29•Pernyataan

1.3K 191 19
                                    

Di Kelas

Yumin sangat terkejut membaca pesan yang di kirimkan seseorang lewat chat itu. Yap benar, Yu Zeyu.

Yumin benar-benar tidak mengerti dengan cowok yang satu itu. Sejak kemarin terus menjauh dan bertingkah seakan mereka bermusuhan, lalu sekarang tiba-tiba mengiriminya pesan seperi itu.

Yumin menoleh ka arah Zeyu yang duduk beberapa bangku di depannya bersama dengan Shuwan yang terus mengoceh di sampingnya.

Jujur saja, Yumin cemburu. Tapi ia tidak bisa bertindak.

Rasanya Yumin ingin berhenti menjauhi cowok itu dan kembali dekat dengannya. Namun ia masih memikirkan omongan Shuwan waktu itu. Ia tidak mau di anggap egois. Yaah, mungkin kalian akan menganggap pikiran Yumin terlalu sempit dan keras kepala.

Yumin kembali menatap layar handphone nya.

'Apa aku harus datang?'

Yumin benar-benar bingung. Ia bahkan tidak yakin Zeyu lah yang mengirim pesan itu.

Tapi setelah di pikir-pikir, tidak ada salahnya untuk datang kan? Yumin rasa ada hal penting yang ingin di bicarakan.

• • •

Yumin kini sudah berada di depan cafe yang Zeyu bilang. Ingat dengan cafe yang berada tak jauh dari rumah Yumin? Cafe yang waktu itu membuat Yumin dan Zeyu tak sengaja bertemu saat mereka baru saling mengenal.

Ps: Ingat cafe tempat Zeyu sama Yumin ga sengaja ketemu? Waktu mereka baru kenal, yg ada di part 3 sama 4. Nah, cafe itu sama dengan cafe ini gaiiis.

Yumin memasuki cafe, pengunjung cafe sedang sepi sekarang. Yumin mendapati Zeyu sedang duduk di bangku pojok, cowok itu sedang sibuk memainkan hp nya.

Yumin menggigit bibir bawahnya, entah kenapa mendadak gugup. Ia memberanikan diri untuk melangkah mendekati meja Zeyu.

Zeyu mendongakkan kepalanya saat menyadari ada seseorang yang berjalan ke arahnya.

"Oh, kau sudah datang rupanya. Duduklah," Ujarnya. Yumin mengangguk dan duduk di bangku yang berhadapan dengan Zeyu.

Setelahnya hening, keduanya sama-sama diam. Keduanya jadi sibuk dengan pikirannya masing-masing. Yumin yang merasa tak nyaman pun memilih untuk membuka suara.

"Sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan?"

"Ah itu..." Zeyu menjeda ucapannya, ia menarik nafas dan menghembuskannya perlahan.

"Sekarang kau dekat dengan Dianjia ya?" Yumin agak tersentak dengan perkataan Zeyu.

"Sebenarnya kau ada hubungan apa dengan Dianjia?"

Yumin melebarkan matanya, "Hubungan? Kami hanya teman,"

"Sungguh?" Yumin mengangguk.

"Apa aku boleh tanya satu hal lagi?"

"Tanya saja,"

Zeyu terdiam sebentar,

"Kenapa kau menjauh dariku?"

Perkataan Zeyu sukses membuat Yumin diam seribu bahasa. Ia sama sekali belum menyiapkan jawaban apa pun jika Zeyu bertanya seperti ini.

"A-aku tidak menjauh,"

"Ck, jelas-jelas kau sedang menjauh. Aku tidak bodoh, Yumin!"

"A-aku memang tidak menjauh! Kau yang menjauh!"

"Tapi kau duluan yang menjauh!" Yumin diam.

Zeyu kini menghela nafas, "Kau tidak bosan berteman denganku dan menjauh lalu mendekati Dianjia kan?"

Yumin tersentak mendengar ucapan Zeyu, "Tidak, untuk apa aku begitu,"

"Kau juga tidak di hasut Dianjia untuk menjauhiku kan?"

"Tentu saja tidak, Dianjia bukan orang seperti itu!" Zeyu memutar bola matanya, sepertinya Yumin belum tau sifat asli Dianjia.

"Lalu kenapa kau menjauh?"

Yumin kembali diam. Sungguh, ia tak tahu harus menjawab apa. Ia tidak mungkin mengatakan alasan yang sebenarnya.

Zeyu menghela nafas berat, "Aku mau kita kembali seperti dulu,"

Yumin kembali terkejut dengan perkataan Zeyu.

"Aku ingin kita kembali berteman. Berhenti menjauhiku, dan kita kembali seperti dulu,"

Zeyu menatap Yumin yang hanya diam sambil menatapnya, "Bisa kan?"

Yumin tidak tau harus apa, jadi dia hanya bisa mengangguk saat itu.

Zeyu tersenyum tipis, "Dan satu hal lagi," Ujar Zeyu membuat Yumin penasaran.









"Jauhi Dianjia,"

Yumin membelalak, "Hei, apa-apaan?! Kenapa harus begitu?!"

"Karena aku tidak suka!" Yumin sempat tertegun dengan perkataan Zeyu.

"Tapi kau tidak berhak menyuruhku begitu!"

"Aku tidak peduli! Pokoknya aku mau kau jauhi Dianjia!"

"Tidak mau, dia itu temanku!"

"Aku temanmu tapi kau mau menjauhiku, kenapa Dianjia tidak?!"

"Ckck, terserah! Aku tidak peduli!" Sungguh, Yumin tidak mengerti kenapa Zeyu bersikap seperti ini.

"Pokoknya kau harus menjauhi Dianjia!"

"Kau itu bukan siapa-siapaku, kenapa menyuruhku seperti itu?!"

"Lalu aku harus menjadi siapa-siapa mu dulu gitu?!"

Yumin tersentak dengan ucapan Zeyu. Tunggu---maksud cowok itu-?!

"Ck, sudahlah. Aku harus pulang. Orang tuaku akan mencariku kalau aku pulang terlalu lama," Ujar Yumin tampak gugup. Setelahnya gadis itu bangkit dari duduknya.

"Aku pulang," Yumin melangkah menjauh dari meja Zeyu. Mencoba untuk tak memikirkan cowok itu.

"Yumin Jung!!" Panggil Zeyu tiba-tiba membuat Yumin memberhentikan langkahnya namun tak menoleh.

Hening beberapa saat hingga akhirnya Zeyu kembali membuka suara dan membuat seluruh penghuni cafe terkejut, terutama Yumin.











































"Aku menyukaimu!"

• • •

TBC

Vote and comment, please~

Surprise!! :v

Btw, latar waktu cerita ini kayanya bakal aku ubah jadi SMA.

Setuju ga?



Bad Boy [Yu Zeyu] - (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang