-06.

3.2K 400 12
                                    

"Mba, rokok L.A nya yang biasa." Mark merogoh kantong celana merk polonya, mencari uang berwarna hijau.

"Eh kaka Mark kirain mas  Echan. Soalnya rokoknya sama hehehe." mba Putri senyum senyum kalau yang lagi beli itu Mark, apalagi kalau Haechan sudah mengajak Mark untuk ikut nongkrong di warungnya.

"Ngikut ngikut saya dia mah mba." Mark memberikan uang berwarna hijaunya bersamaan dengan mba Putri yang memberikan rokok L.A nya.

"Makasih kaka Mark." Mark mengangguk sambil senyum, rokok L.A nya dikantongin.

Karna didepan gerbang kost prima tersedia bangku panjang untuk duduk duduk santai, Mark duduk disitu sebentar untuk sekedar mencari angin.

Daritadi nyariin korek ternyata masih ada di kamarnya Haechan, semalam setelah dipinjam untuk bakarin isi tipex. Memang seperti itu Haechan kalau sedang gabut.

Baru saja ingin berdiri, Mark melihat Rose ceweknya bang Jaehyun, cantik banget emang sih asli gak ada obat.

"Hai Mark." sapa Rose yang disapa balik oleh Mark.

"Nyari bang Jaehyun ka?."

"Iyanih, aku niatnya mau balikin hoodienya yang ketinggalan dirumahku. Eh tapi mumpung ada kamu, aku titipin ke kamu aja ya Mark. Gapapakan?."

Mark bingung, kenapa harus dititipin kenapatidak langsung diberikan saja pada orangnya.

"Eh kenapa ka."

Rose menghela nafasnya, tetep kekeuh menyodorkan hoodie abu-abu milik Jaehyun pada Mark.

"Gapapa Mark, ini ya tolong banget. Ayolah tolongin sekali ini aja ya."

Mark akhirnya mengangguk, tidak tega melihat raut wajahnya yang melas.

Rose langsung masuk mobil, bahkan tidak ada omongan sepatah kata pesan dan kesan untuk Jaehyun.

Kebetulan sekali Mark sekalian ingin mengambil koreknya, baru sampai pintu Mark  mengurungkan niatnya untuk masuk kedalam.

Sebenernya tidak ada apa apa, hanya masalahnya disitu disampingnya Jaehyun persis ada Haechan yang sedang menggunting kukunya.

Kalau Mark masuk lalu memberikan hoodienya pada Jaehyun pasti Haechan akan bertanya tanya, malas rasamya Mark menannggapinya.

Baru ingin mengeluarkan ponselnya untuk menelfon Yuta agar cowok itu saja yang memberikan pada Jaehyun, Haechan tidak akan se kepo itu kalau dengan Yuta. Tidak lama kemudian Taeyong keluar dengan pakaian yang rapih seperti ingin datang ke  kondangan,atau jangan jangan memang akan ke kondangan.

"Eh bang, rapih banget mau kemana?."

"Kondangan, kenapa?."

"Gue minta tolong bang, boleh?."

"100ribu."

Mark berdecak, bisa bisanya sedang seperti ini  bercanda.

"Bercanda sayang." Mark mendelik mendengar Taeyong berucap seperti tadi, terlalu sering menonton video Keanu sepertinya.

"Tolong kasihin ini ke bang Jaehyun."

Taeyong memperhatikan hoodie Jaehyun yang berwarna  abu-abu itu. "Ko ada di lo, abis minjem?."

"Udah aja kasihin bang, gue mau nyebat dulu." Mark langsung kembali lagi ke bangku depan, sekalian mencari angin. Tadi matanya tidak sengaja melihat korek di jendela Taeil yang terbuka .

"Oi hyun, nih hoodie lo." Taeyong melempar hoodie Jaehyun dan tepat sekali mengenai wajahnya.

"Lah ko sama lo?."

𝐀𝐣𝐮𝐚𝐧 𝐍𝐢𝐤𝐚𝐡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang