Chapter 3

999 71 1
                                    

1 Tahun sudah Dong Hyuck hidup sebagai keluarga Kang. Tahun inj  adalah tahun terakhir dia duduk di bangku SMA. Dan mendapat nama panggilan Haechan dari ayah angkatnya. Sore ini sepulang ujian, Haechan menenggelamkan wajahnya di bantal tanpa melepas seragamnya. Hari ini juga ujian terakhir jadi sekarang dia bebas tinggal menunggu hasil kelulusan.

BRAK!!
Haechan terkesiap kaget saat pintu kamarnya di buka keras. Dia langsung duduk reflek membuat jantungnya tidak stabil. Jelas saja, saat sedang tidur enak tiba-tiba dikagetkan, bagaimana rasanya kan?

“YAK!! Bisakah kau mengetuk pintu dulu huh?! Mengagetkanku saja! Kalau aku jantungan dan mati bagaimana huh? arwahku akan menerormu” ucap Haechan dengan nada tinggi.

Sedangkan yang membuka pintu dan masuk ke kamarnya begitu saja hanya menatap tajam sambil berdiri di ambang pintu melipat kedua tangannya ke dada.

“Masih hiduppun, kau sudah seperti hantu yang terus saja menerorku setiap hari, lagian ini rumahku. Jadi, aku bebas melakukan apapun” jelas gadis bernama Yoong Hwa.

“Iya terserah kau! Ada apa kau ke kamarku huh?” ketus Haechan yang masih kesal karena kaget.

Yoong Hwa berjalan menghampiri Haechan lalu duduk di tepi tempat tidurnya, meletakan buku bersampul hello kitty. Sudut bibirnya tersenyum memerlihatkan barisan giginya “Bantu aku mengerjakan tugas Matematika ya, please...” ucap gadis itu sambil memohon.

Haechan menatap datar “Dasar tidak tahu malu! Setelah masuk seenaknya, mengangguku istirahat, sekarang minta bantuan. Tidak mau!” tolaknya lalu melepas blazer sekolahnya dan kembali berbaring memunggungi.

Gadis itu mendekati Haechan ikut berbaring dan menempelkan dagunya di bahunya dengan manja sambil memeluknya dari belakang “Oppa, Haechan Op...pa. Aku mohon, nanti aku akan membelikan Oppa tttoboki. Bagaimana?”

Haechan melepaskan tangan Yoong Hwa dan menjauhkan wajah gadis itu dengan mendorong dahinya pakai telunjuk. “Aku bu-kan anak ke-cil! Yang bisa kau rayu dengan makanan atau apapun. Pergi sana!” tolaknya sambil kembali tiduran memeluk guling.

Lagi-lagi Yoong Hwa memeluk Haechan dari belakang dan menempelkan dagunya ke bahu pria berwajah manis tersebut “Ayolah Oppa, bantu aku.”

Haechan yang memejamkan matanya dengan rasa kesal yang masih menyelemuti seketika luluh dan jantungnya berdebar, karena Yoong Hwa memeluknya. Tapi, dia tetap tidak mereapon dengan baik, hanya suara helaan nafas kasar darinya.

“Oppa, ayolah... Bantu aku mengerjakan PR. Oppa” rengeknya. Iya, ini pertama kalinya Yoong Hwa merengek manja pada kakak angkatnya.

Haechan yang tidak tahan mendengar rengekan Yoong Hwa langsung berbalik dan membuat pelukan tangan Yoong Hwa serta dagunya melesat menindihnya. Keduanya mematung saling menatap bahkan tangan gadis itu memeluk sempurna dada Haechan.

Dag dig dug jantung Haechan semakin berdegup kencang tidak karuan. Sampai Yoong Hwa  bisa merasakan getarannya.

“Uh, jantungmu berdegup kencang sekali!” celetuknya.

Haechan langsung duduk mendorong gadis itu menjauh dari tubuhnya hingga terkapar di sampingnya. “Kerjakan saja dulu sendiri, kalau ada yang tidak bisa. Baru aku akan membantu!, pergi sana!”  tegasnya sambil beranjak dari tempat tidur, melepas blazer, dasi dan kemejanya.

Yoong Hwa yang melihat Haechan membuka kemeja sekolahnya langsung membulatkan matanya “YAK!! Apa yang Oppa lakukan?!” histerisnya terkejut.

Haechan menatap datar “Wae? Aku sedang membuka pakaianku. Badanku lengket jadi ingin mandi” jawabnya.

“Ck! Harusnya kau buka pakaianmu di kamar mandi. Sudah tahu ada wanita di sini!” kesal Yoong Hwa sambil beranjak dari t a tempat tidur Haechan, mengambil bukunya dan pergi dengan membanting pintu.

I'm Sorry, Because I'm Bad Boy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang