"Heh Jaelani, gitar lu jangan sampai kelupaan!"
Peringat Biyan kepada Jae yang masih enggan melepaskan Jeana dari gendongannya.
Hari ini anak-anak 'enam hari dapat tawaran manggung di salah satu kampus terkenal. Tanpa nunggu persetujuan ke empat temen-temennya, si Biyan main nerima-nerima aja tawaran itu dan berakhir lah mereka dengan prepare seadanya.
Saka, Wirya sama Damar udah sampai dari tadi, dan Biyan milih bareng sama Jaehan karna rumah mereka emang searah.
Jaehan ngoper Jeana kegendongan ibunya dan setelahnya ngelus-ngelus lembut kepala bayi perempuan itu dengan tatapan tak relanya. Kesal menunggu terlalu lama, Biyan pun milih main kembali sama Jibran yang lagi tiduran dimatras sambil nendang-nendang angin.
"Hello Jibran, suntuk ya didiemin sama ibu bapak kamu? Sama akupun juga" sindir Biyan yang membuat Jaehan dan Jeje menatapnya sinis.
"Udah sana berangkat, ada yang ngomul ihh!" Misuh Jeje kemudian berjalan kearah Jibran berada dan ikut menidurkan Jeana disamping kembarannya.
"Anjir emang lu Biyan!! Gue kan mau leha-leha sama anak bini mumpung libur!!" Jerit Jaehan dan setelahnya mengambil asal tas gitarnya.
Biyan menganggaruk pelipisnya yang sedikit gatal dan setelahnya bangkit. Ia merapikan kemejanya yang berantakan dan kembali menggaruk pelipisnya yang gatal.
"Itung-itung cari nafkah pak, besok juga kan masih libur. Duit hasil manggung bisa bapak pake buat 'jajan bareng anak"
Jaehan mendengus mendengar penuturan Biyan dan setelahnya melenggang meninggalkan Biyan.
"Je, suami lu tuh emang kurang ajar banget. Sumpah!"
"Lo tuh yang 'sumpah kurang ajar!!" Pekik Jeje.
Tak lama suara teriakan terdengar, bahkan hingga membuat Jibran dan Jeana terkejut.
"SATU DETIK LO GAADA DIMOBIL, CUZZ GUE TINGGAL YA!!"
Sambil misuh-misuh, Biyan pun ngibrit nyusul Jaehan yang udah ngejalanin mobilnya. Alhasil dia lari ngejar-ngejar Jae sampe depan komplek rumahnya Jae.
"Giliran kita masih lama kan? Gue mau makan dulu" pamit Damar meninggalkan anak-anak 'enam hari yang tengah asik menonton pertunjukan band kampus lain.
Keempatnya mengangguk dan membiarkan Damar mengelilingi festival ini sendirian. Toh, ia sudah besar bukan(?)
Damar menghentikan jalannya ketika tiba di stand makanan favoritnya. Tanpa menunggu lama ia memesan satu tusuk cumi bakar dan setelahnya lanjut berjalan mengelilingi stand makanan lainnya.
Kini langkahnya terhenti di stand sate padang, ia memesannya dan setelah mendapatkannya ia kembali ke meja dimana teman-temannya berada.
Dari jauh ia sudah melihat banyak makanan yang tersedia di meja khusus tersebut. Bahkan cumi bakar kesukaannya sudah terhidang rapih tanpa belum ada yang menyentuhnya satupun.
Tau gitu gue gakusah jajan asw:)
Setelah mendaratkan bokongnya, ia menatap satu persatu teman sejawatnya dengan tatapan masamnya..
"Bilang-bilang kek kalau mau neraktir" tutur Damar kemudian memakan makanan yang dibelinya.
Saka, Wirya dan Biyan kompak menoleh kearah Jaehan yang tengah asik memakan makanannya dengan tangan kirinya yang memegang ponsel. Mengikuti arah pandang ketiganya, Damar lantas mengangguk lesu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAEHAN'S FAMILY[Day6]
Fanfiction"Je, buset dah lagi bawa anak itu! Kalo merosot gimana?" "Lo yang ngomongin gue diperosotan kan?!" "Istigfar tau gak sih punya bini kayak lo" "Yaudah pisah aja, simple" "Ehh jangan anjir!! Asal ceplos gue" Jae Day6+(You) Marriage life bahasa non bak...