"Kelas sepuluh berada di lantai tiga ya anak-anak!" aku mengingat ucapan guru laki-laki ku tadi saat upacara penyambutan siswa ajaran baru. Aku mempercepat langkah karena tangga sudah mulai penuh. Aku benci berdesak-desakan.
Dengan cepat aku berlari, berharap bisa mengambil celah agar cepat naik kelantai tiga dan mencari kelas ku. Aku merasa ada yang mendorong dari samping, kaki ku tak bisa menyeimbangi. Tubuhku terdorong kebelakang.
"Eh, hati-hati dong!" ucapnya, dia memegangi pundakku agar aku tidak jatuh. Cowok itu menatap tajam, seolah ia sangat kesal denganku.
Ya maaf. Aku kan tidak tahu!
Aku meringis kecil, astaga. Coba kalau aku jatuh?! Pasti sangat malu. "Makasih, ya, maaf." ucapku pelan.
Langsung aku buru-buru ketika barisan depan ku sudah mulai lenggang, aku mencari kelasku dimana. X Ips 1. Ketika sudah menemukan, langsung aku memasuki kelas baru ku.
Mataku melihat cowok yang membantuku tadi, dia tersenyum tipis kearahku, aku menunduk. Merasa malu. Aku memilih duduk di bangku kedua dari depan. Ya, semoga saja aku tidak mengantuk dan bisa memperhatikan guru lalu menjadi anak rajin. Haha.
"Hai, gue duduk sini ya? Kosong 'kan?" aku mengangguk.
"Gue Mela, lo?"
"Gue Cahaya." jawabku.
Chairmate baruku ini tertawa pelan. Ada apa? Namaku aneh? Ya aku juga berpikiran seperti itu sih.
"Nama lo lucu juga." ucapnya.
"Aneh, ya?" tanyaku.
Dia buru-buru menggeleng, merasa tidak enak. "Bukan gitu kok! Bagus!" aku tertawa, astaga. Aku juga tidak serius kok!
"Santai aja, Mel,"
Hari ini belum belajar efektif, hanya perkenalan. Aku menghela nafas, setiap guru masuk, hanya memperkenalkan nama masing-masing. Bosan.
Sekarang giliran diriku yang memperkenalkan diri untuk kesekian kalinya hari ini, "Cahaya dari SMP Persada." ucapku gitu saja. Malas.
Aku mengambil buku tulisku, guru itu menyuruh kami semua untuk membuat biodata diri. Kan tadi sudah disebutkan?!
Aku melirik cowok yang tadi membantuku, dia menatapku, aku langsung membalikan tubuh, kayaknya dia sangat kesal.
Jam istirahat tiba! Tapi aku malas turun kekantin. Aku juga membawa bekal. Jadi aku memakan bekal ku saja. Mela turun kekantin dengan Nayeon. Teman baru lagi, hihi.
"Lo nggak kekantin?" aku menoleh, cowok yang tadi. Astaga.
Aku menunduk, lanjut memakan bekal ku lalu menggeleng sebagai jawaban. Ku dengar dia menghela nafas, "Yaudah." katanya lalu pergi.
Apa-apaan?! Cuma nanya gitu? Gajelas.
Aku belum sepenuhnya akrab dengan teman sekelas ku sih, hanya beberapa saja. Dan ternyata mereka lumayan asik, hari ini perut ku sakit karena tertawa terus bersama teman baruku.
Sedangkan dengan cowok kelasku, aku masih canggung. Dan, ternyata cowok yang menolong ku tadi namanya Jeno! Aku baru tau saat guruku meng absen. Padahal daritadi kegiatan kelas ku hanya memperkenalkan diri, tetapi aku tidak ngeh sama sekali. Astaga aku!
Aku berdiri didepan gerbang, menunggu ojol yang sudah kupesan. Hari ini matahari sangat terik sekali. Karena ojol ku masih belum muncul, jadi aku memutuskan untuk membeli es dulu. Haus banget.
"Bu, thaitea satu ya." Aku mengambil uang lima ribuan dari saku.
"Yah neng, gaada kembalinya." Ucap ibu itu, aku terdiam.
"Yaudah gapapa bu ambil aja." Finalku. Ibu itu tersenyum lalu berterimakasih, aku mengangguk. Ojolku ternyata tidak jauh dari tukang es, mataku tak sengaja menatap Jeno. Ia menyender didekat tiang listrik, memakai almet SMP nya menatapku dengan mata sipitnya. Aku langsung menghampiri ojolku, tidak berniat sama sekali untuk menyapa Jeno.
Diperjalanan entah kenapa aku kepikiran Jeno, dia itu tampan. Sangat. Kulitnya putih bersih, matanya sipit. Rambutnya hitam legam. Yaampun! Baru hari pertama. Jangan mikirin cowok!!
Sampai dirumah aku langsung masuk kamar, melempar tas ku asal langsung menghampiri kasur kesayanganku. Hapeku berdering, aku membuka aplikasi chat, ternyata kelasku sudah membuat grup.
X IPS 1
Jaemin : salken slur
Haechan : yok gan salken
Zchenle : salken doang lu bedua
Jaemin : kan beloman kenal slur
Mela : bawel lo pada sore-sore
Jaemin : cewek cantik gabole marah marah
Haechan : NGERDUS WAE MANEH!
Zchenle : JAEMIN BNGST BR MASUK LANGSUNG NGERDUS
Jaemin : bct u pd. cogan bebas.
Mela : yg namanya jaemin fakboi, fix.
Jaemin : kenalan dulu mel br blh bilang fakboi
Jisung : bngst jae
Jaemin : iri blng
Aku tertawa, ternyata mereka receh. Maaf ya Mela, aku nggak belain. Hihi.
Mela : bct jaemin.
JenoA : mmps jaemin
Aku menyerngit, Jeno A? Siapa nama panjangnya? Ah sudahlah, kenapa aku jadi kepo gini sama Jeno?! Aku memutuskan untuk muncul di grup kelas.
Cahaya : sabar ya mel haha
Gitu aja. Aku bingung harus ngetik apa.
Jaemin : yang namanya cahaya cantik, ky namanya
Cahaya : mksh
Jaemin : addback ya cah :)
Jisung : sialan jae, semuanya aja lo embat
Haechan : untuk ciwi ciwi jaemin emg gt. Fakboi dari lahir.
Haechan : btw nama lo unik cah, manggilnya apa ni?
Cahaya : ca aja gpp
Zchenle : just 'ca'?
Cahaya : iya le
Jaemin : dipanggil syg aja gmn?
Mela : tmn gue jae
Jaemin : ampun syg maap
JenoA : ok ca
Mendadak aku tersenyum membaca balasan Jeno digrup kelas. Aku hanya membaca, tidak niat untuk muncul lagi. Dan Jaemin masih berulah untuk menggoda yang lainnya.
Aku mematikan hapeku, berusaha untuk tidur karena lumayan lelah hari ini. Mungkin jika hapeku tidak berbunyi aku sudah masuk kealam mimpi ku. Dengan berat hati aku mengambil hapeku, mataku menyipit mendapati chat dari Jeno.
JenoA
addback y
Jeno AdiwarsaCahaya
ok jeno
ReadNamanya, Jeno Adiwarsa.