Chapter 22

274 19 2
                                    

Dong Hyuck merasa bersalah dengan apa yang di lakukannya pada Janny, setelah mendengar pengakuan adiknya itu. Janny bilang, dia tidak akan memaafkan Oppanya kalau sampai sang kakak menyakiti orang-orang yang di cintai dan di sayanginya. Ingatannya pada kejadian 20 tahun lalu membuatnya melamun saat mengendarai mobilnya. Sampai tidak sadar sebuah mobil besar berlawan arah di hadapannya.

“Oppa! Dong Hyuck Oppa!” teriak Janny membuat Pria itu terperanjat dan seketika itu juga ada sorot lampu yang menyilaukan di hadapannya berlawanan arah. “Oppa! Awas ada mobil di depan...!” teriak Janny lagi. Dong Hyuck langsung manik.

TIIIIIN...! BRAKK!
Seketika suasana hening. Dong Hyuck berhasil membanting stir walau menabrak pembatas jalan. Nafasnya memburu karena shock.

“Oppa! Kenapa kau melamun eoh?! Hampir saja kita celaka! Aku sedang hamil, harusnya Oppa hati-hati.” Kata Janny mencoba mencairkan suasana tegangnya.

Dong Hyuck menatap Sang adik “Ma-maafkan Oppa, Janny. Op...” ucapan Dong Hyuck atau Haechan terhenti saat melihat sesuatu terjadi pada Janny. “Ja-janny-aaa, hi-hidungmu mengeluarkan darah. A-apa kau mimisan huh?!” tanya Haechan panik sambil menangkup kedua pipi Janny.

“M-mwo?! Da-darah? A-aku ti_” Janny tiba-tiba tidak sadarkan diri.

“Janny-a, bangun! Oppa mohon bangunlah!!* Haechan semakin panik dan langsung menuju ke rumah sakit, beruntung juga mobilnya hanya rusak di bagian sperpack dan mengepuarkan asap. Tapi, masih bisa melaju dengan baik.

-@@@-

Ting Tong!
Ting Tong!

Nyonya Lee yang sedang berkebun di halaman belakang rumah, segera bergegas saat mendengar bel pintu rumahnya. Saat di buka, mendapati aeorang pria berambut blonde.

“Annyeonghaseyo Bibi,” sapanya.

“Nak Taeyong?! Ayo masuk!” ajak Nyony Lee sambil mempwrsilahkan duduk. “Kau datang untuk mencari Dong Hyuck atau Janny?”

“Aku kesini, ingin menyampaikan sesuatu pada Bibi. Kalau aku... Ingin me_”

Drrrt...
“Sebentar ya Nak Taeyong, bibi jawab panggilan dari Dong Hyuck dulu.” Ucapnya membuat Taeyong menggantungkan kalimatnya. Pria berwajah pangeran anime itu hanya mengangguk.

📱 “Iya Nak, ada apa?”
📱 “....”
📱 “APA?! I-iya, ibu akan segera ke rumah sakit sekarang!”

BIP!
Taeyong penasaran melihat Bibi Lee begitu panik dan cemas setelah menerima trlpon dari putranya.
“A-ada apa bi? Si-siapa yang masuk rumah sakit?”

“Ja-janny_”

Tanpa mendengar penjelasan terlebih dulu, Taeyong langsung mengantar Nyonya Lee untuk pergi ke rumah Sakit.

-@@@-
(Rumah Sakit)

Haechan begitu gelisah, entah sudah berapa kali bolak-balik sambil meremas rambutnya. Sesekali dia mengerang frustasi sambil menahan tangisnya. Dia merasa sedikit lega saat Eomma datang.

“Dong Hyuck-aa, apa yang terjadi? Bagaimana kondisi Janny?” tanya Eomma yang tidak kalah cemas.

Haechan melirik Taeyong yang wajahnya terlihat penasaran juga. “Aku bertemu dengan Janny, lalu mengajaknya untuk segeea pulang. Dinperjalanan aku melamun sambil mengendarai mobil, hampir saja bertabrakan dengan truk di hadapanku, beruntung aku membanting setir. Aku kira semuanya baik-baik saja. Tapi, tiba-tiba... Janny mengeluarkan darah dari hidungnya dengan begitu banyak sampai tidak sadarkan diri.” Jelasnya.

Pintu IGD di buka, seorang dokter keluar. Segera Haechan, Nyonya Lee dan Taeyong mwnghampirinya.

“Anda keluarganya?”

I'm Sorry, Because I'm Bad Boy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang