Mimpi Buruk

92 4 0
                                    

SELAMAT DATANG KEMBALI DI BAGIAN 21. DAN SELAMAT MEMBACA ARFHANDO!! HAPPY READING!

Pranngggg

Seketika se isi ruangan cafe merasa riuh saat mendengar berita tersebut kini terkejut dan sedikit hening saat Rain tiba-tiba menjatuhkan gelas yang ia pegang.

Ketakutan akan mimpi buruk yang Rain temui ditidurnya kini terjadi. Pada hari ini, hari dimana ia berpisah dengan kedua orang tuanya. Berpisah untuk selamanya.

Tidak Rain sangka mimpi-mimpi yang ia alami akan menjadi dejavu di kemudian hari bagi nya. Dan sekarang. Rain tak bisa mengabaikan mimpinya yang akan menjadi ramalan untuk hari-hari yang akan datang kepadanya.

"Bang...." panggil Rain sambil menoleh kearah Rizky dengan derai air matanya.
"Apa Rain bilang. Mimpi buruk itu akan terjadi. S-semua ini benar kenyataan!!" sambung Rain.

Rain pun teduduk dilantai tempat ia berdiri dan masih menangis dengan terseguk nya. Ia takut. Kaget. Dan tak menyangka akan ini semua.

Rizky sedari tadi hanya menegang dan mulai runtuh pertahan berdirinya, namun ditahan oleh Arfhando disamping nya. Arfhando pun terkejut mendengar berita yang mungkin mustahil di dengarnya kali ini.

Flashback on

2 tahun yang lalu.

Suasana taman belakang kini sangat tentram dan damai. 4 orang tengah duduk santai di gazebo taman belakang rumah tersebut.

"Pa, ma, bang iky. Ain mau cerita. Boleh?" tanya Rain
"Siapa sih yang mau ngelarang kamu cerita?" ucap Papa Rain.
"Cepatan biar, abang bisa bobok siang!" gurau Rizky.
"Ish serius nih. Jadi tuh, di usia Rain yang sekarang ini sering banget mimpi, entah itu mimpi buruk atau pun mimpi bahagia..." ucap rain.
"Ya terus? Abang juga sering kali kaya gitu." potong Rizky.
"Ish abang mah, belom selesai juga. Main dipotong aja." tukas Rain
"Hahah oke lanjutin donk adekku ain sayangku!"
"Kan kalau mama papa bang iky pikirkan ini biasa aja kan? Tapi kok menurut Rain ngga ya?" lanjut Rain
"Ngga bagaimana sih sayang?" tanya mama Rain.
"Mimpi-mimpi Rain tuh kayak jadi kenyataan, ma. Seperti piknik kita kali ini. Rain pernah mimpiinnya. Dan beneran kejadian di hari ini." lanjut Rain
"Hahah kamu ada-ada aja deh , in" ledek Papa Rain.
"Ihhh ngga pa. Ini tu beneran. Papa inget kan waktu itu, ain pernah bilang kalau bang iky bakalan di skors sama sekolahan nya gara-gara ketahuan membolos?" ucap Rain.

Mendengar ucapan Rain, papa nya pun langsung menoleh ke Rizky. Dan mengingat kejadian tersebut.

"Eh ngga perlu di ungkit-ungkit juga kali, in." tegur Rizky.
"Ah kebetulan aja kali kamu, in." ucap Mamanya.
"Ngga mungkin ma, masa sekian banyak mimpi yang terjadi dalam tidurku, dejavu semua. Nih ya beberapa hari kedepan. Papa sama mama bakalan dapat panggilan dinas ke Jerman dalam beberapa tahun. Terus mama ngelarang aku sama bang iky pergi karena pendidikan." lanjut Rain.

Tak ada yang percaya dengan perkataan labil anak remaja seperti Rain tersebut. Setelah cerita yang diceritkan oleh rain selesai semuanya pun kembali kedalam rumah dan beristirahat.

Flashback Off.

Rain berlari menuju keluar kafe. Disusul oleh Arfhando dibelakangnga. Ia terus berlari sambil menangis.

Sementara Rizky masih dalam keadaan diam mematung dikafe tersebut. Ia tak menyangka mimpi buruk yang dialami Rain benar terjadi.

Ia hanya mengira semua yang rain mimpikan dan mengalami dejavu tersebut hanyalah sebuah kebetulan. Tapi, sekarang Rizky mulai percaya. Apapun yang Rain mimpikan iti akan terjadi dikemudian hari.

Dilain tempat Rain terus berlari dan berlari. Hingga Ando yang terus mengejarnya pun kualahan.

Kini Rain berhenti disebuah taman yang selalu ia datangi. Dan disitulah Rain menangis sejadinya. Ia tak kuat mendengar berita tersebut. Berita dimana kedua orang tuanya pergi untuk selamanya.

Ando datang dan langsung memeluk Rain. Ia tak peduli meski bajunya kini basah karena terkena tangisan Rain. Yang ia pikirkan sekarang ialah bagaimana caranya agar dia bisa menenangngkan hati gadisnya tersebut.

TBC
Jangan lupa vote dan komen ya!!

Arfhando✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang