar anak yang baik. Oia nanti malam... Ah sudahlah lupakan! Sekarang kau istirahat ya.”

“Ayah ingin memintaku mengantarkan barang ke siapa?” tanya Haechan yang peka dengan ucapan Tuan Yunho.

“Kau yakin ingin kembali bekerja malam ini? Kalau begitu... Baiklah, Nanti malam berikan barang pada Tuan Lee Jang Sun. Tempatnya, nanti malam akan Ayah beritahu.”

“Lee-lee Jang Sun?!” Haechan terkejut mendengar nama itu.

“Iya, dia seoramg pengusaha barang-barang antik.”

“M-MWO?! Lee-lee Jang Sun?! Pengusaha barang-barang antik?!”

Setelah mendengar nama tersebut, pikiran dan perasaan Haechan berkecamuk. Rasa amarah menyeruak seketika, mengingat sesuatu.
“Kalau benar, itu adalah dia, aku tidak akan melepasnya begitu saja!”

Tok! Tok! Tok!
Haechan terkesiap saat mendengar ketukan pintu kamarnya.
“Oppa, boleh ku masuk!”

“Masuklah!” jawabnya sambil segera berbaring menarik selimut.

Yoong Hwa masuk, di lihatnya Haechan sedang berbaring rapat di tutupi selimut. “Ada apa? Mengganggu waktu istirahatku saja!” ketus Haechan.

“Aku penasaran, saat di rumah sakit waktu itu. Kau pergi kemana? Menemui Ahjumma itu lagi?”

Haechan langsung beranjak duduk mendengar ucapan Sang adik. Dia mengernyitkan dahinya seperti orang bingung.
“Ahjumma?! Siapa yang kau maksud? Aku tidak mengerti.”

I'm Sorry, Because I'm Bad Boy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang