Laras sekarang berada tidak jauh dari rumah Taeyong yang baru, ia bisa sampai disini karna mengikuti mobil Johnny. Ia memiliki firasat kalau mobil Johnny menuju kerumah Taeyong dan benar saja.
Laras masih berada di dalam mobilnya, ia bahkan tidak keluar dari mobil karna takut tiba-tiba salah satu dari mereka ada yang memergoki dirinya. Sedikit was-was juga karna Haechan pasti mengenali mobilnya.
Sedangkan di dalam rumah Taeyong, Lisa dan Somi menceritakan kejadian tadi pada Jennie. Taeyong, Johnny dan Haechan sedang di halaman belakang.
"Gue ngeri banget kalau Laras itu terobsesi sama Taeyong, udah bukan suka lagi Jen jatohnya." ungkap Lisa.
"Tapi kan Taeyong udah nikah, sama gue. Ya masa dia gak mau nerima fakta itu sih."
Lisa memutar bola matanya, Jennie ini kalau belum melihat sendiri belum yakin. Padahal Haechan dan dirinya sudah berapa kali memberitahu Jennie soal Laras. Bahkan Taeil dan beberapa anak kost Prima yang sadar tingkah Laras sedikit berbeda juga mengiyakan hal itu, tapi Jennie masih tetap belum percaya kalau belum melihatnya sendiri. Jennie hanya sekali memergoki Laras sedang memperhatikan Taeyong, itupun ia pikir hanya kebetulan.
"Ka, yang dibilang teh Lisa itu bener, waktu itu aja pas aku sama Haechan mau pergi ke toko sepatu liat si Laras itu kaya buru-buru keluar rumah apalagi waktu aku buka gerbang, dikira ka Taeyong kali." ujar Somi.
"Kayanya aja dia ngikutin deh, soalnya tadi ada mobil warna item yang ngikutin dari belakang. Kayanya sih itu si Laras."
Jennie mengernyit, "Gak boleh seudzon gitu Lisa, siapa tau dia emang searah sama kalian."
Haechan ikut bergabung dengan ketiganya, "Ngomongin apaan sih, serius banget kayanya." ujar Haechan ya mengambil duduk di sebelah Somi.
"Laras." jawab Lisa dengan wajah datarnya.
"Yaelah cewek itu lagi, lu masih gak percaya ka?" tanya Haechan.
"Nih gua kasih tau ya, mobil yang dibelakang kita itu udah jelas banget mobilnya si Laras."
Lisa menjentikan jarinya, "Tuh kan bener! kata gue juga apa, pasti itu mobilnya si Laras. Kalo lo gak percaya Jen, sekarang juga ayo kita keluar, kita samperin dia, minta penjelasanya selama ini maksudnya dia ke Taeyong itu apa, gak jelas kan. Kalo lo gak mau nyamperin dia biar gue yang nyamperin, lo tinggal duduk manis disini nunggu kabar dari gue." ujar Lisa menggebu-gebu.
"Ini sebenernya yang istrinya bang Taeyong siapa sih, teh Lisa atau ka Jennie. Buset dah ngeri amat." Haechan bahkan sedikit kaget dengan apa yang Lisa ucapkan.
"Bukan gitu Chan, gue gak seneng aja sama Laras, dari awal gue liat dia kaya ada sesuatu yang dia sembunyikan dari kita semua. Gerak-geriknya juga aneh banget, apalagi kalo ada Taeyong, sok dimanisin segala. Padahal jelas-jelas gue sama Jennie kan sering ke kost lo Chan, bahkan Jennie aja sama Taeyong berduaan di teras kost gak sekali dua kali."
Somi jadi ingat kembali soal Haechan dan Mark diberi uang THR oleh keluarganya Laras, biar lebih jelasnya lagi Somi ingin menanyakanya disini.
"Aku mau nanya sama kamu Chan, uang THR yang dikasih sama bapaknya si Laras itu masih ada gak?!" tanya Somi.
Haechan yang ditanya tiba-tiba soal uang THR mendadak panik, jangan tanya soal uang ke Haechan, yang pasti sudah habis ia belanjakan untuk membeli parfum dan beberapa t-shirt dari brand favoritnya.
"Ya udah abis lah, orang udah aku pake kok."
"Buat beli apaan sih emang, udah abis aja."
"Buat beli keperluan aku lah, lagian uang THR dari bulan Mei, sekarang udah bulan apa tau ya abislah. Kamu gimanasih."