Zeyu berjalan di koridor sekolah dengan tidak bersemangat. Biasanya ia sangat bersemangat saat pergi ke sekolah karena ada seseorang yang ingin ia temui, tapi sekarang tidak.
Zeyu masuk ke kelas. Matanya tak sengaja bertemu dengan Yumin yang juga sedang manatapnya. Namun hanya sesaat, karena Yumin langsung mengalihkan pandangannya. Zeyu diam-diam menghela nafas kesal.
Yumin tidak sendiri, ada Dianjia yang sedang mengobrol dengannya di sana. Mereka terlihat sedang serius membicarakan sesuatu.
Zeyu meletakkan tas nya dengan asal-asalan kemudian pergi keluar kelas. Saat tiba di luar kelas, Zeyu bertemu dengan Mingrui yang sepertinya habis dari kantin, karena cowok itu membawa sebungkus roti yang Zeyu yakini cowok itu beli di kantin.
"Hei Zey, mau kemana?" Tanya Mingrui, namun Zeyu malah mengedikkan bahunya dengan wajah yang datar. Mingrui mengernyit, kemudian matanya beralih ke arah jendela kelas. Seketika ia mengangguk-anggukan kepalanya ketika melihat Yumin dan Dianjia yang sedang mengobrol.
Mingrui kemudian mengejar Zeyu yang masih berjalan santai dengan wajah datarnya.
"Kenapa kau tidak mengganggu mereka? Biasanya saat mereka sedang berdua begitu kau selalu mengganggu mereka," Tanya Mingrui saat mereka tiba di rooftop.
"Siapa?"
"Yumin dan Dianjia,"
Zeyu terdiam, setelahnya menghela nafas, "Aku tidak peduli,"
Mingrui mengangkat alisnya tinggi, "Loh, kenapa begitu? Kenapa tiba-tiba jadi begini?"
Zeyu mengedikkan bahunya tak peduli. Sementara Mingrui mengusap wajahnya kesal entah kenapa.
"Setahuku kau selalu peduli dengan Yumin. Dan aku tau, sebenarnya kau cemburu kan? Lalu kenapa kau diam saja dan malah pergi begini?!"
Zeyu menoleh dengan malas kemudian menatap Mingrui kesal.
"Hm, tapi itu dulu. Ku rasa aku harus melupakannya mulai sekarang,"
Mingrui membelalak, "Hei! Kenapa begitu?! Kenapa jadi payah begini? Masa cuma gara-gara masalah kemarin kau mau melupakannya?!"
"Hufft...entahlah, Yumin juga menjauh dariku. Mungkin Dianjia ada benarnya, dia bosan denganku. Jadi tak ada gunanya juga aku mengejarnya,"
"Kenapa begitu? Jangan termakan omongan si Dianjia itu, bodoh! Kenapa kau percaya dengan omongannya?!"
Zeyu kembali menghela nafas, "Aku tidak tahu. Pokoknya sekarang aku sedang kecewa dengan sikap Yumin kemarin. Aku...tidak suka," Mingrui mengernyit, membuat Zeyu berdecak dan melanjutkan ucapannya.
"Aku kesal karena kemarin dia membela Dianjia, padahal saat itu aku juga terluka, bahkan lebih parah dari Dianjia!" Nada bicara Zeyu mulai berubah, jadi terdengar kesal dan tak lagi datar.
Mingrui berdecak sebal, "Dia begitu karena memang kau yang terlihat salah, bodoh! Kau yang menghajar Dianjia duluan, bahkan kau memberinya dua pukulan, sementara Dianjia hanya satu!"
"Tapi tetap saja aku yang paling terluka!"
"Tepi tetap saja kau terlihat salah di mata Yumin!" Balas Mingrui mengikuti gaya bicara Zeyu membuat Zeyu kini mendengus sebal, "Aku memang selalu salah di mata orang-orang!"
Mingrui menghela nafas, "Hei, dengar. Yumin itu suka padamu, dia membela Dianjia hanya karena kau terlihat salah saat itu!"
Zeyu mendengus sebal, "Sudahlah, jangan buat aku berharap padanya lagi,"
"Lalu sekarang apa? Kau mau mundur begitu saja?!"
Zeyu terdiam beberapa saat, hingga akhir nya ia berucap dan membuat Mingrui membelalakkan matanya.
"Hm, mungkin."
Setelahnya Zeyu meninggalkan Mngrui yang terus mengoceh tidak jelas.
• • •
Pembicaraannya dengan Mingrui tadi membuat mood Zeyu semakin buruk pagi ini. Ia memutuskan untuk pergi ke kantin, sekedar untuk membeli minuman.
Zeyu membeli sebotol minuman rasa jus jeruk. Setelahnya ia duduk di sebuah bangku kosong kantin yang berada tak jauh dari sana.
Zeyu meneguk minumannya. Namun tiba-tiba ia berhenti karena matanya menangkap sosok yang sejak tadi berputar di pikirannya, sedang berjalan bersama seorang cowok sambil tertawa riang. Zeyu menurunkan minumannya, matanya tak bisa lepas dari sosok Yumin dan Dianjia yang sedang berjalan ke arah penjual roti bakar.
Zeyu kembali menghela nafas, setelahnya ia beranjak dari sana.
Ternyata pergi ke kantin adalah keputusan yang salah.
• • •
Bel masuk sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu, dan sekarang kelas Yumin sedang jam pelaran matematika.
Yumin memerhatikan penjelasan Bu Yichang dengan serius sambil sesekali mengetukkan pulpennya ke dagunya. Namun tangannya tak sengaja menjatuhkan pulpennya, membuat benda itu kini menggelinding di lantai dan berhenti di sebuah meja yang tak begitu jauh dari Yumin. Yumin mendongakkan kepalanya ke arah si pemilik meja.
'Sial'
Begitu lah isi pikiran Yumin begitu menyadari si pemilik meja itu adalah Zeyu. Cowok itu sama sekali tak melirik ke arahnya, Yumin pikir cowok itu akan membantunya untuk mengambilkan pulpennya. Ia ingin minta tolong pada cowok itu, tapi mengingat hubungannya dengan Zeyu yang sedang tidak baik, akhirnya Yumin mengurungkan niatnya.
Yumin mendengus sebal. Yumin bisa saja bangun dan mengambil pulpen itu, tapi ini adalah jam pelajaran Bu Yichang yang terkenal galak. Rasanya bergerak sedikit saja Yumin ragu, apalagi kalau harus bangun untuk mengambil pulpennya. Di tambah suasana kelas yang sepi karena teman-temannya sedang sibuk memerhatikan Bu Yichang, jika Yumin berdiri pasti akan terlihat sangat mencolok.
Yumin mencoba memutar otaknya, berusaha mencari cara lain untuk mengambil pulpennya. Namun hingga beberapa menit pun ia tidak berhasil menemukan cara lain. Dengan berat hati Yumin harus bangun untuk mengambil pulpennya.
Namun saat Yumin hendak berdiri, seseorang menendang pulpennya hingga bergerak ke dekat mejanya. Yap benar, Zeyu yang menendangnya.
Mata Yumin beralih menatap Zeyu yang menatap lurus dan tak sedikitpun meilirknya. Yumin kemudian mengambil pulpennya dan kembali menatap papan tulis.
Yumin menghela nafas, 'Ternyata dia peka!'
• • •
Vote and comment, please~
Siders merajalela '-'
Maaf ya lama up nya, hehe.
Eh tapi nanti klo udh 5k readers aku mau double up loh.
Ga janji sih tapi:v
Ya udahlah, sampai ketemu di next chap~
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy [Yu Zeyu] - (END)
Fanfic✧ 𝒇𝒕.𝒁𝒆𝒚𝒖 ❝ 𝙳𝚊𝚜𝚊𝚛 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚎𝚋𝚊𝚕𝚔𝚊𝚗! ❞ -𝚈𝚞𝚖𝚒𝚗 ❝ 𝙳𝚊𝚜𝚊𝚛 𝚙𝚊𝚢𝚊𝚑! ❞ -𝚉𝚎𝚢𝚞 𝚂𝚒𝚊𝚙𝚊 𝚙𝚒𝚔𝚒𝚛, 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚊𝚍𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚛𝚒𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚝𝚎𝚗𝚐𝚔𝚊𝚛 𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚜𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚔𝚒 𝚙𝚎𝚛𝚊𝚜𝚊...