Hilang

100 3 0
                                    

Happy reading!!!

Sudah dua bulan berlalu. Dua bulan juga Rain melepas jabatannya sebagai ketua OSIS. Mengingat ia kini sudah menginjak semester akhir yang akan dihadapi dengan ujian nasional nya.

Rain kini sedang bersiap diri untuk pergi bmkencan bersama Arfhando sang kekasih. Disisi lain, Arfhando tengah melajukan mobilnya, untuk sampai kerumah Rain.

Bipppp

Suara klason menggema di luar perkarangan rumah Rain. Siapa lagi kalau bukan Arfhando yang membunyikan ia. Ia bergegas menuju keluar. Tak lupa, ia mengabari kakak nya untuk pergi. Seraya meminta izin.

"Hai, cantikkk." sapa Arfhando.

"Apaan si gomballl. Tunggu tunggu. Baju ini." Ujar Rain

"Kenapa dengan baju ini? Keren, aku tau aku emang keren pake baju apapun." ledek Arfhando.

"Ngga bukan itu. Tujuan kita mau kemana?" tanya Rain.

"Ke pantai. Emang ada apa?" tanya Arfhando penasaran.

Rain mulai meneteskan air matanya lalu tertunduk murung di dalam mobil milik Arfhando.

"Loh kok nangis sih? Ntah cantik nya ilang loh."

"Kita jangan kepantai ya. Kamu tau, mimpi aku yang waktu itu? Itu bakalan terjadi hari ini ndo. Hiks hiks." jelas Rain.

"Iya iya. Kita ga jadi. Tapi kamu jangan nangis donk. Aku ga bakalan ninggalin kamu kok. Gimana kita ketaman dekat rumah kamu aja. Kan deket tuh." ujar Arfhando.

Rain hanya membalas anggukan lalu menyeka air mata nya dan kembali tersenyum.

Mobil Arfhando pun melaju dengan santai menuju taman yang akan dituju oleh mereka.

Tak butuh waktu lama. Sepuluh menit kemudian mereka pun sampai. Tak lupa sebelum mereka ketaman, mereka membeli beberapa makanan ringan untuk dimakan bersama disana. Mereka pun keluar dari mobil dan tak lupa membawa barang-barang yang mereka bawa.

"bentar, kamu mau es krim?" tanya Arfhando.

"MAU BANGETTTTT!!!!"

"dasar hahah." ejek Arfhando sambil mengacak kecil rambut Rain. Rain hanya tersenyum manja kepada Arfhando. sementara Arfhando telah lengang dari taman untuk membeli es krim kesukaan Rain.

"hmmmppphhhh....."

***

Lima belas menit setelah mengantri. Akhirnya Arfhando mendapatkan es krim kesukaan Rain. Ia pun bergegas menuju tempatnya bersama Rain tadi.

"Ain, es krim nya sam...." ucapan Arfhando terpotong dan es krim yang dibawa nya terjatuh ketanah setelah melihat Rain tidak ada di tempat tersebut. tikar yang digunakan merekan telah lusuh dan makanan yang ada disana berkaparan dimana-mana.

"misi bu, lihat cewek yang duduk disini tadi ngga ya?" tanya Arfhando pada ibu-ibu yang lewat sekitar.

"ngga lihat atuh, mas."

Arfhando berlari menuju mobil nya dan tetap tidak ada jejak Rain disana. Ia mengeluarkan benda pipih dari saku celananya. Dan mencari nomor Rain. Namun, nihil. Sambungan telepon nya tidak aktif.

tinggg

"Rain aman sama gue!"

sebuah pesan singkat tertulis di handphone Arfhando.

Arfhando menggeram. Ia tak tahu siapa orang ini. ia tak tahu apa tujuan nya menculik Rain.

TBC

Arfhando✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang