-32

2.4K 350 78
                                    

Laras hari ini mendadak menjadi super aneh dan tiba tiba sekali karna tidak biasanya dia pagi pagi sudah menjemur baju, biasanya dia mengangkati bajunya saja saat sudah kering kalau menjemurnya biasa dilakukan oleh ibunya Laras.

Kebetulan jatah menjemur baju pagi ini  bukanlah Jaehyun, melainkan Haechan dan Johnny. Keduanya misuh misuh saat sedang mencucinya, mentang mentang mencuci menggunakan mesin cuci penghuni kost Prima jadi menyepelekan cucian baju menumpuk, apalagi saat mereka semua tahu kalau hari ini jatah mencuci dan menjemurnya Haechan, Johnny.

"Bang, pewanginya abis ini tinggal seuprit doang." Haechan masih terus berusaha mengeluarkan sisaan pewangi yang tinggal sedikit lagi.

"Udah biarin aja Chan, nanti juga nyetrikanya pake pewangi lagi kan. Udah santai aja yang penting kita udah cuci baju, mana cucian banyak banget lagi." Bagaimana mereka tidak misuh misuh, bayangkan saja mereka hampir 4 kali menggiling cucian tersebut.

Haechan keluar sambil membawa ember besar berisikan cucian yang sudah dikeringkan, tinggal di jemur saja.

Matanya bertemu dengan Laras, si tetangga depan yang juga sedang menjemur baju.

Haechan menyapa Laras, karna pada saat lebaran dirinya dan Mark pernah diberi uang THR oleh keluarganya. Tapi Haechan sedikit bingung karna merasa ia baru pertama kali melihat Laras menjemur baju, biasanya ia hanya melihat Laras saat mengangkat jemuran saja.

"Pagi ka Laras." sapa Haechan yang tentu saja di disapa balik oleh Laras.

"Jemurin baju juga Chan?"

"Iya ka, hari ini jatahnya Haechan sama bang Johnny. Mana cucian banyak banget."

Laras tersenyum menanggapi ocehan Haechan yang terdengar seperti anak kecil yang sedang merajuk. "Oh bagi bagi tugas ya Chan?"

"Iya ka, biar gak berat juga."

Laras mengangguk sambil tersenyum, kemudian pertanyaan yang ia lontarkan cukup membuat Haechan sedikit merasa entahlah Haechan juga bingung harus menyebutnya apa, karna tiba tiba sekali Laras bertanya tentang Taeyong pada dirinya. Padahal kalau setahu Haechan mereka berdua tidak pernah ada interaksi apapun, mungkin Taeyong kalau ditanya namanya juga bisa saja tidak tahu. Karna memang secuek itu Taeyong pada orang asing yang menurutnya tidak perlu untuk mendekatkan diri.

"Apa ka?!"

"Iya, aku nanya kalo Taeyong jatah nyuci bajunya kapan?"

Haechan bingung harus menjawab seperti apa, karna menurutnya ini tiba tiba sekali Laras bertanya padanya tentang Taeyong. Apa jangan jangan Laras ini naksir pada Taeyong, tapi masa iya perempuan dengan profesi Pramugari ini tidak tahu Jennie, padahalkan calon istri Taeyong itu sering sekali berkunjung kesini.

"Kalo bang Taeyong mah cuci baju suka suka dia aja ka, tapi lebih sering cuci baju malem sih soalnya kan pagi dia kerja. Kalo lagi libur, paginya dia pake buat tidur." jelas Haechan pada Laras, kini perempuan itu tersenyum lebar saat mengetahui 1 fakta tentang Taeyong.

Jelas sekali bahwa Haechan melihat senyuman Laras setelah ia menjelaskan tentang Taeyong. Ada yang tidak beres, Haechan harus mengadukan ini pada Taeyong.  Entah Taeyong sendiripun sudah tahu soal ini atau malah sebaliknya.

•••••

Taeyong sedang memanaskan motor japstyle nya yang baru saja ia beli, gila motor. Awalnya Taeyong ingin tukar tambah dengan vespa miliknya tapi kemudian ia berpikir kalau nanti saat dirinya dan Jennie sudah berkeluarga pasti Jennie membutuhkan motor vespanya itu untuk sekedar belanja kebutuhan bulanan saat dirinya sedang di kantor, atau Jennie sedang ingin jalan jalan sore.

𝐀𝐣𝐮𝐚𝐧 𝐍𝐢𝐤𝐚𝐡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang