Taeil dan Taeyong bekerja ditempat yang sama, menjadi karyawan disebuah perusahaan milik Kai di Jakarta. Tapi walaupun begitu mereka masih selalu nongkrong di warung nasi bu Sari langganan mereka, apalagi setelah Taeyong melihat cewek yang waktu itu ngasih uang ke pengamen.
Taeil nggak biasanya melihat Taeyong melamun, kalaupun lagi bosan pasti Taeyong lebih memilih untuk memainkan ponselnya.
"Oi, ngelamun aja lo. Kenapa dah?."
Yang ditepuk pundaknya hanya menengok sekilas, setelah itu atensinya kembali lagi seperti diawal, melamun.
"Doyoung gak masak ya hari ini?"
"Berarti kita ke warung nasi lagi dong kalo gitu."
"Eh tapi nanti temenin gue dulu Yong ke serba 2000."
Beneran ini daritadi Taeil ngomong tapi sama sekali nggak mendapat sahutan dari Taeyong, kalaupun ditanya tadi Taeil ngomong apa aja kayanya Taeyong cuma gelengin kepalanya alias gatau apa yang diomongin Taeil.
"Ah apaan tadi?." barulah kesadaran Taeyong kembali waktu Taeil berdehem cukup keras, kesal juga sebenarnya.
"ke warung nasi pak, si Doyoung gak masak."
"ngomong dong daritadi, kan gue paham kalo gitu."
Taeil memasang tampang melasnya, kadang kalau boleh jujur ia lebih memilih untuk kerja bareng Haechan aja, tapi Haechan masih kuliah jadi harus nunggu dulu.
"Lagian lo ngelamunin siapa sih daritadi gue perhatiin kayanya nggak biasa banget." Taeil mendekatkan kursinya pada kursi Taeyong.
Taeyong yang merasa ujung kursinya berbenturan dengan kursi Taeil sedikit menggeser kursi miliknya.
"Apaan lo deket deket gue, diliat orang mampus lo." Taeyong mendelik begitu Taeil memajukan wajahnya.
"Lo udah move on emang sama yang kemaren?" random banget pertanyaan Taeil yang satu ini.
Sebelum menjawab pertanyaan Taeil,Taeyong sempat terdiam.
"Udah." jawaban mulut sama hati kadang emang suka beda, wajar aja namanya cowok lagi berusaha move on.
Taeil mengangkat alisnya sebelah tidak yakin dengan jawaban temanya ini. "Udah apa udah nih?."
"Kenapasih emangnya, lo mau nyariin gue cewek emang?."
"Ya enggak juga sih, gue aja susah dapet malah nyariin lo."
Taeyong melihat jam tanganya, waktu istirahat sudah selesai ternyata. Ia menegakan tubuhnya sedikit meregangkan otot ototnya barulah meninggalkan kursi dan Taeil.
"Mau kemana Yong?."
"Udah masuk, masih mau disini lo."
Taeil mengejar Taeyong yang belum jauh,sedikit merapihkan jasnya.
•••••
Irene menyandarkan punggungnya pada sofa di ruanganya, hari ini cafe tumben banget lagi ramai ramainya. Padahal ini baru jam 3 sore yang dimana biasanya cuma setengahnya tapi ini sampai ada yang di luar.
Jennie masuk kedalam sambil membawa segelas es teh, ia tahu Irene ini lagi capek banget jadi inisiatif Jennie membuat es teh.
"Mba, hari ini rame banget ya. Seneng deh aku."
Irene mengerutkan keningnya, bisa bisanya Jennie bilang senang, padahal dirinya saja capek.
"Masa sih? kamu gak capek emang? mba aja yang gak tugas capek banget apalagi kamu yang bagian kasir."